• Posted by : sahdarullah Sabtu, 12 Oktober 2013


     

    Pokok Bahasan ini meliputi :

    • Saluran distribusi barang konsumsi
    • Saluran distribusi barang industri
    • Factor-faktor yang mempengaruhi pemilihan saluran
    • Pemilihan saluran distribusi untuk barang baru atau perusahaan baru.
    • Penggunaan saluran distribusi ganda
    • Penentuan jumlah perantara pada setiap tingkat saluran


    1. SALURAN DISTRIBUSI BARANG KONSUMSI

                Ada beberapa alternatif saluran yang dapat dipakai. Biasanya, alternatif saluran tersebut didasarkan pada golongan barang konsumsi dan barang industri.
                Dalam penyaluran barang konsumsi yang ditujukan untuk pasar konsumen, terdapat lima macam saluran. Pada setiap saluran, produsen mempunyai alternative yang sama untuk menggunakan kantor dan cabang penjualan. Selanjutnya, produsen juga dapat menggunakan lebih dari satu pedagang besar, sehingga barang-barang dapat mengalir dari satu pedagang besar ke pedagang besar lainnya. Jadi, dalam hal ini terdapat dua jalur perdagangan besar.

    Adapun macam-macam saluran distribusi barang konsumsi adalah :

    1.      Produsen – Konsumen
    Bentuk  saluran distribusi yang paling pendek dan paling sederhana adalah saluran distribusi dari  produsen ke konsumen, tanpa menggunakan perantara. Produsen dapat menjual barang yang dihasilkannya melalui pos atau langsung mendatangi rumah konsumen (dari rumah ke rumah). Oleh karena itu saluran ini disebut sebagai saluran distribusi langsung.


    2.      Produsen – Pengecer – Konsumen
    Seperti halnya dengan jenis saluran yang pertama (produsen – konsumen), saluran ini juga disebut sebagai saluran distribusi langsung. Di sini, pengecer besar langsung melakukan pembelian pada produsen. Ada pula beberapa produsen yang mendirikan toko pengecer sehingga dapat secara langsung melayani konsumen. Namun alternatif yang terakhir ini tidak umum dipakai.

    3.      Produsen – Pedagang besar – Pengecer – Konsumen
    Saluran distribusi semacam ini banyak digunakan oleh produsen, dan dinamakan sebagai saluran distribusi tradisional. Di sini, produsen hanya melayani penjualan dalam jumlah besar kepada pedagang besar saja, tidak menjual kepada pengecer. Pembelian oleh pengecer dilayani pedagang besar, dan pembelian oleh konsumen dilayani pengecer saja
    .
    4.      Produsen – Agen – Pengecer – Konsumen
    Saluran distribusi ini dapat digunakan oleh perusahaan dengan pertimbangan antara lain bahwa unit penjualannya terlalu kecil untuk dijual secara langsung. Selain itu, factor penyimpanan pada saluran perlu dipertimbangkan pula. Dalam hal ini agen penunjang seperti agen penyimpanan sangat penting peranannya.


    2. SALURAN DISTRIBUSI BARANG INDUSTRI

    Karena karasteristik yang ada pada barang industri berbeda dengan barang konsumsi, maka salurang distribusi yang dipakainya juga berbeda. Ada 4 macam salurang yang dapat digunakan untuk  mencapai pemakai industri, yaitu :

    1). Produsen – Pemakai Industri
                Saluran ini merupakan saluran yang paling pendek atau saluran distribusi langsung. Saluran ini cocok untuk barang industri seperti : lokomotif, kapal, pesawat terbang, dsb. (semua jenis barang instalasi).

    2). Produsen – Distributor Industri – Pemakai Industri
    Produsen barang-barang jenis perlengkapan operasi dan accessory equipment kecil dapat menggunakan distributor industri untuk mencapai pasarnya. Disamping itu barang-barang seperti bahan bangunan, alat-alat kantor, (AC dsb.) dapat menggunakan saluran ini.

    3). Produsen – Agen – Pemakai Industri
                Biasanya saluran ini dipakai oleh produsen yang tidak memiliki departemen pemasaran, dan perusahaan yang ingin memperkenalkan barang baru atau ingin memasuki daerah pemasaran baru, lebih suka menggunakan agen.

    4). Produsen – Agen – Distributor Industri – Pemakai Industri.
                Saluran ini digunakan oleh perusahaan dengan  pertimbangan antara lain bahwa unit penjualannya terlalu kecil untuk dijual secara langsung. Selain itu faktor penyimpanan pada saluran perlu dipertimbangkan pula.


    3. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN SALURAN

                Produsen harus memperhatikan berbagai macam factor yang sangat berpengaruh dalam pemilihan saluran distribusi. Factor-faktor tersebut antara lain menyangkut : (a) pertimbangan pasar, (b) pertimbangan barang, (c) pertimbangan perusahaan, dan (d) pertimbangan perantara.

    1)      Pertimbangan Pasar

    Karena saluran distribusi sangat dipengaruhi oleh pola pembelian konsumen, maka  keadaan pasar ini merupakan factor penentu dalam pemilihan saluran. Beberapa factor yang harus diperhatikan adalah : (a) konsumen atau pasar industri, (b) jumlah pembeli potensial, (c) konsentrasi pasar secara geografis, (d) jumlah pesanan, dan (e) kebiasaan dalam pembelian.
    a.       konsumen atau pasar industri
    Apabila pasarnya berupa pasar industri, maka pengecer jarang atau bahkan tidak pernah digunakan dalam saluran ini. Jika pasarnya berupa konsumen dan pasar industri, perusahaan akan menggunakan lebih dari satu saluran.
    b.      Jumlah pembeli
    Jika jumlah konsumen relative kecil dalam pasarnya, maka perusahaan dapat mengadakan penjualan secara langsung kepada pemakai.
    c.       Konsentrasi pasar secara geografis
    Secara geografis pasar dapat dibagi ke dalam beberapa konsentrasi seperti industri tekstil,industri kertas, dan sebagainya. Untuk daerah konsentrasi yang mempunyai tingkat kepadatan yang tinggi maka perusahaan dapat menggunakan distributor industri.
    d.      Jumlah pesanan
    Volume penjualan dari sebuah perusahaan akan sangat berpengaruh terhadap saluran yang dipakainya. Jika volume yang dibeli oleh pemakai industri tidak begitu besar atau relatif kecil, maka perusahaan dapat menggunakan distributor industri (untuk barang-barang jenis perlengkapan operasi).
    e.       Kebiasaan dalam pembelian
    Kebiasaan membeli dari konsumen akhir dan pemakai industri sangat berpengaruh pula terhadap kebijaksanaan dalam penyaluran. Termasuk dalam kebiasaan membeli ini antara lain :
    n  Kemauan untuk membelanjakan uangnya.
    n  Tertariknya pada pembelian dengan kredit
    n  Lebih senang melakukan pembelian yang tidak berkali-kali.
    n  Tertariknya pada pelayanan penjual

    2)      Pertimbangan Barang

    Beberapa factor yang harus dipertimbangkan dari segi barang ini antara lain : (a) nilai unit, (b) besar dan berat barang, (c) mudah rusaknya barang, (d) sifat teknis, (e) barang standard an pesanan, (f) luasnya product line.
    a.       Nilai unit
    Jika nilai unit dari barang yang dijual relative rendah maka produsen cenderung untuk menggunakan saluran distribusi yang panjang. Tetapi sebaliknya, jika nilai unitnya relative tinggi maka saluran distribusinya pendek atau langsung.
    b.      Besar dan berat barang
    Menejemn harus mempertimbangkanongkos angkut dalam hubungannya dengan nilai barang secara keseluruhan dimana besar dan berat barang sangat menentukan. Jika ongkos angkut terlalu besar dibandingkan dengan nilai barangnya sehingga terdapat beban yang berat bagi perusahaan, maka sebagian beban tersebut dapat dialihkan kepada perantara. Jadi, perantara ikut menanggung sebagian dari ongkos angkut.
    c.       Mudah rusaknya barang
    Jika barang yang dijual mudah rusak maka perusahaan tidak perlu menggunakan perantara. Jika ingin menggunakannya, maka harus dipelih perantara yang memiliki fasilitas penyimpanan cukup baik.
    d.      Sifat teknis
    Beberapa jenis barang industri seperti instalasi biasanya disalurkan secara langsung kepada pemakainindustri. Dalam hal ini produsen harus mempunyai penjual yang dapat menerangkan berbagai masalah teknis penggunaan dan pemeliharaannya. Mereka juga harus dapat memberikan pelayanan baik sebelum maupun sesudah penjualan. Pekerjaan seperti ini jarang sekali atau bahkan tidak pernah dilakukan oleh pedagang besar/grosir.
    e.       Barang standar dan pesanan
    Jika barang yang dijual berupa barang standard maka dipelihara sejumlah persediaan pada penyalur. Demikian pula sebaliknya, kalau barang yang dijual berdasarkan pesanan maka penyalur tidak perlu memelihara persediaan.
    f.       Luasnya product line
    Jika perusahaan hanya membuat satu macam barang saja, maka penggunaan pedagang besar sebagai penyalur adalah baik. Tetapi, jika macam barangnya banyak maka perusahaan dapat memjual langsung kepada produsen.


    3). Pertimbangan Perusahaan

    Pada bagian perusahaan, beberapa faktor yang perlu dipetimbangkan adalah : (a) sumber pembelanjaan, (b) pengalaman dan kemampuan menejemn, (c) pengawasan saluran, dan (d) pelayanan yang diberikan oleh penjual
    a.       Sumber pembelanjaan
    Penggunaan saluran distribusi langsung atau pendek biasanya memerlukan jumlah dana yang lebih besar. Oleh karena itu, saluran distribusi pendek ini kebanyakkan hanya dilakukan oleh perusahaan yang kuat dibidang keuangannya. Perusahaan yang tidakkuat kondisi keuangannya akan cenderung menggunakan saluran distribusi lebih panjang,
    b.      Pengalaman dan kemampuan menejemen
    Biasanya, perusahaan yang menjual barang baru, atau ingin memasuki pasaran baru, lebih suka menggunakan perantara. Hal ini disebabkan karena umumnya para perantara sudah mempunyai pengalaman, sehingga menejemen dapat mengambil pelajaran dari mereka
    c.       Pengawasan saluran
    Faktor pengawasan saluran kadang-kadang menjadi pusat perhatian produsen dalam kebijaksanaan saluran distribusinya. Pengawasan akan lebih mudah dilakukan bilamana saluran distribusi pendek. Jadi, perusahaan yang ingin mengawasi penyaluran barangnya cenderung memilih saluran yang pendek walaupun ongkosnya tinggi.
    d.      Pelayanan yang diberikan oleh penjual
    Jika produsen mau memberikan pelayanan yang lebih baik seperti membangun etalase (ruang peragaan), mencarikan pembeli untuk perantara, maka akan banyak perantara yang bersedia menjadi penyalurnya

    4. Pertimbagan Perantara

    Pada segi perantara, beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan adalah : (a) pelayanan yang diberikan oleh perantara, (b) kegunaan perantara, (c) sikap perantara terhadap kebijaksanaan produsen, (d) volume penjualan, dan (e) ongkos.

    a.       Pelayanan yang diberikan oleh perantara
    Jika perantara mau memberikan pelayanan yang lebih baik, misalnya dengan menyediakan fasilitas penyimpanan, maka produsen akan bersedia menggunakannya sebagai penyalur.
    b.      Kegunaan perantara
    Perantara akan digunakan sebagai penyalur apabila ia dapat membawa barang produsen dalam persaingan, dan selalu mempunyai inisiatif untuk memberikan usul tentang barang baru.
    c.       Sikap perantara terhadap kebijaksanaan produsen
    Kalau perantara bersedia menerima resiko yang dibebankan oleh produsen, misalnya resiko turunnya harga, maka produsen dapat memilihnya sebagai penyalur. Hal ini dapat memperingan tanggungjawab produsen dalam menghadapi berbagai macam resiko.
    d.      Volume penjualan
    Dalam hal ini, produsen cenderung memilih perantara yang dapat menawarkan barangnya dalam volume yang besar untuk jangka waktu lama.
    e.       Ongkos
    Jika ongkos dalam penyaluran barang dapat lebih ringan dengan digunakannya perantara, maka hal ini dapat dilaksanakan terus.


    4. PEMILIHAN SALURAN DISTRIBUSI UNTUK BARANG BARU ATAU PERUSAHAAN BARU
               
    Beberapa masalah khusus dalam penyaluran barang akan dijumpai oleh perusahaan yang menjual barang baru (barang yang tidak mempunyai hubungan dengan barang yang ada, atau barang yang jenisnya lain sama sekali). Perusahaan baru dengan barang baru atau perusahaan baru dengan barang yang sudah ada juga akan mengalami hal yang sama. Dalam hal mengambil keputusan untuk memilih saluran distribusinya, menejemen harus memperhatikan beberapa factor penting karena mempunyai pengaruh yang besar.


    Faktor-faktor tersebut adalah :

    n  Barunya  barang yang dipasarkan dan besarnya keinginan pembeli yang dapat direalisir. Pada umumnya, dalam pemasaran barang baru selalu membutuhkan usaha-usaha pengenalan (promosi) yang intensif dan biayanya cukup besar. Oleh karena itu produsen akan lebih suka menggunakan penyalur yang bersedia menanggung sebagian dari usaha tersebut. Ada pula pedagang besar yang tidak bersedia melakukannya, tetapi dipakai juga sebagai penyalur. Hal ini disebabkan karena mereka bersedia mendorong penjualan untuk mendapatkan penghasilan yang lebihbesar. Penyalur tersebut juga diharapkan dapat selalu memberikan informasi tentang pembeli kepada produsen karena mereka mempunyai hubungan langsung dengan pasarnya.
    n  Produsesn dapat menjumpai kesulitan dalam penentuan saluran yang dibutuhkan hanya karena perantara tidak bersemangat dalam menjual barang-barangnya. Jika terjadi keadaan seperti ini, maka produsen harus menggunakan beberapa saluran, sehingga kekurangannya yang ada pada satu saluran dapat ditutup oleh saluran yang lain.

    5. PENGGUNAAN SALURAN DISTRIBUSI GANDA

                Produsen dapat menggunakan beberapa saluran (juga disebut distribusi ganda) untuk mencapai pasar yang berbeda. Hal ini dilakukan apabila produsen menjual :

    1. Barang yang sama (seperti : alat-alat olah raga, mesin tulis) ke pasar konsumen dan pasar industri.
    2. Barang-barang yang tidak ada kaitannya sama sekali (seperti : obatobatan dan pakaian jadi.

    Saluran distribusi ganda ini sering juga dipakai untuk mencapai pasar yang sama meskipun ada beberapa perbedaan, terutama dalam : (a) jumlah pembeli, atau (b) kepadatan pasarnya. Produsen makanan akan menjual barangnya secara langsung kepada tokok-toko makanan yang besar, tetapi untuk mencapai toko yang lebih kecil ia menggunakan saluran lain seperti pedagang besar. Produsen mesin industri dapat menggunakan tenaga penjualannya untuk menjual secara langsung kepada pembeli (pemakai) di pasar yang sifatnya memusat. Dari segi lain dapat pula menggunakan agen pabrik untuk mencapai pembeli-pembeli yang lebih jarang atau tidak begitu padat.
                Adanya saluran ganda ini dapat menciptakan sistem saluran yang bersaing dari satu produsen. Disamping itu, produsen tidak perlu menggantungkan kegiatan penyalurannya pada satu penyalur atau penyalur tertentu. Produsen juga lebih leluasa untuk mencapai konsumen akhir dengan mendirikan toko pengecer sendiri.

    6. PENENTUAN JUMLAH PERANTARA PADA SETIAP TINGKAT SALURAN

                Setelah produsen menentukan saluran distribusi yang akan dipakai, masalah yang dihadapi berikutnya adalah masalah penentuan jumlah perantara (intensitas distribusi) untuk ditempatkan sebagai perantara pada tingkat perdagangan besar dan / atau perdagangan eceran. Dalam hal ini, produsen mempunyai tiga alternatif yang dapat ditempuhnya, yaitu : (a) distribusi intensif, (b) distribusi selektif, dan (c) distribusi ekslusif.

    a)      DISTRIBUSI INTENSIF

    Di sini, perusahaan berusaha menggunakan jumlah penyalur (terutama pengecer) sebanyak mungkin untuk mencapai konsumen, agar kebutuhan mereka cepat terpenuhi. Biasanya pasar yang layani cukup luas. Semakin banyak menggunakan penyalur, semakin tinggi pula biayanya terutama biaya promosi dan biaya distribusi fisik. Barang-barang yang disalurkan melalui distribusi intensif ini adalah :
    • Barang konsumsi jenis konvenien
    • Barang industri jenis perlengkapan operasi, atau barang-barang standard yang lain seperti : obeng, minyak pelumas, dan sebagainya.

    Jika pasar yang dilayani sangat luas maka jumlah penyalur yang digunakan tidak hanya pada tingkat perdagangan eceran saja, tetapi juga pada tingkat perdagangan besar.

    b)            DISTRIBUSI SELEKTIF

    Produsen yang menggunakan distribusi selektif ini berusaha memilih sejumlah pedagang besar dan/atau pengecer yang terbatas dalam daerah geografis tertentu. Biasanya saluran ini dipakai untuk memasarkan barang baru, barang shopping atau barang special, dan barang industri jenis accessory equipment. Perusahaan dapat beralih ke distribusi selektif apabila hal ini dipandang lebih menguntungkan dari pada distribusi intensif. Sehingga jumlah penyalur yang digunakannya menjadi lebih sedikit. Tentu saja mereka yang dipilih atau dipertahankan adalah penyalur yang betul-betul baik dan mampu melaksanakan fungsinya.

    c)            DISTRIBUSI EKSKLUSIF

    Distribusi eksklusif dapat dilakukan oleh produsen dengan hanya menggunakan satu pedagang besar atau pengecer di daerah pasar tertentu. Jadi, produsen hanya menjual barangnya kepada satu pedagang besar atau satu pengecer saja. Pada umumnya, distribusi eksklusif ini dipakai :

    • Untuk barang-barang spesial
    • Bilamana penyalur bersedia memelihara persediaan dalam jumlah besar, sehingga pembeli lebih leluasa dalam memilih barang yang akan dibelinya.
    • Bilamana barang yang dijual memerlukan pelayanan sesudaj penjualan, berupa pemasangan, reparasi, dan sebagainya. Barang-barang yang tergolong memerlukan pelayanan atau servis sesudah penjualan ini antara lain : mesin-mesin pertanian, alat-alat bangunan.

    0 komentar

  • Copyright © 2013 - Unbreakable Machine Doll - Ilmu Bermanfaat - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan