• Posted by : sahdarullah Minggu, 13 Oktober 2013



    Pokok Bahasan ini meliputi :

    §  Arti Dan Pentingnya Periklanan
    §  Fungsi-Fungsi Periklanan
    §  Macam-Macam Periklanan
    §  Tujuan Periklanan
    §  Pemilihan Media Advertensi
    §  Organisasi
    §  Penilaian Program Periklanan


    1.  ARTI DAN PENTINGNYA PERIKLANAN

                Ada beberapa cara untuk mennjau kegiatan periklanan dalam suatu masyarakat. Salah satu tinjauan adalah bahwa periklanan merupakan suatu cara yang relatif mahal untuk menyampaikan informasi. Jadi, periklanan dapat menambah kegiatan informasi (information utility) pada suatu penawaran produk.
                Tinjauan yang lain adalah bahwa periklanan merupakan suatu alat persuasi (alat untuk membujuk). Jadi, sesorang atau lembaga dapat mengadakan periklanan merupakan suatu alat untuk membujuk masyarakat agar mau membeli atau mencoba produk yang diiklankan.
                Tinjauan ketiga adalah bahwa periklanan merupakan sebuah alat untuk menciptakan kesan (image). Sedangkan tinjauan keempat, dan merupakan titik berat dalam pembahasan disini, adalah bahwa periklanan merupakan suatu alat untuk memuaskan keinginan pembeli dan penjual. Dari beberapa tinjauan tersebut sebenarnya informasi, persuasi dan kesan yang muncul ditujukan untuk menciptakan pertukaran yang memuaskan. Adapun definisi tentang periklanan yang dikemukakan oleh William G. Nickels adalah sebagai berikut :

                Periklanan adalah komunikasi non-individu, dengan sejumlah biaya, melalui berbagai media yang dilakukan oleh perusahaan, lembaga non-laba, serta individu-individu.

    Perlu diingat bahwa periklanan dilakukan dengan mengeluarkan sejumlah biaya, ini berbeda dengan publisitas yang disiarkan tanpa mengeluarkan biaya. Jadi, periklanan juga merupakan alat yang digunakan oleh pembeli  dan penjual, serta setiap orang termasuk lembaga non-laba. Atau dengan kata lain, perikalanan dapat dipandang sebagai kegiatan penawaran kepada suatu kelompok masyarakat baik secara lisan ataupun dengan penglihatan (berupa berit), tentang suatu produk, jasa atau ide. Berita yang disampaikan tersebut dinamakan iklan atau advertensi.


                Dari uraian di atas dapatlah diketahui bahwa istilah “periklanan” berbeda dengan “iklan”. Iklan adalah beritanya itu sendiri, sedangkan periklanan adalah prosesnya, yaitu suatu program kegiatan untuk mempersiapkan berita tersebut dan menyebarluaskan kepada pasar. Masyarakat perlu diberitahu tentang siapa (sponsor) yang menyeponsori iklan tersebut. Dalam hal ini pembayaran dilakukan oleh sponsor kepada media yang membawakan berita tersebut.

    2. FUNGSI-FUNGSI PERIKLANAN

                Beberapa fungsi periklanan yang dibahas di sini antara lain : (1) memberikan informasi, (2) membujuk atau mempengaruhi, (3) menciptakan kesan, (4) memuaskan keinginan, dan (5) sebagai alat komunikasi.

    1.      Memberikan Informasi

    Para ahli ekonomi telah menekankan adanya faedah/kegunaan waktu, tempat,bentuk, dan milik dalam pemasaran. Sebuah barang akan lebih berharga bagi seseorang apabila ia dapat memperolehnya setiap waktu, pada setiap tempat, dan memilikinya dengan mudah. Selain itu, pada setiap tempat, dan memilikinya dengan mudah. Selain itu, faedah bentuk (karet diganti dengan plastic) juga menambah nilai daripada produk. Sebenarnya masih ada satu faedah lagi yang tidak kalah penting dengan faedah-faedah lainnya, yakni faedah informasi (informasi utility). Jadi, periklanan dapat menambah nilai pada suatu barang dengan memberikan informasi kepada konsumen.
    Tentu saja, iklan dapat memberikan informasi lebih banyak daripada lainnya, baik tentang barangnya, harganya, ataupun informasi lain yang mempunyai kegunaan bagi konsumen. Nilai yang diciptakan oleh periklanan tersebut dinamakan faedah informasi. Tanpa adanya informasi seperti itu orang segan atau tidak akan mengetahui banyak tentang suatu barang. Jika melihat pada sebuah iklan di suratkabar, kita akan menemui bahwa iklan dipakai untuk memberitahu konsumen tentang penyediaan produk tertentu pada lokasi tertentu, dengan harga tertentu. Di sini, iklan hanya ditujukan untuk memberitahu saja, dan bukannya membujuk. Kadang-kadang dijumpai bahwa pembeli memasang iklan untuk mencari barang yang mereka butuhkan, dan penjual memasang iklan untuk berusaha menjual barangnya. Dengan demikian periklanan menyediakan suatu alat bagi penjual dan pembeli untuk memberitahu kepada pihak lain tentang kebutuhan dan keinginan mereka. Sehingga kebutuhan dan keinginan tersebut dapat dipenuhi dengan mengadakan pertukaran yang memuaskan.

    2.      Membujuk/Mempengaruhi

    Sering, periklanan tidak hanya bersifat memberitahu saja, tetapi juga bersifat membujuk terutama kepada pembeli-pembeli potensial, dengan mengatakan bahwa suatu produk adalah lebih baik dari pada produk yang lain. Dalam hal ini, iklan yang sifatnya membujuk tersebut lebih baik dipasang pada media-media seperti televisi atau majalah. Umumnya, orang tidak ingin dibujuk atau didorong untuk membeli produk yang sudfah jelas dapat memuaskan dan keinginan meraka. Tetapi apabila ada dua produk yang sejenis, penjual akan mengeluarkan lebih banyak waktu dan tenaga untuk membujuk orang bahwa produknya lebih baik dari pada yang lain. Sebenarnya, akan lebih bermanfaat apabila uang yang dikeluarkan dipakai untuk membuat produk yang lebih baik dari pada untuk mengatakan atau membujuk bahwa produk tersebut adalah lebih baik.
    Periklanan yang sifatnya membujuk dapat menimbulkan kecaman dari orang-orang atau kelompok tertentu. Mereka merasa bahwa periklanan tersebut dipakai untuk mempermainkan dan memanfaatkan konsumen yang tidak bersalah. Dengan periklanan seperti ini dapat menimbulkan akibat yang kurang baik pada masyarakat.
    Dalam kenyataan terdapat pula iklan yang sifatnya membujuk justru bertujuan baik, misalnya :mendorng orang untuk berhenti merokok, untuk pergi ketempat ibadah, untuk hidup bertetangga yang baik, untuk memperhatikan gizi, untuk merencanakan dan membatasi jumlah kelahiran, dan sebagainya. Iklan seperti ini biasanya dapat menimbulkan pandangan yang positif pada masyarakat.

    3.      Menciptakan Kesan (Image)

    Dengan sebuah iklan, orang akan mempunyai suatu kesan tertentu tentang apa yang diiklankan. Dalam hal ini, pemasang iklan harus selalu berusaha  untuk menciptakan iklan yang sebaik-baiknya, misalnya dengan menggunakan warna, ilustrasi, bentuk, dan layout yang menarik. Kadang-kadang pembelian sebuah  barang tidak dapat dilakukan secara rasional atau memperhatikan nilai ekonomisnya, tetapi lebih mendorong untuk mempertahankan atau meningkatkan gengsi, seperti pembelian mobil, rokok, rumah yang megah, dan sebagainya. Dari segi lain, periklanan juga dapat menciptakan kesan pada masyarakat untuk melakukan pembelian secara rasional dan ekonomis.
    Contoh yang lain adalah dalam pembedaan produk (product differentiation), dimana penjual atau produsen berusaha untuk memberikan kesan kepada konsumen bahwa produknya berbeda dengan produk-produk lain.

    4.      Memuaskan Keinginan

    Sebelum memili dan membeli produk, kadang-kadang orang ingin diberitahu lebih dulu. Sebagai contoh, mereka ingin mengetahui lebi dulu tentang gizi, vitamin dan harga pada sebuah produk makanan yang paling baik untuk keluarga.
    Kadang-kadang orang ingin juga dibujuk untuk melakukan sesuatu yang baik bagi mereka atau masyarakat. Misalnya dibujuk untuk menggosok gigi, membantu fakir miskin, penderita bencana, atau dibujuk untuk memperoleh pendidikan yang lebih baik. Jadi, periklanan merupakan suatu alat yang dapat dipakai untuk mencapai tujuan, dan tujuan itu sendiri berupa pertukaran yang saling memuaskan.
    Periklanan merupakan salah satu alat komunikasi yang sangat efisien bagi para penjual. Mereka harus menggunakannya untuk melayani orang lain, masyarakat, dan mereka sendiri. Dalam hal ini dapatlah dikatakan bahwa :
    §    Periklanan merupakan alat pemasaran yang memudahkan komunikasi diantara pihak-pihak yang terlibat dalam pemasaran.
    §    Informasi dan persuasi merupakan aspek-aspek penting tentang berita periklanan yang efektif.
    §    Tujuan periklanan adalah menciptakan pertukaran yang efisien melalui komunikasi.
    §    Kesalahan dalam periklanan dapat mempengaruhi pertukaran yang saling memuaskan.

    5.      Periklanan Merupakan Alat Komunikasi

    Periklanan adalah suatu alat untuk membuka komunikasi dua arah antara penjual dan pembeli, sehingga keinginan mereka dapat terpenuhi dalam cara yang efisien dan efektif. Dalam hal ini komunikasi dapat menunjukkan cara-cara untuk mengadakan pertukaran yang saling memuaskan.
    Inisiatif periklanan tidak selalu datang dari pihak penjual, tetapi pembelipun juga sering menggunakan iklan untuk kepentingannya, misalnya untuk mencari pekerjaan, mencari barang yang hilang, mengemukakan keluhan-keluhan karena tidak sesuainya barang tersebut dengan apa yang sebenarnya, dan sebagainya. Dengan iklan semacam ini dapat memberikan kemungkinan kepada orang lain untuk menghubungi yang bersangkutan, sehingga akan terjadi pembicaraan kedua pihak.


    3.  MACAM-MACAM PERIKLANAN

                Beberapa macam cara dalam periklanan dapatlan digolongkan atas dasar penggunaannya oleh pimpinan, karena perbedaan tersebut tergantung pada tujuan perusahaan dalam program periklanannya. Di sini, periklanan dibagi ke dalam :

    1).  PERIKLANAN BARANG (PRODUCT ADVERTISING)

    Dalam periklanan produk, pemasang iklan menyatakan kepada pasar tentang produk yang ditawarkannya. Periklanan produk ini dapat dibagi lagi ke dalam :
    a.       Primary demand advertising
    Primary demand advertising merupakan periklanan yang berusaha mendorong permintaan untuk suatu jenis produk secara keseluruhan, tanpa menyebut merk atau nama produsennya. Periklanan seperti ini biasanya dilakukan oleh gabungan pengusaha atau asosiasi perdagangan. Sebagai contoh : “susu kental lebih sehat”.
    b.      Selective demand advertising
    Selective demand advertising ini hampir sama dengan primary demand advertising, hanya bedanya dalam selective demand advertising disebutkan merk barang yang ditawarkan. Sebagai contoh : “susu kental indomilk lebih sehat).
    Selain primary demand advertising dan selective demand advertising, periklanan produk ini juga dapat dikelompokkan ke dalam :

    n  Periklanan langsung
    n  Periklanan tidak langsung

    Dalam kegiatan periklanan yang langsung, penjual menginginkan adanya tanggapan yang cepat terhadap iklannya. Ini dapat dilakukan dengan menggunakan kupon yang harus dikirim kembali dengan cepat oleh pembaca, untuk memperoleh keterangan-keterangan yang lebih terperinci tentang produk yang diiklankan.
    Sedangkan kegiatan periklanan yang tidak langsung dibuat untuk mendorong permintaan dalam periode waktu yang lebih lama. Iklan ini dibuat untuk menyatakan kepada konsumen bahwa produk tersebut ada dan menguntungkan.

    2).  PERIKLANAN KELEMBAGAAN (INSTITUTIONAL ADVERTISING)

    Periklanan kelembagaan atau disebut juga corporate-image advertising, dilakukan untuk menimbulkan rasa simpati terhadap penjual dan ditujukan untuk menciptakan goodwill kepada perusahaan. Periklanan kelembagaan ini dapat dibagi tiga golongan, yaitu :
    a.       Patronage institutional advertising
    Dalam periklanan ini penjual berusaha memikat konsumen dengan menyatakan suatu motif membeli pada penjual tersebut dan bukannya motif membeli produk tertentu. Misalnya, pemberitahuan pengecer tentang pergantian jam buka dari tokonya, atau pemberitahuan tentang penghantaran barang ke rumah dan sebagainya.
    b.      Public relations institutional advertising
    Di sni, periklanan dipakai untuk membuat pengertian yang baik tentang perusahaan kepada para karyawan, pemilik perusahaan atau masyarakat umum. Misalnya, perusahaan menyatakan akan mengurangi polusi yang ditimbulkan oleh pabrik
    c.       Public service institutional advertising
    Periklanan ini menggambarkan tentang suatu dorongan kepada masyarakat untuk menggunakan kendaraan dengan hati-hati. Di sini, perusahaan asuransi jiwa dapat membantu dengan memberikan petunjuk kepada masyarakat dalam memilih kendaraan.

    3). PERIKLANAN NASIONAL, REGIONAL DAN LOKAL

    Periklanan juga dapat digolongkan menurut daerah geografis dimana kegiatan periklanan tersebut dilakukan.
    a.       Periklanan nasional
    Periklanan nasional (national advertising), sering juga disebut general advertising, merupakan periklanan yang biasanya disponsori oleh produsen dengan distribusi secara nasional. Jadi, pasar yang dituju sebagai sasaran adalah pasar nasional. Dan media yang digunakan mempunyai sirkulasi secara nasional.
    b.      Periklanan regional
    Periklanan regional (regional advertising) adalah periklanan yang hanya terbatas di daerah tertentu dari sebuah negara; misalnya hanya meliputi pulau jawa saja. Biasanya, periklanan seperti ini dilakukan oleh penjual/perusahaan yang mempunyai luas pasar pada skup regional.
    c.       Periklanan lokal
    Periklanan lokal (local advertising), disebut juga retail advertising, biasanya dilakukan oleh pengecer dan ditujukan kepada pasar lokal saja. Apabila periklanan ini dilakukan oleh produsen, maka lebih dopentingkan merk produknya; tetapi kalau periklanan itu dilakukan oleh pengecer, maka lebih dipentingkan nama tokonya. Oleh karena itu, periklanan lokal ini sering dilakukan bersama-sama antara produsen dengan pengecernya.

    4).  PERIKLANAN PASAR

    Penggolongan periklanan yang lain adalah penggolongan yang didasarkan pada jenis atau sifat pasarnya. Oleh karena itu, jenis periklanannya tergantung pada sasaran yang dituju, apakah konsumen, perantara pedagang, atau pemakai industri. Jenis periklanan tersebut adalah :
    a.       Consumer advertising, ditujukan kepada konsumen
    b.      Trade advertising, ditujukan kepada perantara pedagang, terutama pengecer.
    c.       Industrial advertising, ditujukan kepada pemakai industri.


    4.  TUJUAN PERIKLANAN

    Tujuan periklanan yang terutama adalah menjual atau meningkatkan penjualan barang, jasa atau ide. Adanya kegiatan periklanan sering mengakibatkan terjadinya penjualan dengan segera, meskipun banyak juga penjualan yang baru terjadi pada waktu mendatang. Dari segi lain, tujuan periklanan yang riil adalah mengadakan komunikasi secara efektif. Yang menjadi sasaran dalam periklanan adalah masyarakat atau pasar, jadi bukannya seorang individu. Masyarakat sebagai penerima berita/iklan sering dapat terpengaruh dan ingin merubah sikap atau tingkah laku mereka. Tetapi masyarakat, atau bahkan pengusaha sendiri tidak menyadari adanya kenyataan tersebut. Dengan demikian, secara umum dapat dikatakan bahwa tujuan periklanan adalah untuk meningkatkan penjualan yang menguntungkan. Adapun beberapa tujuan lain dari periklanan adalah :
    n  Mendukung program personal selling dan kegiatan promosi yang lain
    n  Mencari orang-orang yang tidak dapat dicapai oleh tenaga penjualan/salesman dalam jangka waktu tertentu.
    n  Mengadakan hubungan dengan para penyalur, misalnya dengan mencantumkan nama dan alamatnya.
    n  Memasuki daerah pemasaran baru atau menarik langganan baru.
    n  Memperkenalkan produk baru
    n  Menambah penjualan industri
    n  Mencegah timbulnya barang-barang tiruan.
    n  Memperbaikireputasi perusahaan dengan memberikan pelayanan umum melalui periklanan.

    5.  PEMILIHAN MEDIA

    Dalam mengadakan periklanan, menejemen dihadapkan pada masalah pemilihan media yang akan dipakai. Masalah ini sangat penting karena tidak semua media yang ada selalu cocok digunakan. Namun ada juga media yang sesuai untuk dipakai mengiklankan hampir semua jenis barang, yaitu surat kabar. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi dalam pemilihan media yang akan digunakan untuk periklanan adalah : (1) tujuan periklanan, (2) sirkulasi media, (3) keperluan berita, (4) waktu dan lokasi dimana keputusan membeli dibuat, (5) biaya advertensi, (6) kerjasama dan bantuan promosi yang ditawarkan oleh media, (7) karakteristik media, dan (8) kebaikan serta keburukan media.
    1.      Tujuan Periklanan
    Dalam beberapa tujuan periklanan yang ada, misalnya perusahaan mengutamakan kecepatan sampainya berita kepada masyarakat atau pasar (dalam waktu yang relatif pendek, satu atau dua hari). Untuk mencapai tujuan tersebut akan lebih tepat apabila perusahaan menggunakan radio atau suratkabar sebagai media periklanannya.

    2.      Sirkulasi Media
    Sirkulasi media yang akan dipakai harus sesuai atau seluas pola distribusi produknya, baik distribusi secara geografis maupun distribusi pada segmen pasar yang dituju. Apabila distribusi produknya hanya meliputi daerah lokal saja, maka iklan yang diperlukan cukup dipasang pada media yang memiliki serkulasi di daerah lokal tersebut. Dari segi lain, untuk produk-produk yang dipasarkan pada segmen pasar tertentu, misalnya produk untuk wanita, dapat diiklankan melalui majalah kewanitaan.

    3.      Keperluan Berita
    Ada beberapa produk yang dalam periklanannya perlu disertai dengan gambar, tidak hanya tulisan melulu. Jadi, berita yang harus disampaikan dirangkaikan dengan gambar, misalnya iklan untuk mobil, rumah, almari es, mesin jahit, dan sebagainya. Untuk maksud tersebut menejemen dapat memilih media-media seperti : surat kabar, majalah, televise, slide di bioskop, dan sebagainya.

    4.      Waktu dan Lokasi Dimana Keputusan Membeli Dibuat
    Faktor waktu dan tempat dimana keputusan membeli dibuat juga memberikan pengaruh dalam pemilihan media yang akan digunakan. Sering terjadi bahwa setelah seseorang melihat sebuah iklan, kemudian dalam jangka waktu pendek mengambil keputusan untuk membeli. Perlu pula diperhatikan bahwa keputusan yang diambilnya tidak selalu terjadi di rumah, tetapi dapat terjadi di jalan, di kantor, atau di tempat lain. Misalnya untuk iklan film, menejemen dapat memilih surat kabar sebagai media periklanannya karena mudah sekali dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat. Dengan melihat iklan film di surat kabar yang dipasang di tepi jalan, seseorang yang ingin melihat film akan cepat mengambil keputusan tentang film mana yang akan dilihatnya.


    5.      Biaya Advertensi
    Pertimbangan biaya ini dihubungkan dengan jumlah dana yang tersedia dan sirkulasi media yang akan digunakan. Makin luas sirkulasi media tersebut, semakin tinggi pula biaya pemasangan iklannya. Namun tingginya biaya tersebut diimbangi dengan makin banyaknya jumlah pembaca/pendengar yang dapat dicapai. Sehingga diharapkan jumlah pembelinya akan semakin besar.

    6.      Kerjasama dan Bantuan Promosi yang Ditawarkan oleh Media 
    Pada umumnya menejemen lebih condong untuk memilih media yang bersedia mengadakan kerjasama yang baik dan memberikan bantuan promosi yang lebih besar. Kerjasama tersebut dapat dilakukan secara terus-menerus dengan memberikan kesempatan pembayaran biaya advertensi kepada perusahaan dalam jangka waktu yang lebih lama.

    7.      Karakteristik Media
    Untuk mengambil keputusan tentang media yang akan dipilih, perlu dipertimbangkan karakteristiknya. Misalnya, radio merupakan media yang dapat menimbulkan keinginan melalui telinga, sedangkan suratkabar merupakan media yang dapat menimbulkan keinginan melalui mata. Apabila iklan yang disiarkan memerlukan pendengaran, seperti iklan lagu-lagu, maka media yang lebih tepat adalah radio atau televise, atau slide di bioskop. Adapun karakteristik lainnya adalah : flesibilitas, keawetan dan mutu reproduksinya.

    8.      Kebaikan dan Keburukan Media
    Faktor lain yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan media ini adalah factor kebaikan dan keburukan dari media yang akan digunakan. Adapun kebaikan-kebaikan serta beberapa keburukan media-media yang ada adalah sebagai berikut :

    n  Suratkabar
    Kebaikan : 
    - Biasanya relati tidak mahal
    - Sangat fleksibel
    - Dapat dinikmati lebih lama
    Keburukan :
          - Mudah diabaikan
          - Cepat basi

    ·         Majalah
    Kebaikan :
          - Dapat dinikmati lebih lama.
          - Pembacanya lebih selektif
          - Dapat mengemukakan gambar yang menarik
    Keburukan :
          - Biayanya relative tinggi
          - Fleksibilitasnya rendah

    ·         Televisi
    Kebaikan :
          - Dapat dinikmati siapa saja.
          - Waktu dan acara siarannyasudah tertentu
          - Dapat membeikan kombinasi antara suara dengan gambar yang bergerak
    Keburukan :
          - Biayanya relative tinggi
          - Hanya dapat dinikmati sebentar.
          - Kurang fleksibel

    ·         Radio
    Kebaikan :
          - Biayanya relative rendah
          - Dapat diterima oleh siapa saja.
          - Dapat menjangkau daerah yang luas
    Keburukan :
    - Waktunya terbatas.
    - Tidak dapat mengemukakan gambar
    - pendengar sering kurang mendengarkan secara penuh karena sambil melakukan pekerjaan lain.

    Masih banyak lagi media-media periklanan yang lain, seperti : direct mail (kartu pos, buku kecil, surat edaran, brosur) dan out door (spanduk, papan-papan reklame, plakat, dan sebagainya).


    6.  PENGORGANISASIAN KEGIATAN PERIKLANAN

    Makin besar sebuah perusahaan, semakin komplek pula kegiatan periklanannya. Pada sebuah perusahaan yang besar, atau sebuah perusahaan yang sudah mengadakan spesialisasi kegiatannya, kegiatan periklanan ini dapat ditangani oleh satu bagian tersendiri, yaitu bagian periklanan atau bagian promosi. Bagi perusahaan yang lebih kecil, kegiatan periklanan ini sering menjadi tanggung jawab dari bagian pemasaran sekaligus, atau bahkan pimpinan sendiri yang menanganinya. Dalam praktek sering pula dijumpai adanya kerjasama antara perusahaan atau bagian periklanan dalam perusahaan dengan lembaga periklanan lain di luar perusahaan. Lembaga-lembaga tersebut adalah (1)biro periklanan dan (2) media periklanan.

    a)      BIRO PERIKLANAN (ADVERTISING AGENCY)

    Biro periklanan merupakan lembaga bisnis yang berdiri sendiri, yang menghususkan kegiatannya di bidang perencanaan, pengembangan, dan penempatan periklanan bagi langganannya. Jadi, lembaga tersebut menangani kampanye periklanan dari sebuah perusahaan, termasuk penelitian, pembuatan materi, seni, dan pemilihan media. Biro ini digunakan oleh perusahaan bilamana skala kegiatan periklanannya sangat besar, atau karena biro tersebut mempunyai spesialisasi pengetahuan, alat-alat, dan pelayanan yang memungkinkannya untuk melaksanakan fungsi periklanan secara lebih baik dari pada perusahaan itu sendiri. Jadi, berbagai macam aiklan yang terdapat dalam media-media seperti majalah, bioskop, atau televise, kebanyakan dibuat oleh biro periklanan.

    Adapun sumber penghasilan yang dimiliki oleh biro periklanan seperti ini adalah :
    n   Komisi media
    Kebanyakan komisi media yang diterimanya sekitar 15% dari biaya periklanan yang dibayarkan kepada sebuah media. Komisi yang diterimanya adalah dalam bentuk potongan dari media, dan bukunya dari langganan.
    n   Ongkos Jasa
    Sumber penghasilan yang kedua adalah ongkos jasa, termasuk jasa fotografi, artistik, pekerjaan seni, dan jasa-jasa lain yang berkaitan dengan pembuatan iklan.

    b)      MEDIA PERIKLANAN
    Media periklanan adalah sebuah lembaga yang mempunyai kegiatan usaha menciptakan dan menyelenggarakan madia (alat komunikasi/penerangan) yang ditujukan kepada orang banyak atau masyarakat umum. Beberapa contoh dari lembaga seperti ini adalah : perusahaan penerbitan surat kabar, majalah, badan-badan penyiaran radio, televise, dan sebagainya.


    7. PENILAIAN PROGRAM PERIKLANAN

    Berhasilnya sebuah iklan itu sangat tergantung pada daya tarik atau kemampuannya untuk menarik calon pembeli. Bentuknya harus menarik sehingga pembeli akan merasa membutuhkan dan kemudian membeli. Berhubung dengan itu maka perhatian ditujukan pada masalah bagaimana sebuah iklan itu dapat menarik pembeli. Adapun daya tarik yang perlu ditonjolkan kepada pembeli dapat berupa : sebagai prestise, kesenangan, keawetan, dan sebagainya.
    Sangatlah sulit mengukur efektivitas program periklanan yang dijalankan oleh perusahaan. Namun, di lain pihak efektivitas per iklanan ini perlu ditingkatkan, dan juga perlu dicari cara penilaian efektivitas periklanan yang lebih baik. Penilaian tersebut perlu dilakukan untuk mengetahui tidak hanya iklan yang mana yang lebih baik daripada lainnya, tetapi juga mengapa iklan tersebut lebih baik. Beberapa metode yang dapat dipakai untuk mengukur efektivitas periklanan adalah : (1) inquiry test, (2) recognition test, dan (3) sales result test.
    1.      Inquiry
    Inquiry test yaitu tes yang dilakukan dengan meminta tanggapan atau keterangan-keterangan secara langsung kepada pendengar atau pembaca tentang barang-barang yang diadvertensikan.
    2.      Recognition test
    Recognition test yaitu tes yang dilakukan dengan memberikan gambar-gambar iklan kepada segolongan individu, tanpa menyebutkan merk atau nama perusahaannya. Baru kemudian mereka diminta untuk memberikan nama merknya.
    3.      Sales result test
    Sales result test (tes yang dilihat dari hasil penjualan) adalah tes yang dilakukan dengan membandingkan penjualan dari dua kota yang secara fisik dapat dikatakan sama, dimana yang satu menggunakan iklan, sedangkan kota yang lain tidak menggunakannya.

    0 komentar

  • Copyright © 2013 - Unbreakable Machine Doll - Ilmu Bermanfaat - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan