• Posted by : sahdarullah Selasa, 15 Oktober 2013



    Pokok bahasan ini meliputi :

    §  Hubungan masyarakat
    §  Publisitas
    §  Publisitas dan pemasaran
    §  Pengkoordinasian hubungan masyarakat dengan pemasaran


    1.      HUBUNGAN MASYARAKAT

    Hubungan masyarakat dapat didefinisikan sebagai fungsi menejemen yang memberikan penilaian tentang sikap masyarakat, identitas kebijaksanaan dan prosedur dari individu atau organisasi dengan keinginan masyarakat, dan melakukan program tindakan untuk mendapatkan pengertian serta pengakuan masyarakat.

    Dalam organisasi, humas ini merupakan satu bagian atau satu departemen yang bertanggungjawab mendengarkan dan menampung segala kritik, keluhan ataupun saran dari masyarakat. Tahap kedua dalam program hubungan masyarakat yang baik adalah mengembangkan kebijaksanaan dan prosedur yang ada dalam keinginan masyarakat. Humas tidak selalu merupakan alat promosi, tetapi yang penting harus dapat menyesuaikan organisasi dengan kebutuhan dan keinginan masyarakat. Tahap terakhir dalam program humas adalah mengambil tindakan untuk mendapatkan pengertian dan pengakuan dari masyarakat. Untuk itu, masyarakat perlu diberitahu tentang kenyataan yang ada.



    TANGGUNG JAWAB/KEGIATAN HUMAS

    Dalam kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan masyarakat , Bagian Humas dari sebuah organisasi bertanggung jawab :
    1. Menciptakan hubungan dengan kelompok-kelompok dalam masyarakat dengan mempelajari pandangan mereka, menjawab pertanyaan-pertanyaan mereka, dan memberikan informasi (atau edukasi)
    2. Membuka jalur komunikasi dengan langganan, penyedia, distributor, pengecer, pemilik, lembaga-lembaga atau instansi pemerintah, guru dan pemimpin masyarakat.
    3. Mempelajari konsekuensi ekonomi, lingkungan dan sosial yang berpengaruh terhadap praktek-praktek organisasi, serta mempelajari bagaimana meningkatkan pelayanan pada langganan, pemilik, dan masyarakat.
    4. Melakukan usaha-usaha untuk membantu dalam menyesuaikan tujuan, kebijaksanaan, tindakan, produk dan program organisasi dengan perubahan-perubahan yang terjadi di pasar.
    5. Membantu seluruh anggota perusahaan dalam mengembangkan program informasi dan edukasi konsumen yang efektif.
    6. Mengirimkan juru bicara ke sekolah-sekolah, klub, dan kelompok lain untuk melakukan dan mempertahankan dialog secara terbuka dengan murid-murid/ mahasiswa dan anggota masyarakat lain.
    7. Mendorong karyawan untuk ikut mengambil bagian dalam kegiatan-kegiatan kemasyarakatan/kemanusiaan, misalnya : pemberian sumbangan untuk bencana alam, Palang Merah Indonesia atau musibah lain, serta aktif dalam perkumpulan-perkumpulan masyarakat.
    8. Menanggapi keluhan-keluhan konsumen atau masyarakat serta memperbaiki akibat-akibat yang menimbulkan adanya keluhan tersebut.
    9. Menunjukkan kepada masyarakat bahwa organisasinya selalu memperhatikan, menyesuaikan, dan melakukan usaha-usaha untuk memberikan kepuasan kepada masyarakat.
    10. Menciptakan komunikasi dua-arah dengan karyawan untuk mengetahui pendapat karyawan dan untuk mendorong karyawan memberikan gambaran yang baik tentang organisasi kepada pihak lain.
    11. Melayani setiap orang yang ingin berhubungan dengan organisasi baik melalui person, telepon, ataupun korespondensi.

    Meskipun kegiatan-kegiatan di atas bukanlah merupakan deskripsi yang lengkap tentang staf hubungan masyarakat, tetapi yang penting untuk diketahui adalah untuk apa mereka melakukan. Ini juga membantu untuk memperjelas definisi tentang hubungan masyarakat.
    Kata “masyarakat” dalam hubungan masyarakat dapat berarti setiap individu, organisasi, lembaga-lembaga pemerintahan, atau kelompok-kelompok yang mempunyai potensi untuk mempengaruhi dan dipengaruhi oleh sesorang atau organisasi. Jadi, dalam hal ini termasuk pula karyawan, pemilik, penyedia, langganan, dan pimpinan masyarakat.
    Kata “hubungan” dapat berarti menciptakan atau membuka komunikasi dua-arah yang saling menguntungkan, termasuk hubungan pertukaran dalam pemasaran.
    Jadi, hubungan masyarakat bertanggungjawab untuk menentukan dan mempertahankan komunikasi dua-arah secara terbuka dengan seluruh masyarakat, serta menciptakan opini masyarakat yang baik tentang organisasi (atau individu atau tempat atau masalah).


    SISTEM HUBUNGAN MASYARAKAT     

    Perlu diketahui bahwa kegiatan hubungan masyarakat dimulai dari analisa dan opini masyarakat/public. Cara yang terbaik untuk mengadakan analisa tentang apa yang sedang menjadi perhatian masyarakat, dapat diketahui dari berbagai media. Tahap kedua adalah mengintegrasikan organisasi dengan lingkungannya. Ini berarti bahwa organisasi harus menyesuaikan kebijaksanaan serta tindakannya terhadap masyarakat. Apabila kebijaksanaan dan tindakan baru akan dilakukan, maka masyarakatharus diberitahu. Akhirnya, pengaruh atau akibat-akibat dari tindakan tersebut harus dievaluasi dan tindakan penyesuaian perlu dilakukan.

    Perlu diperhatikan bahwa hubungan masyarakat terdapat didalam dua kegiatan yang luas, yakni :
    1. Penentuan kebijaksanaan
    2. Melaksanakan program untuk menciptakan opini yang baik pada masyarakat

    Dalam beberapa organisasi, tindakan pertama sering diabaikan. Meskipun dalam hubungan masyarakat orang telah menerima opini dan saran perbaikan dari masyarakat, tetapi sering tidak dilaksanakan. Hubungan masyarakat merupakan fungsi staf. Ini berarti tidak ada wewenang langsung untuk mengambil kebijaksanaan dan perubahan-perubahan prosedural. Tanpa adanya wewenang untuk menentukan kebijaksanaan, hubungan masyarakat menjadi fungsi yang secara relative kurang memberikan manfaat.
    Adapun salah satu kegiatan dari bagian humas adalah mendorong publisitas. Konsep dan prinsip tentang publisitas akan dibicarakan berikut.


    2.  PUBLISITAS

    Sebuah pesawat terbang haji maskapai penerbangan Eslandia telah jatuh di Colombo pada tahun 1978. pesawat yang membawa lebih kurang 225 orang jemaah haji Indonesia jatuh 5 menit sebelum mendarat. Banyak orang yang meninggal meskipun ada beberapa yang selamat dari kecelakaan tersebut. Pada umumnya, hampir semua media melaporkan bahwa kejadian tersebut disebabkan oleh kesalahan dari pengawas/petugas menara dan/atau pilotnya sendiri.
    Semua cerita di atas merupakan contoh-contoh publisitas. Jadi, publisitas dapat didefinisikan sebagai :

    Sejumlah informasi tentang seseorang, barang, atau organisasi yang disebarluaskan ke masyarakat melalui media tanpa dipungut biaya, atau tanpa pengawasan dari sponsor.

    Dari beberpa cerita dan definisi di muka dapatlah diambil suatu pengertian bahwa publisitas dapat bersifat menguntungkan atau dapat pula merugikan. Cerita yang pertama, tentang kecelakaan pesawat haji di Colombo merupakan contoh publisitas yang merugikan; sedangkan cerita yang lain merupakan contoh pulisitas yang menguntungkan. Seseorang atau organisasi umumnya tidak memberikan/tidak dapat mengawasi medianya. Dapat terjadi bahwa seseorang atau organisasi tidak mengetahui kalau dirinya telah dipublisitaskan. Untuk melakukan publisitas tidak perlu membayar. Di sinilah letak perbedaan antara publisitas dengan periklanan. Dalam kenyataan, berita-berita periklanan dapat dibiat publisitas, demikian juga publisitas dapat disiarkan sebagai iklan.


    3.  PUBLISITAS DAN PEMASARAN

    Sebuah perusahaan telah berhasil menemukan satu jenis produk baru. Yang menjadi masalah sekarang adalah perusahaan tidak memiliki sejumlah dana untuk mempromosikan produk baru tersebut, sedangkan di lain pihak perusahaan ingin melakukan penjualan untuk mengumpulkan dana. Salah satu cara yang efektif untuk menjangkau masyarakat adalah melalui publisitas. Untuk itu perlu dipersiapkan suatu berita tentang produk baru untuk dikirimkan keberbagai media. Kita tidak akan membicarakan lebih mendetail tentang bagaimana hal ini dilakukan. Tetapi pada pokoknya diperlukan keahlian untuk menulis suatu cerita agar media yang bersangkutan bersedia mempublisitaskan. Dengan mengeluarkan berita-berita tentang produk baru dapatlah mencapai pembeli potensial (dan/atau investor, distributor, dan pengecer).
    Publisitas merupakan pelengkap yang efektif bagi alat promosi yang lain seperti periklanan, personal selling, dan promosi penjualan. Biasanya, media bersedia mempublisitaskan suatu cerita apabila materinya dirasa cukup menarik atau patut dijadikan berita. Pada garis besarnya, publisitas dapat dipisahkan ke dalam dua kriteria, yakni :

    1. Publisitas Produk (Product Publicity)
    Publisitas produk adalah publisitas yang ditujukan untuk menggambarkan atau untuk memberitahu kepada masyarakat/konsumen tentang suatu produk beserta penggunaannya. Istilah “produk”, sebenarnya tidak hanya berarti barang saja, tetapi juga termasuk orang, dan tempat.

    2. Publisitas Kelembagaan (Institutional Publicity)
    Publisitas kelembagaan adalah publisitas yang menyangkut tentang organisasi pada umumnya. Kegiatan-kegiatan yang dapat dipublisitaskan di sini tentunya berupa kegiatan yang dianggap pantas untuk dijadikan berita. Misalnya kegiatan sehari-hari dari sebuah organisasi, termasuk pergantian pimpinan, usaha pengawasan polusi, musibah yang dialami organisasi tersebut, dan sebagainya.

    KEBAIKAN DAN KEBURUKAN PUBLISITAS

    Jika dibandingkan dengan alat promosi lain seperti periklanan, publisitas mempunyai beberapa keuntungan, antara lain :

    1. Publisitas dapat menjangkau orang-orang yang tidak mau membaca sebuah iklan
    2. Publisitas dapat ditempatkan pada halam depan dari sebuah surat kabar atau pada posisi lain yang menyolok.
    3. Lebih dapat dipercaya. Apabila sebuat suratkabar atau majalah mempublisitaskan sebuah cerita sebagai berita, pembaca menganggap bahwa cerita tersebut merupakan berita, dan berita umumnya lebih dipercaya daripada iklan.
    4. Publisitas jauh lebih murah karena dilakukan secara bebas, tanpa dipungut biaya.


    Selain beberapa kebaikan di atas, publisitas juga mempunyai keburukan, antara lain bahwa publisitas tidak dapat menggantikan peranan dari alat promosi yang lain. Publisitas hanya mendukung metode promosi lain, dan harus dipertimbangkan sebagai satu elemen dalam program komunikasi pemasaran secara keseluruhan.


    4. PENGKOORDINASIAN HUBUNGAN MASYARAKAT DENGAN PEMASARAN

    Seluruh elemen-elemen promosi seperti periklanan, personal selling, hubungan masyarakat, publisitas, dan promosi penjualan harus dikoordinasikan dan diintegrasikan untuk menciptakan kesan yang sama pada masyarakat. Biasanya ini sulit dilakukan karena periklanan dan hubungan masyarakat sering diserahkan pada lembaga lain. Untuk mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan tersebut harus ada kesatuan pendapat dan kebijaksanaan dari beberapa lembaga yang berbeda.

    0 komentar

  • Copyright © 2013 - Unbreakable Machine Doll - Ilmu Bermanfaat - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan