KOPERASI INDONESIA : ANALISA SWOT KOPERASI
Perencanaan Strategis Dengan Menggunakan Analisa
SWOT Untuk Koperasi Indonesia
Setelah membahas tentang RAT kita lanjutkan dengan pembahasan bagaimana cara menyusun rencana strategis menggunakan anlisa SWOT untuk Koperasi Indonesia.
Dalam Manajemen Koperasi Perencanaan strategis adalah pengambilan keputusan saat ini untuk koperasi yang akan dilakukan pada masa datang. Pengambilan keputusan dalam organisasi Koperasi Indonesia harus mempertimbangka Sumber daya, kondisi saat ini serta peramalan terhadap keadaan yang mempengaruhi koperasi dimasa yang akan datang.Kita Bisa ambil Contoh Kondisi saat ini disini dan disini
Untuk melakukan perencanaan Strategis dalam koperasi maka pengurus koperasi harus memperhatikan 4 aspek penting yaitu masa depan dan peramalanya, aspek lingkungan baik internal atau eksternal, target kedepan dan terakhir strategi untuk pencapaian target.
Organisasi Koperasi seacara kelembagaan harus mempunyai perangkat organisasi koperasi yang menjadi sarana dalam pencapaian tujuan koperasi. Perangkat fundamental dalam perencanaan strategis yang kemudian menjadi kelengkapan organisasi yang wajib ada adalah parameter-parameter idialisme dasar seperti; visi, misi, goal, objektif,
Untuk mempercepat percapaian Renstra koperasi diperlukan:
- Spesific ( kekhususan)
- Measurable ( Terukur)
- Achieveable ( Dapat dicapai)
- Rationable ( Rasional, dapat dipahami)
- Timebound ( Ada limit/batas waktu)
Setelah membahas tentang RAT kita lanjutkan dengan pembahasan bagaimana cara menyusun rencana strategis menggunakan anlisa SWOT untuk Koperasi Indonesia.
Dalam Manajemen Koperasi Perencanaan strategis adalah pengambilan keputusan saat ini untuk koperasi yang akan dilakukan pada masa datang. Pengambilan keputusan dalam organisasi Koperasi Indonesia harus mempertimbangka Sumber daya, kondisi saat ini serta peramalan terhadap keadaan yang mempengaruhi koperasi dimasa yang akan datang.Kita Bisa ambil Contoh Kondisi saat ini disini dan disini
Untuk melakukan perencanaan Strategis dalam koperasi maka pengurus koperasi harus memperhatikan 4 aspek penting yaitu masa depan dan peramalanya, aspek lingkungan baik internal atau eksternal, target kedepan dan terakhir strategi untuk pencapaian target.
Organisasi Koperasi seacara kelembagaan harus mempunyai perangkat organisasi koperasi yang menjadi sarana dalam pencapaian tujuan koperasi. Perangkat fundamental dalam perencanaan strategis yang kemudian menjadi kelengkapan organisasi yang wajib ada adalah parameter-parameter idialisme dasar seperti; visi, misi, goal, objektif,
Untuk mempercepat percapaian Renstra koperasi diperlukan:
- Spesific ( kekhususan)
- Measurable ( Terukur)
- Achieveable ( Dapat dicapai)
- Rationable ( Rasional, dapat dipahami)
- Timebound ( Ada limit/batas waktu)
KOPERASI MEWUJUDKAN KEBERSAMAAN DAN KESEJAHTERAAN: MENJAWAB TANTANGAN GLOBAL DAN REGIONALISME BARU
|
Dasar- dasar Manajemen Koperasi
Pengertian Koperasi, Tujuan
serta Tugasnya
1.
Pengertian koperasi adalah
perkumpulan yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum yang berasas
kekeluargaan, bertujuan meningkatkan kesejahteraan anggota pada khususnya dan
kesejahteraan masyarakat pada umumnya.
2.
Koperasi harus menjalankan
satu atau beberapa usaha di bidang ekonomi. Tujuan koperasi melakukan kegiatan
usaha bukan semata-mata mencari keuntungan tetapi untuk mempertinggi
kesejahteraan anggota dan masyarakat di sekitamya.
3.
Tujuan utama koperasi untuk
mempertinggi kesejahteraan masyarakat, maka tidak semua hasil usaha dibagi
kepada anggota, tetapi sebagian disimpan sebagai cadangan dana sosial yang
dapat digunakan untuk mempertinggi kesejahteraan masyarakat.
4.
Koperasi memiliki beberapa
prinsip koperasi yang dapat membedakan koperasi dari organisasi ekonomi yang
lain.
1.
Koperasi konsumsi pertama
kali muncul di Inggris sebagai akibat adanya keadaan yang sangat menyedihkan
dalam kehidupan kaum buruh sesudah revolusi industri, sehingga menggerakkan
hati R. Owen dan William King untuk turun tangan mengatasi masalah tersebut.
2.
Revolusi Perancis ternyata
tidak dapat memperbaiki nasib rakyat kecil. Kesengsaraan rakyat Perancis
mendorong orang-orang budiman seperti Ch. Fourier dan L. Blanc untuk
mengusahakan berdirinya koperasi sebagai cara untuk ke luar dari kesengsaraan
tersebut.
3.
Keadaan di Jerman, di mana
sebagian besar tanah dikuasai oleh tuan tanah mengakibatkan rakyat kecil yang
sebagian besar terdiri dari kaum tani terjerat hutang. Keadaan ini mendorong Raiffeissen dan
Schulze mendirikan koperasi kredit sebagai salah satu pemecahan tersebut.
4. Masyarakat Indonesia sudah terbiasa hidup
dengan jiwa kegotongroyongan sehingga merupakan lahan subur bagi tumbuhnya
koperasi. Akan tetapi untuk menjaga keberadaan koperasi diperlukan beberapa
kondisi antara lain kesadaran anggota dan kemampuan pengurus. Selain itu
koperasi tersebut memang benar-benar dibutuhkan, seperti yang pernah didirikan
oleh R. Wiriaatmadja dan Margono Djojohadikoesoemo.
PENGERTIAN EVALUASI PROYEK, ASPEK-ASPEKNYA DAN METODE MEMPEROLEH GAGASAN
A.
KONSEP EVALUASI PROYEK
1.
Pengertian Evaluasi Proyek
Evaluasi
Proyek, juga dikenal sebagai studi kelayakan proyek (atau studi kelayakan
bisnis
pada
proyek bisnis), merupakan pengkajian suatu usulan proyek (atau bisnis), apakah
dapat
dilaksanakan (go project) atau tidak (no go project), dengan berdasarkan
berbagai
aspek
kajian. Tujuannya adalah untuk mengetahui apakah suatu proyek dapat
dilaksanakan
dengan berhasil, sehingga dapat menghindari keterlanjuran investasi modal
yang
terlalu besar untuk kegiatan yang ternyata tidak menguntungkan.
Dilihat
dari kapan evaluasi dilakukan pada proyek, dapat dibedakan 4 jenis evaluasi
proyek:
•
Evaluasi terhadap usulan proyek yang akan didirikan (pre-project evaluation);
•
Evaluasi terhadap proyek yang sedang dibangun (on-construction project
evaluation);
•
Evaluasi terhadap proyek yang telah dioperasionalisasikan (on-going project
evaluation).
•
Evaluasi terhadap proyek yang telah berakhir (post-project evalution study).
2.
Hal-Hal yang Perlu Diketahui dalam Evaluasi Proyek
Sebelum
dilakukan suatu evaluasi proyek, perlu diidentifikasikan hal-hal berikut:
•
Ruang Lingkup Kegiatan Proyek, yakni pada bidang-bidang apa saja proyek akan
beroperasi
(mission statement of business).
•
Cara kegiatan proyek dilakukan, yakni apakah proyek akan ditangani sendiri,
atau
ditangani
juga oleh (beberapa) pihak lain?
•
Evaluasi terhadap aspek-aspek yang menentukan keberhasilan seluruh proyek,
yakni
mengidentifikasi
faktor-faktor kunci keberhasilan proyek.
•
Sarana yang diperlukan oleh proyek, menyangkut bukan hanya kebutuhan seperti:
material,
tenaga kerja, dan sebagainya, tetapi juga fasilitas-fasilitas pendukung seperti
jalan
raya, transportasi, dan sebagainya.
•
Hasil kegiatan proyek tersebut serta biaya-biaya yang harus ditanggung untuk
memperoleh
hasil tersebut.
•
Akibat-akibat yang bermanfaat ataupun yang tidak dari adanya proyek tersebut.
•
Langkah-langkah rencana untuk mendirikan proyek, beserta jadwal masing-masing
kegiatan
tersebut.
PENGELOLAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK
PERENCANAAN
WAKTU
4.1
Pengertian dan Tujuan.
Perencanaan waktu merupakan bagian
yang sangat penting dalam proses penyelesaian suatu proyek. Rencana kerja
(“time Schedule”) adalah merupakan pembagian waktu secara rinci dari
masing-masing kegiatan/jenis pekerjaan pada suatu proyek konstruksi, mulai dari
pekerjaan awal sampai pekerjaan akhir (“Finishing”).
Pada rencana kerja akan tampak
bahwa:
a) Uraian pekerjaan secara rinci,
b) Waktu mulai dan waktu akhir dari
masing-masing kegiatan tersebut serta lama waktunya.
c) Hubungan antara masing-masing kegiatan/ jenis pekerjaan
dengan waktu (lamanya, waktu mulai dan waktu akhir).
Tujuan dan manfaat pembuatan rencana
kerja secara umum adalah untuk:
a) mengetahui waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan
suatu bagian dari proyek atau proyek secara menyeluruh,
b) mengetahui hubungan antara
pekerjaan satu dengan pekerjaan lain,
c) penyediaan dana /keuangan,
d) sebagai alat dalam pelaksanaan,
e) sebagai alat koordinasi dari
pimpinan,
f) pengukuran, penilaian, dan
evaluasi,
g) pengendalian waktu penyelesaian,
h) penyediaan tenaga kerja, alat,
dan material.
ANALISA KEPUTUSAN INVESTASI
KEGIATAN
INVESTASI BIASA JUGA DISEBUT CAPITAL
BUDGETING, YAITU :
|
CONSEP CASH FLOW
DALAM CAPITAL BUDGETING
UNTUK MENILAI
PROFITABILITAS SUATU PROYEK INVESTASI DALAM RANGKA PENGAMBILAN KEPUTUSAN,
DIPERLUKAN DATA NET CASH FLOW.
APABILA PROYEK INVESTASI DIBELANJAI SEPENUHNYA OLEH
MODAL SENDIRI, MAKA NET CASH FLOW YANG DIMAKSUDKAN DI SINI ADALAH NET CASH FLOW
SEBELUM DEPRESIASI TETAPI SESUDAH PAJAK,
SEDANGKAN
APABILA PROYEK AKAN
DIBELANJAI DENGAN HUTANG YANG MEMPUNYAI BEBAN
BUNGA TETAP, MAKA NET CASH FLOWNYA ADALAH SEBELUM BUNGA DAN DEPRESIASI TETAPI SESUDAH
PAJAK.
ANALISA BREAK EVEN POINT
Analisa Break
even biasa disebut dengan istilah Cost-Volume-Profit Analysis
(CVPA) adalah suatu analisa untuk
mengetahui keadaan dimana
perusahaan tidak memperoleh keuntungan
dan tidak menderita kerugian.
Analisa ini dapat mermanfaat
sebagai alat bantu bagi manajer perusahaan dalam pengambilan keputusan mengenai
:
1.
Jumlah penjualan minimal yang harus dipertahankan agar
perusahaan tidak menderita kerugian.
2.
Jumlah penjualan
tertentu yang harus dicapai untuk memperoleh keuntungan tertentu
3.
Untuk mengetahui bagaimana pengaruh perubahan harga jual, biaya dan volume penjualan
terhadap keuntungan yang akan diperoleh.
ASUMSI-ASUMSI DALAM ANALISA
BEP
Dalam analisa BEP
digunakan asumsi-asumsi sebagai berikut :
1.
Biaya-biaya dalam perusahaan dapat dibagi kedalam 2
golongan biaya, yaitu : (1) biaya tetap, dan (2) biaya variable.
2.
Biaya variable secara totalitas berubah secara
proporsional dengan volume produksi/prnjualan.
3.
Biaya tetap secara totalitas tidak berubah selama jangka
waktu tertentu, walaupun volume produksi/penjualan berubah.
4.
Harga jual perunit tidak berubah selama periode
analisa.
Dalam analisis BEP
perlu dipahami konsep biaya dalam hubungannya dengan volume kegiatan, yaitu
Biaya Tetap dan Biaya Variabel.
ANALISA SUMBER DAN PENGGUNAAN DANA
Analisa sumber dan penggunaan dana merupakan
analisa penting bagi manajer keuangan untuk mengetahui aliran dana, dari mana
dana tersebut diperoleh dan kemana dana tersebut digunakan.
Analisa ini dimulai dari penyusunan neraca
atas dasar dua laporan neraca pada
periode yang berbeda, sehingga dapat diketahui perubahan-perubahan yang
terjadi pada masing-masing pos neraca.
Dalam analisa ini pengertian dana
dibedakan menjadi 2 (dua), yaitu :
1.
Dana
dalam pengertian Kas, dan
2.
Dana dalam pengertian Modal Kerja.
DANA DALAM PENGERTIAN KAS
Langkah-langkah penyusunan laporan
sumber dan penggunaan Dana dalam pengetian Kas adalah sebagai berikut :
1.
Membandingkan
kedua laporan neraca untuk menyusun laporan perubahan neraca pada masing-masing
pos.
2.
mengelompokkan
pos-pos laporan neraca yang memperbesar dan yang memperkecil kas.
3.
mengelompokkan
pos-pos laporan rugi laba, terutama laba ditahan yang memperbesar dan yang
memperkecil Kas.
4.
mengadakan konsolidasi dari seluruh informasi tersebut kedalam
laporan sumber dan penggunaan dana.
MANAJEMEN KREDIT
A.
FALSAFAH PERKREDITAN
1.
Pengertian Kredit
Kata “Kredit” berasal dari bahasa Yunani “ Credere”,
artinya “kepercayaan” yang dalam praktek sehari-hari berkembang lebih luas lagi
antara lain:
a.
Kredit adalah kemampuan untuk melaksanakan suatu pembelian
atau mengadakan suatu pinjaman dengan suatu janji pembayarannya akan dilakukan
ditangguhkan pada suatu jangka waktu yang disepakati.
b.
Kredit dalam pengertian lembaga perbankan, sesuai dengan
yang termuat dalam Bab 1, pasal 1 ayat 12 Undang-undang No. 7 tahun 1992 yaitu
: Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan
itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam antara bank
dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya
setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah bunga, imbalan atau pembagian hasil
keuntungan.
Dari pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan yaitu :
1.
Adany suatu penyerahan uang/tagihan atau dapat juga
barang yang menimbulkan tagihan tersebut kepada pihak lain, dengan harapan
memberi pinjaman ini bank akan memperoleh suatu tambahan nilai dari pokok
pinjaman tersebut yang berupa bunga sebagai pendapatan bagi bank yang
bersangkutan.
2.
Dari proses kredit itu telah didasarkan pada suatu
perjanjian yang saling mempercayai kedua belah pihak akan mematuhi kewajibannya
masing-masing.
3.
Dalam pemberian kredit ini terkandung kesepakatan
pelunasan utang dan bunga akan diselesaikan dalam jangka waktu tertentu yang
telah disepakati bersama.
Manajemen Keuangan
Manajemen
keuangan pada dasarnya, merupakan kegiatan pengelolaan perusahaan yang
berkaitan dengan usaha–usaha mendapatkan dana (raising of funds) yang
dibutuhkan oleh perusahaan dan usaha–usaha menggunakan dana (allocation of
funds) yang telah didapatkan secara efektif dan efisien.
Dari
pengertian tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa terdapat dua fungsi utama
bagi manajer keuangan dalam menjalankan fungsi keuangan dalam dalam sebuah
perusahaan akan diperhadapkan pada dua jawaban pertanyaan, yaitu ; (a) bagaimana
memperoleh dana dari sumber–sumber dana potensial (pembelanjaan pasif), dan (b)
bagaimana menggunakan dana yang telah diperoleh tersebut (pembelanjaan aktif).
Pada
hakekatnya masalah manajemen keuangan dalam sebuah perusahaan adalah bagaimana
menyeimbangkan antara aset (struktur kekayaan) dan liabilitas (struktur
finansial), serta ekuitas (struktur modal).
Tugas
manajer keuangan dalam menyeimbangkan antara aset dengan liabilitas dan ekuitas
meliputi, penentuan susunan aset yang dibutuhkan untuk melakukan kegiatan
produksi, besarnya komposisi dan syarat-syarat. Kemudian menentukan besarnya
ekuitas yang dibutuhkan, pendapatan apa yang akan diberikan kepada ekuitas
(ditinjau dari sudut rentabilitas) dan berapa liabilitas yang dapat ditarik dan
berapa lama libilitas tersebut akan ditarik (ditinjau dari sudut likuiditas dan
solvabilitas),
DIRECTING ( PENGARAHAN)
Istila Directing (pengarahan) adalah istilah
yang diberikan oleh Harold Koontz,
sedangkan istilah Pelaksanaan (actuating)
adalah istilah yang digunakan oleh GR. Terry. Oleh para ahli lain memberikan
istilah yang berbeda-beda.
Henry Fayol, menggunakan istilah Commanding yang berarti Pemberian
perintah. SP. Siagian, menggunakan istilah Motivating
yang berarti motivasi. Dan masih banyak lagi istilah lain yang dikemukakan
oleh para ahli yang lain, namun kesemuanya itu tidak mempunyai perbedaan yang prinsipil, karena istilah-istilah
tersebut mempunyai maksud dan tujuan yang sama, yaitu mengarah pada usaha untuk
menggerakkan atau membuat orang agar dapat melakukan pekerjaan dengan baik
sesuai yang diinginkan oleh pimpinan.
GR. Terry mengemukakan bahwa Actuating
adalah membuat semua orang anggota kelompok agar mau bekerjasama, dan bekerja
secara ihlas serta bergairah untuk mencapai tujuan sesuai dengan rencana.
Pengertian lain dari Directing adalah kegitan yang dilakukan oleh
pimpinan untuk membimbing, mengarahkan, mengatur segala kegiatan yang telah
diberi tugas dalam melaksanakan sesuatu kegiatan usaha.
Dalam pembahasan
mengenai Directing ini ada beberapa hal yang harus dibahas, yaitu :
1.
Tingkah laku (Perilaku) manusia
(human behavior)
2.
Hubungan manusia (human
relation)
3.
Motivasi (motivation)
4.
Kepemimpinan (leadership)
5.
Komunikasi (communication)
Kelima hal ini
harus dapat dimengerti dengan baik agar directing dapat dilaksanakan dengan
baik pula.
I. PERILAKU MANUSIA (HUMAN BEHAVIOR)
Masalah
Directing berkaitan erat dengan manusia,
olehnya itu kita harus mempelajari perilaku manusia (human behaviour).
Dalam hidup
berkelompok manusia mempunyai perbedaan, yaitu berbeda jenis kelamin,
usia, pengalaman, agama dan perbedaan kepentingan, tetapi juga mempunyai persamaan,
seperti persamaan kebutuhan untuk makan, minum, melanjutkan keturunan,
keamanan dan lain-lain.
Mengenai tingkah
laku manusia ini, salah satu teori yang kita kutip sebagai dasar adalah teori
yang dikemukakan oleh Douglas McGregor,
yang dikenal dengan Teori X dan Teori
Y.
KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI
I. PENGERTIAN
Komunikasi bukan hanya sekesar sebagai
proses pemberitahuan dari satu pihak
ke pihak yang lain, yang dapat berupa rencana-rencana, instruksi-instruksi,
petunjuk-petunjuk, sarana-sarana dan sebagainya.Oleh karena itu apabila
seseorang mengirimkan surat,
menempelkan pengumuman, menelpon dan sebagainya, maka orang tersebut telah
menganggap dirinya melaksanakan komunikasi.
Komunikasi
diartikan sebagai penyampaian warta dari pihak yang satu kepada pihak lainnya,
bertujuan menjalin pengertian yang baik antara si pemberi warta dengan orang
yang menerima warta.
Jadi
komunikasi yang dimaksud disini adalah jalinan pengertian antara pihak yang
satu dengan pihak yang lain, sehingga apa yang dikomunikasikan dapat
dimengerti, dipikirkan dan akhirnya dilaksanakan.
Komunikasi
adalah proses pemindahan pengertian
dalam bentuk gagasan atau informasi dari seseorang kepada orang lain.
Pemindahan pengertian tersebut melibatkan
lebih dari sekedar kata-kata yang digunakan dalam percakapan, tetapi juga
ekspresi wajah, intonasi dll.
Koordinasi Dalam Manajemen
1. Pengertian
Koordinasi adalah
usaha mencegah terjadinya kekacauan, percekcokan, kekosongan pekerjaan, agar
tujuan dapat tercapai
Koordinasi adalah
tindakan seseorang manajer untuk mengusahakan terjadinya keselarasan antara
tugas/pekerjaan yang dilakukan oleh
seseorang/bagian yang satu dengan orang/bagian yang lain, agar tidak terjadi
kesimpangsiuran dalam pelaksanaan pekerjaan.
Menurut Dr.
Awaluddin Djamin, MPA : Koordinasi adalah suatu usaha kerjasama antara badan,
instansi, unit dalam pelaksanaan tugas-tugas tertentu sedemikian rupa sehingga
terdapat saling mengisi, saling membantu dan saling melengkapi.
2.
Koordinasi sangat penting oleh karena :
a.
Koordinasi memungkinkan suatu penyelesaian pekerjaan
secara menyeluruh
b.
Masing-masing bagian dalam organisasi yang membentuk
keseluruhan menjadi sangat penting dibawah koordinasi
c.
Koordinasi mementingkan unsur manusia
d.
Koordinasi dapat mengikat menjadi satu kesatuan
integral dari beberapa macam tingkatan unit organisasi.
3.
Koordinasi dapat dibedakan atas :
a.
Koordinasi Vertikal
b.
Koordinasi Horizontal
PENGORGANISASIAN
1. Pengertian
Pengorganisasian (organizing) dapat diartikan penentuan pekerjaan-pekerjaan yang
harus dilakukan, pengelompokkan tugas-tugas dan membagi-bagi pekerjaan kepada
karyawan, penetapan departemen-departemen serta penentuan hubungan-hubungan.
Pengorganisasian adalah
suatu proses penentuan, pengelompokkan dan pengaturan bermacam-macam aktivitas yang diperlukan
untuk mencapai tujuan, menetapkan orang-orang pada setiap aktivitas ini,
menyediakan alat-alat, menetapkan wewenang yang secara relatif didelegasikan
kepada setiap individu yang akan melakukan aktivitas tersebut. (Malayu SP.
Hasibuan)
Pengorganisasian adalah
suatu proses penetapan dan pembagian
pekerjaan yang akan dilakukan, pembatasan tugas-tugas atau tanggung
jawab serta wewenang dan penetapan hubungan-hubungan antara unsur organisasi,
sehingga memungkinkan orang-orang dapat bekerjasama seefektif mungkin untuk pencapaian tujuan.
(M. Manullang)
Organisasi (Organization) adalah merupakan suatu wadah atau tempat
kerja kerjasama untuk melaksanakan tugas-tugas
sesuai dengan rencana yang telah sitetapkan. (Alex S. Nitisemito).
Jadi dapat disimpulkan
bahwa pengorganisasian (organizing) adalah fungsi manajemen yang sifatnya dinamis dan merupakan proses untuk memperoleh
organisasi (organization) yang
menjadi alat dan wadah manajer melakukan aktivitas dalam mencapai tujuan. Jadi
hasil dari pengorganisasian adalah Organisasi.
PERENCANAAN
Planning (perencanaan) merupakan fungsi
dasar manajemen karena fungsi-fungsi manajemen yang lain harus direncanakan.
Prencanaan
adalah fungsi seorang manajer yang berhubungan dengan memilih tujuan,
kebijaksanaan-kebijaksanaan, prosedur-prosedur, program-program dari
alternatif-alternatif yang ada untuk mencapai apa yang digunakan pada masa yang
akan datang
Planning
adalah suatu proses untuk menentukan plan.
Rencana
(plan) adalah sejumlah keputusan yang menjadi pedoman untuk mencapai suatu
tujuan tertentu. Jadi setiap rencana mengandung dua unsur yaitu tujuan dan
pedoman.
HAL-HAL
YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM MENYUSUN PERENCANAAN (Pertanyaan-pertanyaan pokok
dalam perencanaan)
1.
What (apa).
2.
Why (mengapa)
3.
Where (dimana)
4.
When (kapan)
5.
Who (siapa)
6.
How (bagaimana)
Jawaban
dari pertanyaan tersebut di atas yang disebut perencanaan
PEMBERHENTIAN
A.
Pengertian
Pemberhentian
Pemberhentian adalah fungsi operatif
terakhir manajemen sumber daya manusia. Istilah pemberhentian sinonim dengan
separation, pemisahan, atau pemutusan hubungan kerja (PHK) karyawan dari suatu
organisasi perusahaan. Fungsi pemberhentian harus mendapat perhatian yang
serius dari manajer perusahaan, karena telah diatur oleh undang-undang dan
memberikan resiko bagi perusahaan maupun untuk karyawan bersangkutan. Pemberhentian
harus sesuai dengan undang-undang No. 12 Tahun 1964 KUHP dan seizin P4D atau
P4P atau dengan keputusan pengadilan. Pemberhentian juga harus memperhatikan pasal
1603 ayat 1 KUHP yaitu mengenai “tenggang waktu saat dan izin pemberhentian”.
Perusahaan yang melakukan pemberhentian akan mengalami kerugian karena karyawan
yang dilepas membawa biaya penarikan, seleksi, pengembangan, dan proses
produksi berhenti.
Karyawan yang dilepas akan kehilangan
pekerjaan dan tidak dapat memenuhi kebutuhan biologis, sosiologis, ekonomis,
dan kejiwaannya. Manajer dalam melakukan pemberhentian harus memperhitungkan
untung dan ruginya, apalagi kalau diingat bahwa saat karyawan diterima adalah
dengan cara baik-baik, sudah selayaknya perusahaan melepas mereka dengan cara
yang baik pula.
Perberhentian harus didasarkan atas
undang-undang No. 12 tahun 1964 KUHP, berperkemanusiaan dan menghargai
pengabdian yang diberikannya kepada perusahaan, misalnya memberikan uang
pension dan pesangon. Apakah pengertian atau definisi yang mencakup semua
pemberhentian (separation) itu ?.
KEDISIPLINAN
A.
Pentingnya
Kedisiplinan
Kedisiplinan adalah fungsi operatif ke
enam dari manajemen Sumber Daya Manusia. Kedisiplinan merupakan fungsi operatif
MSDM yang terpenting karena semakin baik disiplin karyawan semakin tinggi
prestasi kerja yang dapat dicapainya. Tanpa disiplin karyawan yang baik, sulit
bagi organisasi perusahaan mencapai hasil yang optimal.
Disiplin yang baik mencerminkan besarnya
rasa tanggung jawab seseorang terhadap tugas-tugas yang diberikan kepadanya.
Hal ini mendorong gairah kerja, semangat kerja, dan terwujudnya tujuan
perusahaan, karyawan, dan masyarakat. Oleh karena itu, setiap manajer selalu
berusaha agar para bawahannya mencapai disiplin yang baik. Seorang menejer
dikatakan efektif dalam kepemimpinannya, jika para bawahannya berdisiplin baik.
Untuk memelihara dan meningkatkan kedisiplinan yang baik adalah hal yang sulit,
karena banyak faktor yang mempengaruhinya.
NASiHAT LUQMAN AL HAKIM KEPADA PUTERANYA
Segala
puji bagi Allah SWT, sholawat serta salam semoga tetap terlimpahkan kepada
junjungan kita nabi Muhammad SAW, shahabat, keluarga serta orang-orang yang
masih berittiba' (mengikuti) kepada beliau sampai hari kiamat.
.
1. Tidak menyekutukan Allah.
Sebesar-besar kedzaliman dan kemungkaran adalah menyekutukan Allah SWT, sebagaimana firman Allah SWT "Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: "Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan (Allah) sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar".(Q.S. Luqman:13)
Allah SWT tidak akan mengampuni dosa syirik, kecuali ia bertobat dan meninggalkan perbuatannya. Sesungguhnya hanya Allah sajalah yang berhak untuk disembah (Allahu mustahiqqul 'ibaadah). Dia lah yang berhaq di mintai pertolongan. Hanya kepada-Nyalah segala urusan diserahkan, takut (khouf), berharap (raja') hanya layak ditujukan kepada Allah swt, bukan kepada yang lainnya
2. Berbuat baik kepada kedua orang tua.
Firman Allah SWT.
"Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapanya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapamu, hanya kepada-Kulah kembalimu."( QS.Luqman: 14)
Di dalam riwayat Bukhari, Rasulullah pernah ditanya oleh seorang sahabat:
"Amalan apakah yang dicintai oleh Allah ?Beliau menjawab: Shalat pada waktunya, ia bertanya lagi: Kemudian Apa ?, Beliau menjawab: berbuat baik kepada orang tua, .Ia bertanya lagi: kemudian apa?, Belau menjawab: Jihad di jalan Allah" (shahih Bukhari V/2227, hadits No.5625)
Tanda-tanda Takut Kepada Allah
Takut kepada Allah adalah salah satu bentuk ibadah yang tidak terlalu diperhatikan oleh sebagian orang-orang mukmin, padahal itu menjadi dasar beribadah dengan benar.
Firman Allah Ta’ala:“Karena itu janganlah kamu takut kepada mereka, tetapi takutlah kalian kepadaKu, jika kamu benar-benar orang yang beriman”.(Ali ‘Imran 175).
Tanda-tanda takut kepada Allah:
1.Pada lisannya.
Seseorang yang takut kepada Allah mempunyai kekhawatiran atau ketakutan sekiranya lisannya mengucapkan perkataan yang mendatangkan murka Allah. Sehingga dia menjaganya dari perkataan dusta, ghibah (bergosip) dan perkataan yang berlebih-lebihan dan tidak bermanfaat. Bahkan selalu berusaha agar lisannya senantiasa basah dan sibuk dengan berdzikir kepada Allah, dengan bacaan Al Qur’an, dan mudzakarah ilmu.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, artinya:
“Barangsiapa yang dapat menjaga (menjamin) untukku mulut dan kemaluannya, aku akan memberi jaminan kepadanya syurga”.(HR. Al Bukhari).
Tawakal yang Sebenarnya
Sebagian orang menganggap bahwa tawakal
adalah sikap pasrah tanpa melakukan usaha sama sekali. Contohnya dapat kita
lihat pada sebagian pelajar yang keesokan harinya akan melaksanakan ujian. Pada
malam harinya, sebagian dari mereka tidak sibuk untuk menyiapkan diri untuk
menghadapi ujian besok namun malah sibuk dengan main game atau hal yang tidak
bermanfaat lainnya. Lalu mereka mengatakan, "Saya pasrah saja, paling
besok ada keajaiban."
Apakah semacam ini benar-benar disebut
tawakal?! Semoga pembahasan kali ini dapat menjelaskan pada pembaca sekalian
mengenai tawakal yang sebenarnya dan apa saja faedah dari tawakal tersebut.
Tawakal yang Sebenarnya
Ibnu Rajab rahimahullah dalam Jami'ul Ulum
wal Hikam tatkala menjelaskan hadits no. 49 mengatakan, "Tawakal adalah
benarnya penyandaran hati pada Allah 'azza wa jalla untuk meraih berbagai
kemaslahatan dan menghilangkan bahaya baik dalam urusan dunia maupun akhirat,
menyerahkan semua urusan kepada-Nya serta meyakini dengan sebenar-benarnya
bahwa 'tidak ada yang memberi, menghalangi, mendatangkan bahaya, dan
mendatangkan manfaat kecuali Allah semata'."
Tawakal Bukan Hanya Pasrah
Perlu diketahui bahwa tawakal bukanlah
hanya sikap bersandarnya hati kepada Allah semata, namun juga disertai dengan
melakukan usaha.
Ibnu Rajab mengatakan bahwa menjalankan
tawakal tidaklah berarti seseorang harus meninggalkan sebab atau sunnatullah
yang telah ditetapkan dan ditakdirkan. Karena Allah memerintahkan kita untuk
melakukan usaha sekaligus juga memerintahkan kita untuk bertawakal. Oleh karena
itu, usaha dengan anggota badan untuk meraih sebab termasuk ketaatan kepada
Allah, sedangkan tawakal dengan hati merupakan keimanan kepada-Nya. Sebagaimana
Allah Ta'ala telah berfirman (yang artinya), "Hai orang-orang yang
beriman, ambillah sikap waspada." (QS. An Nisa [4]: 71). Allah juga
berfirman (yang artinya), "Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan
apa saja yang kamu sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk
berperang." (QS. Al Anfaal [8]: 60). Juga firman-Nya (yang artinya),
"Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi;
dan carilah karunia Allah" (QS. Al Jumu'ah [62]: 10). Dalam ayat-ayat ini
terlihat bahwa kita juga diperintahkan untuk melakukan usaha.
Menikah Adalah Keajaiban
Tak ada. Sebenarnya tak ada. Jika kesiapan menikah diukur dengan materi, maka betapa ruginya orang-orang yang papa. Begitu juga dengan kesiapan-kesiapan lain yang bisa diteorikan seperti kesiapan emosi, intelektual, wawasan dan sebagainya. Selalu tak bisa dimatematiskan. Itulah sebabnya saya mengatakan bahwa menikah adalah sesuatu yang sangat kodrati.
Bukan dalam arti saya menyalahkan teori-teori kesiapan menikah yang telah dibahas dan dirumuskan oleh para ustadz. Tentu saja semua itu perlu sebagai wacana memasuki sebuah dunia ajaib bernama keluarga itu.
Sebagai contoh saja, banyak pemuda berpenghasilan tinggi, namun belum juga merasa siap untuk menikah. Belum cukup, lah... itu alasan yang paling mudah dijumpai. Dengan gaji sekarang saja saya hanya bisa hidup pas-pasan. Bagaimana kalau ada anak dan istri? Oya, saya juga belum punya rumah....
O-o... Saudaraku, kalau kau menunggu gajimu cukup, maka kau tak akan pernah menikah. Bisa jadi besok Allah menghendaki gajimu naik tiga kali lipat. Tapi percayalah, pada saat yang bersamaan, tingkat kebutuhanmu juga akan naik... bahkan lebih tiga kali lipat. Saat seseorang tak memiliki banyak uang, ia tak berpikir pakaian berharga tertentu, televisi, laptop... atau mungkin hp merk mutakhir. Saat tak memiliki banyak uang, makan mungkin cukup dengan menu sederhana yang mudah ditemui di warung-warung pinggir jalan. Tapi bisakah demikian saat Anda memiliki uang? Tidak akan. Selalu saja ada keinginan yang bertambah, lajunya lebih kencang dari pertambahan kemampuan materi. Artinya, manusia tidak akan ada yang tercukupi materinya.
Menikah adalah sebuah elemen kodrati sebagaimana rezeki dan juga ajal. Tak akan salah dan terlambat sampai kepada setiap orang. Tak akan bisa dimajukan ataupun ditahan. Selalu tepat sesuai dengan apa yang telah tersurat pada awal penciptaan anak Adam.
Musibah lebih disebabkan oleh perbuatan maksiat. Dan bencana dapat dihindari dengan memperbanyak taubat “
“Musibah lebih disebabkan oleh perbuatan
maksiat. Dan bencana dapat dihindari dengan memperbanyak taubat “ kilah Amru
Khalid mydalam bukunya Ghayyir Nafsaka. Ali bin Abi Thalib KW mengungkapkan :
“Bencana kerap disebabkan oleh kemaksiatan. Dan hanya taubatlah yang dapat
memalingkannya.”
Adam AS diusir dari surga, karena maksiat.
Iblis mendapat laknat dari Allah, karena maksiat. Kaum Nuh ditenggelamkan,
karena maksiat ( Al Qamar 11-12 ). Allah SWT menenggelamkan Fir’aun, karena
maksiat ( Al Qashas 40 ). Kaum Luth dibinasakan Allah SWT karena maksiat ( Al
Hijr 74 ). Kaum ‘Ad dan kota mereka yang tidak tertandingi, dilenyapkan Allah
SWT karena maksiat ( Al Ahzab 9 ). Bani Israil, diazab Allah juga karena
maksiat ( Al Isra 5 ). Rasulullah SAW bersabda : “Bila terjadi kemaksiatan di
umatku, maka Allah akan memberikan azabnya untuk semua.” HR.Ahmad ). Kemudian
Rasul SAW mengingatkan : “Kalian harus mewaspadai dosa-dosa kecil. Kelak ia
akan menumpuk dalam diri seseorang dan kemudian membinasakannya.“ ( HR.Ahmad ).
Shalat dan Kedudukannya
Definisi Shalat.
Shalat dari segi bahasa berarti doa kebaikan, penggunaan kata ini dikenal dalam bahasa Arab sebelum ia ditransfer kepada makna syar’i.
Firman Allah Taala,
وَصَلِّ عَلَيْهِمْ إِنَّ صَلاَتَكَ سَكَنٌ لَهُمْ .
“Dan mendoalah untuk mereka, sesungguhnya doa kamu itu menjadi ketentraman jiwa bagi mereka.” (At-Taubah: 103)
Shalat dari segi istilah syar’i adalah perkataan-perkataan dan perbuatan-perbuatan khusus yang diawali dengan takbir dan ditutup dengan salam.
Shalat dinamakan shalat karena ia mengandung makna dari segi bahasa yaitu doa kebaikan. Dalam Kitab al-Inshaf dikatakan, “Inilah yang shahih yang dipegang oleh jumhur fuqaha’ dan ahli bahasa Arab.”
Kedudukan shalat.
Shalat adalah salah satu rukun Islam yang lima, ia hadir setelah syahadatain sebagai bukti pertama dan utama atas kebenarannya, Allah Taala mewajibkannya kepada Rasulullah saw pada malam Mi’raj tiga tahun sebelum hijrah di langit secara langsung tanpa perantara malaikat.
Anas bin Malik berkata, “Shalat diwajibkan atas Nabi saw pada malam beliau diisra’kan sebanyak lima puluh shalat, kemudian dikurangi sehingga ia menjadi lima, kemudian diserukan, ‘Wahai Muhammad, perkataan padaKu tidak dirubah dan dengan lima itu kamu mendapatkan lima puluh.” (HR. Ahmad, at-Tirmidzi dan an-Nasa`i).
Shalat merupakan had (pembatas) antara seseorang dengan kekufuran dan kesyirikan.
Nabi saw bersabda,
إِنَّ بَيْنَ الرَّجُلِ وَبَيْنَ الشِّرْكِ وَالكُفْرِ تَرْكُ الصَّلاَةِ .
“Sesungguhnya antara seseorang dengan kesyirikan dan kekufuran adalah meninggalkan shalat.” (HR. Muslim dari Jabir bin Abdullah).
PEMELIHARAAN
A.
Pentingnya Pemeliharaan
Pemeliharaan
(maintenance) karyawan harus mendapat perhatian yang sungguhsungguh
dari
manajer. Jika pemeliharaan karyawan kurang diperhatikan, semangat kerja,
sikap
dan loyalitas karyawan akan menurun. Absensi dan turn over meningkat, disiplin
akan
menurun, sehingga pengadaan, pengembangan, kompensasi, dan pengintegrasian
yang
telah dilakukan dengan baik dan biaya yang besar kurang berarti untuk menunjang
tercapainya
tujuan perusahaan.
Tujuan
Pemeliharaan
1).
Untuk meningkatkan produktivitas kerja karyawan
2).
Meningkatkan disiplin dan menurunkan absensi karyawan
3).
Meningkatkan loyalitas dan menurunkan turnover karyawan
4).
Memberikan ketenangan, keamanan dan kesehatan karyawan
5).
Meningkatkan kesejahteraan karyawan dan keluarganya
6).
Memperbaiki kondisi fisik, mental dan sikap karyawan
7).
Mengurangi konflik serta menciptakan suasana yang harmonis
8).
Mengefektifkan pengadaan karyawan
Asas-asas
Pemeliharaan
1).
Asas manfaat dan efisiensi
2).
Asas kebutuhan dan kepuasan
3).
Asas keadilan dan kelayakan
4).
Asas peraturan legal
5).
Asas kemampuan perusahaan
Langganan:
Postingan (Atom)
0 komentar