Posted by : sahdarullah
Minggu, 24 November 2013
Analisa Break
even biasa disebut dengan istilah Cost-Volume-Profit Analysis
(CVPA) adalah suatu analisa untuk
mengetahui keadaan dimana
perusahaan tidak memperoleh keuntungan
dan tidak menderita kerugian.
Analisa ini dapat mermanfaat
sebagai alat bantu bagi manajer perusahaan dalam pengambilan keputusan mengenai
:
1.
Jumlah penjualan minimal yang harus dipertahankan agar
perusahaan tidak menderita kerugian.
2.
Jumlah penjualan
tertentu yang harus dicapai untuk memperoleh keuntungan tertentu
3.
Untuk mengetahui bagaimana pengaruh perubahan harga jual, biaya dan volume penjualan
terhadap keuntungan yang akan diperoleh.
ASUMSI-ASUMSI DALAM ANALISA
BEP
Dalam analisa BEP
digunakan asumsi-asumsi sebagai berikut :
1.
Biaya-biaya dalam perusahaan dapat dibagi kedalam 2
golongan biaya, yaitu : (1) biaya tetap, dan (2) biaya variable.
2.
Biaya variable secara totalitas berubah secara
proporsional dengan volume produksi/prnjualan.
3.
Biaya tetap secara totalitas tidak berubah selama jangka
waktu tertentu, walaupun volume produksi/penjualan berubah.
4.
Harga jual perunit tidak berubah selama periode
analisa.
Dalam analisis BEP
perlu dipahami konsep biaya dalam hubungannya dengan volume kegiatan, yaitu
Biaya Tetap dan Biaya Variabel.
BIAYA TETAP seperti : Biaya penyusutan aktiva tetap,
sewa, bunga hutang, gaji pegawai, gaji pimpinan dan biaya-biaya kantor.
BIAYA VARIABEL
seperti : biaya bahan mentah, upah tenaga kerja langsung dan komisi penjualan.
PENENTUAN TINGKAT
BREAK EVEN POINT
Dalam penentuan BEP
dapat dilakukan dengan dua pendekatan (cara), yaitu :
1.
Pendekatan matematis
2.
pendekatan grafik
ad. 1. Pendekatan
Matematis
secara matematis, BEP ditentukan
berdasarkan formulasi sbb. :
Fixed Cost
BEP (Unit) = ------------------------------------------------
Sales
Price/unit - Variable cost/unit
A t a u :
Fixed
Cost
BEP (Rp) = ------------------------------------
1
- Variable cost
Net sales
Ad. 2. Pendekatan Grafik
C/R
S
(Rp)
laba TC
BEP
rugi FC
0 Sales(unit)
BREAK EVEN POINT UNTUK LEBIH DARI SATU JENIS PRODUK
CONTOH :
Perusahaan Tantar Matono yang bergerak dalam bidang produksi KAIN BATIK dan STAGEN merencanakan perluasan daerah pemasarannya yang meliputi Wilayah Jawa Timur, Bali, Lombok dan Surabaya.
Penjualan KAIN BATIK direncanakan
sebesar 25.000 unit @ Rp. 3.500,- dan
STAGEN sebesar 15.000 unit @ Rp. 1.000,-
Variabel operating cost
masing-masing jenis produk adalah Rp.
2.000,- perunit untuk KAIN BATIK,
dan Rp. 600,- perunit untuk
STAGEN.
Fixes operating cost untuk
kedua jenis produk adalah Rp. 28.275.000,-
Hitunglan break even point
untuk kedua jenis produk tersebut dalam rupiah maupun dalam unit penjualan.
Jawab :
BREAKEVEN DALAM RUPIAH
Keterangan
|
Produk
|
Total
|
|
Kain batik
|
Stagen
|
||
- Penjualan
- Fixed operating cost
- Variable operating cost
|
87.500.000
-
50.000.000
|
15.000.000
-
9.000.000
|
102.500.000
28.275.000
59.000.000
|
FC 28.275.000
BEP =
--------------- = ------------------------------------
1 -
TVC/S 1 - 59.000.000 / 102.500.000
28.275.000
= ------------------- = Rp. 66.625.000,-
(dibulatkan)
0,4243902
BREAK EVEN DALAM UNIT
UNIT PENJUALAN
(UNIT)
|
PERBANDINGAN PENJUALAN
|
CONTRIBUTION MARGIN
PERUNIT (Rp.)
|
CONTRIBUTION MARGIN
TERTIMBANG
|
BATIK 25.000
STAGEN 15.000
|
25.000 / 40.000
15.000 / 40.000
|
1.500
400
|
937,50
150
|
40.000
|
|
|
1.087,50
|
FIXED COST 28.275.000
BEP =
--------------------------------
= --------------- =
26.000 UNIT
CONTIBUTION
MARGIN 1.087,50
JADI BEP UNTUK KEDUA JENIS PRODUK TERSEBUT TERCAPAI PADA
PENJUALAN 26.000 UNIT.
BEP UNTUK
MASING-MASING PRODUK ADALAH :
KAIN BATIK :
25.000 / 40.000 X 26.000 Unit
= 16.250 UNIT
STAGEN
: 15.000 / 40.000 X
26.000 Unit =
9.750 UNIT
UNTUK MENGUJI KEBENARANNYA,
MAKA PERLU DIBUKTIKAN SBB. :
Keterangan
|
Produk
|
Total
|
|
Kain batik *)
|
Stagen *)
|
||
- Penjualan
- Fixed operating cost
- Variable operating
cost +
|
56.875.000
-
32.500.000
|
9.750.000
-
5.850.000
|
66.625.000
28.275.000
38.350.000
|
EBIT (Keuntungan bersih)
|
|
|
0
|
KETERANGAN : *)
PENJUALAN BATIK 16.250
UNIT @ Rp.3.500 = Rp. 56.875.000,-
PENJUALAN STAGEN 9.750
UNIT @ Rp.1.000 = Rp. 9.750.000,-
VARIABEL OPERATING COST :
KAIN BATIK 16.250 UNIT @ Rp.2.000 = Rp.
32.500.000,-
STAGEN 9.750 UNIT @ Rp.600 =
Rp. 5.850.000,-
SOAL LATIHAN
(BEP)
Perusahaan GLOBE yang menjual
produk A dan Produk B
mempunyai Data sebagai berikut :
Satu buah mesin yang
berkapasitas 300.000 unit untuk memproduksi barang A. dan Satu buah mesin yang berkapasitas 250.000
unit untuk memperoduksi barang B.
Perusahaan GLOBE hanya
menggunakan 75% kapasitas mesinnya untuk memproduksi barang
A , dan 80% kapasitas mesinnya untuk memproduksi
barang B.
Volume Penjualan untuk kedua
jenis produk tersebut sama dengan
volume produksinya.
Harga jual produk A
Rp. 250,- perunit, dan Produk B
Rp. 150,- perunit.
Data untuk Barang A
|
Data untuk Barang B
|
- Biaya bahan langsung perunit Rp.
60,-
- Biaya tenaga kerja
langsung perunit Rp. 45,-
- Biaya overhead pabrik
tetap Rp. 7.000.000,-
- Biaya overhead pabrik
variable perunit Rp. 1,5
- Biaya adm. Tetap Rp. 6.000.000,-
- Biaya adm. Variable
perunit Rp. 5,-
- Biaya distribusi tetap Rp. 5.000.000,-
- Biaya distribusi variable
perunit Rp. 1,5
|
- Biaya bahan langsung
perunit Rp. 45,-
- Biaya tenaga kerja
langsung Rp. 30,-
- Biaya overhead pabrik
tetap Rp. 2.500.000,-
- Biaya adm. Tetap Rp.
4.500.000,-
- Biaya adm. Variable perunit Rp.
3,5
- Biaya distribusi tetap Rp. 5.000.000,-
- Biaya distribusi variable
perunit Rp. 2,-
|
DIMINTA :
- Hitung BEP total (Gabungan) untuk barang A dan B. baik dalam unit maupun dalam rupiah.
- Berapa BEP masing-masing produk baik dalam unit maupun dalam rupiah.
- Apabila perusahaan menginginkan keuntungan Rp. 2,- perunit produk A, dan Rp.1,5 perunit untuk produk B, maka hitung berapa volume penjualan masing-masing produk yang harus dicapai oleh perusahaan baik dalam rupiah maupun dalam unit.
- Buat grafik BEP untuk kedua jenis produk tersebut.
Catatan :
- Dalam menjawab soal tersebut, saudara diharuskan membuat rincian biaya tetap dan biaya variable.
- Gunakan 6 digit (desimal) di bekang koma dalam perhitungan.
Jawab :
BREAKEVEN DALAM RUPIAH
Keterangan
|
Produk
|
Total
|
|
Kain batik
|
Stagen
|
||
- Penjualan
- Fixed operating cost
- Variable operating cost
|
87.500.000
-
50.000.000
|
15.000.000
-
9.000.000
|
102.500.000
28.275.000
59.000.000
|
FC 28.275.000
BEP =
--------------- = ------------------------------------
1 -
TVC/S 1 - 59.000.000 / 102.500.000
28.275.000
= ------------------- = Rp. 66.625.000,-
(dibulatkan)
0,4243902
BREAKEVEN DALAM UNIT
UNIT PENJUALAN
(UNIT)
|
PERBANDINGAN PENJUALAN
|
CONTRIBUTION MARGIN
PERUNIT (Rp.)
|
CONTRIBITON MARGIN TERTIMBANG
|
BATIK 25.000
STAGEN 15.000
|
25.000 / 40.000
15.000 / 40.000
|
1.500
400
|
937,50
150
|
40.000
|
|
|
1.087,50
|
FIXED COST 28.275.000
BEP =
--------------------------------
= ------------------ =
26.000 UNIT
CONTIBUTION
MARGIN 1.087,50
JADI BEP UNTUK KEDUA JENIS PRODUK TERSEBUT TERCAPAI PADA
PENJUALAN 26.000 UNIT.
BEP UNTUK
MASING-MASING PRODUK ADALAH :
KAIN BATIK :
25.000 / 40.000 X 26.000
= 16.250 UNIT
STAGEN
: 15.000 / 40.000 X
26.000 = 9.750
UNIT
UNTUK MENGUJI KEBENARANNYA,
MAKA PERLU DIBUKTIKAN SBB. :
Keterangan
|
Produk
|
Total
|
|
Kain batik *)
|
Stagen *)
|
||
- Penjualan
- Fixed operating cost
- Variable operating cost +
|
56.875.000
-
32.500.000
|
9.750.000
-
5.850.000
|
66.625.000
28.275.000
38.350.000
|
EBIT (Keuntungan bersih)
|
|
|
0
|
KETERANGAN : *)
PENJUALAN BATIK 16.250 UNIT @ Rp.3.500 = Rp.
56.875.000,-
PENJUALAN STAGEN 9.750
UNIT @ Rp.1.000 = Rp. 9.750.000,-
VARIABEL OPERATING COST :
KAIN BATIK 16.250 UNIT @ Rp.2.000 = Rp.
32.500.000,-
STAGEN 9.750 UNIT @ Rp.600 =
Rp. 5.850.000,-
LATIHAN-1
Perusahaan TIRTA JAYA yang menghasilkan produk
A dan Produk B mempunyai
Data sebagai berikut :
Satu buah mesin yang
berkapasitas 250.000 unit untuk memproduksi barang A. dan Satu buah mesin yang berkapasitas 200.000
unit untuk memperoduksi barang B.
Perusahaan TIRTA JAYA hanya
menggunakan 90% kapasitas kedua mesinnya untuk
memproduksi barang A , dan
barang B.
Volume Penjualan untuk
Produk B hanya dapat
mencapai 95% dari volume
produksinya, dengan harga jual
Rp. 200,- perunit,
Sedangkan Volume penjualan produk A
sama dengan volume produksinya,
dengan harga jual Rp. 150,- perunit.
Informasi lain untuk kedua
jenis produk tersebut adalah :
Data untuk Barang A
|
Data untuk Barang B
|
- Biaya bahan langsung perunit Rp.
50,-
- Biaya tenaga kerja
langsung perunit Rp. 45,-
- Biaya overhead pabrik
tetap Rp. 6.000.000,-
- Biaya overhead pabrik
variable perunit Rp. 1,5
- Biaya adm. Tetap Rp. 5.000.000,-
- Biaya adm. Variable
perunit Rp. 5,-
- Biaya distribusi tetap Rp. 4.000.000,-
- Biaya distribusi variable
perunit Rp. 1,5
|
- Biaya bahan langsung
perunit Rp. 45,-
- Biaya tenaga kerja
langsung Rp. 30,-
- Biaya overhead pabrik
tetap Rp. 2.000.000,-
- Biaya adm. Tetap Rp.
3.500.000,-
- Biaya adm. Variable perunit Rp.
3,-
- Biaya distribusi tetap Rp. 3.000.000,-
- Biaya distribusi variable
perunit Rp. 2,-
|
DIMINTA :
- Hitung BEP total (Gabungan) untuk produk A dan B, baik dalam unit maupun dalam rupiah.
- Berapa BEP masing-masing produk baik dalam unit maupun dalam rupiah.
- Apabila perusahaan menginginkan keuntungan Rp. 2,- perunit untuk produk A, dan Rp.1,5,- perunit untuk produk B, maka hitung berapa volume penjualan masing-masing produk yang harus dicapai oleh perusahaan baik dalam rupiah maupun dalam unit.
- Buat grafik BEP (gabungan) untuk kedua jenis produk tersebut.
Catatan :
- Dalam menjawab soal di atas, saudara diharuskan membuat rincian biaya tetap dan biaya variable.
- Gunakan pembulatan dua digit dibelakang koma.
SOAL LATIHAN-3
Perusahaan REMAJA Kendari yang produk Roti
Keju dan Rori Tawar mempunyai
kapasitas mesin sebesar 450.000 unit.
Kapasitas mesin yang terpakai hanya
80%.
Volume produksi Roti Keju mencapai 55% dari kapasitas mesin terpakai
sedang sisanya digunakan untuk memproduksi Roti Tawar
Volume penjualan Roti Tawar sama
dengan volume produksinya dengan harga Rp. 500,- perunit, sedang volume
penjualan Roti Keju hanya mencapai 95% dari volume produksinya dengan harga
Rp. 600,- peunit.
Informasi lain untuk kedua
jenis Roti tersebut adalah :
Data untuk Roti
Tawar
|
Data untuk Roti
Keju
|
- Biaya bahan langsung Rp. 100,- perunit
- Biaya tenaga kerja
langsung perunit Rp. 45,-
- Biaya bahan penolong Rp. 30,- perunit
- Biaya overhead pabrik
tetap Rp. 7.000.000,-
- Biaya overhead pabrik
variable perunit Rp. 2,-
- Biaya adm. Tetap Rp. 5.500.000,-
- Biaya distribusi
tetap Rp. 2.500.000,-
- Biaya distribusi perunit Rp.
2,-
|
- Biaya bahan langsung
perunit Rp. 125,-
- Biaya tenaga kerja
langsung Rp. 50,- perunit
- Biaya bahan penolong Rp.
40,- perunit
- Biaya overhead pabrik
tetap Rp. 8.000.000,-
- Biaya adm. Tetap Rp.
5.500.000,-
- Biaya adm. Variable perunit Rp.
3,-
- Biaya distribusi tetap Rp. 3.000.000,-
- Biaya distribusi variable
perunit Rp. 2,-
|
DIMINTA :
- Hitung BEP total (Gabungan) untuk Roti Keju dan Roti Tawar, baik dalam unit maupun dalam rupiah.
- Berapa BEP masing-masing produk baik dalam unit maupun dalam rupiah.
- Apabila perusahaan menginginkan keuntungan Roti Keju 15% dari volume penjualannya dan Roti Tawar 10% dari volume penjualannya, maka hitung berapa volume penjualan masing-masing produk yang harus dicapai oleh perusahaan baik dalam rupiah maupun dalam unit.
- Buat grafik BEP (gabungan) untuk kedua jenis produk tersebut.
- Gunakan pembulatan dua digit dibelakang koma.
BV - ROTI KEJU
Rp. 220 x 178.200 unit = Rp. 39.204.000,- BT. Rp. 16.500.000
BV- ROTI TAWAR
Rp. 179 x 162.000 unit = Rp.
28.998.000,- BT. Rp. 15.000.000
Penjualan Tawar :
81.000.000
Penjualan Keju : 106.920.000
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar