• Posted by : sahdarullah Minggu, 10 November 2013



    A. Pentingnya Seleksi
    Karyawan adalah kekayaan atau aset utama dari setiap perusahaan. Peran karyawan
    sangat menentukan berhasil tidaknya perusahaan mencapai tujuannya. Perusahaan
    harus selalu berusaha untuk memperoleh dan menempatkan karyawan yang qualified
    pada setiap jabatan dan pekerjaan supaya pelaksanaannya lebih berdaya guna serta
    berhasil guna.
    Seleksi adalah usaha pertama yang harus dilakukan perusahaan agar karyawannya
    qualified. Pelaksanaan seleksi penerimaan karyawan baru bagi setiap perusahaan.
    Dengan pelaksanaan seleksi yang baik, karyawan yang diterima akan lebih qualified
    sehingga pembinaan, pengembangan, dan pengaturan karyawan menjadi lebih mudah.
    Beberapa kutipan dari seleksi adalah:
    a. Malayu Hasibuan
    Seleksi adalah suatu kegiatan pemilihan dan penentuan pelamar yang diterima
    atau ditolak untuk menjadi karyawan perusahaan. Seleksi ini didasarkan kepada
    spesifikasi tertentu dari setiap perusahaan bersangkutan.
    b. Dale Yoder
    Seleksi adalah suatu proses ketika calon karyawan dibagi 2 bagian, yaitu yang
    diterima dan yang ditolak.
    c. R.S. Dwivedi
    Seluruh konsep dari seleksi dan penempatan karyawan yang efektif dapat
    diharapkan mengurangi tingkat perputaran atau keluar masuknya karyawan.

    .
    B. Dasar dan Tujuan Seleksi
    a. Dasar seleksi
    Dasar seleksi berarti penerimaan karyawan baru hendaknya berpedoman kepada dasar
    tertentu yang digariskan oleh internal maupun eksternal perusahaan supaya hasilnya
    dapat dipertanggungjawabkan. Dasar-dasar itu antara lain :

    - Kebijaksanaan perburuhaan pemerintah
    Seleksi penerimaan karyawan baru harus berdasarkan dan berpedoman kepada
    Undang-Undang Perburuhan Pemerintah. Seleksi usia harus didasrkan kepada
    Undang-Undang tanggal 6 Januari 1951 No.I Pasal 1.
    Peraturan perburuhan melarang adanya diskriminasi kulit, agama, dan suku
    bangsa. Sebaliknya, Undang-Undang tidak memperbolehkan mempekerjakan
    anak-anak dibawah umur dan orang-orang yang terlibat dalam G-30-S/PKI. Halhal
    diatas harus menjadi dasar kebijakan seleksi penerimaan karyawan baru bagi
    setiap organisasi dan perusahaan.
    - Job specification
    Dalam spesifikasi, telah ditetapkan, persyaratan dan kualifikasi minimun dari
    orang yang dapat menjabat atau melakukan pekerjaan tersebut. Dasar ini harus
    betul-betul menjadi pedoman pelaksanaan seleksi, prinsipnya adalah “ the right
    man on the right place and the right man behind the right gun” Jadi, titik tolak
    pemikiran seleksi hendaknya kepada apa yang akan dijabat, baru siapa yang akan
    menjabatnya; bukan siapa baru apa. Jabatan atau pekerjaan apapun yang akan
    diisi hendaknya diseleksi beradasarkan atas spesifikasi jabatan atau pekerjaan
    tersebut
    - Ekonomis rasional
    Tindakan ekonomis hendaknya menjadi dasar pelaksanaan seleksi supaya biaya,
    waktu, dan pikiran dimanfaatkan secara efektif sehingga hasil effektif dapat
    dipertanggungjawabkan.
    - etika sosial
    Seleksi harus dilakukan sesuai dengan etika sosial. Artinya, memperhatikan
    norma-norma hukum, agama, kebudayaan, dan adat istiadat masyarakat serta
    hukum yang berlaku di negara bersangkutan.
    b. Tujuan sleksi penerimaan karyawan
    Tujuannya adalah sebagai berikut :
    - karyawan yang qualified dan potensial
    - karyawan yang jujur dan berdisiplin

    - karyawan yang cakap dengan penempatan yang tepat
    - karyawan yang terampil dan bersemangat dalam bekerja
    - karyawan yang memenuhi syarat Undang-Undang Perburuhan
    - karyawan yang dapat bekerja sama
    - karyawan yang dinamis dan kreatif
    - karyawan yang inovatif dan bertanggung jawab
    - karyawan yang loyal dan berdedikasi tinggi
    - karyawan yang mudah dikembangkan dimasa akan datang
    - karyawan yang bekerja secara mandiri
    - karyawan yang mempunyai budaya dan perilaku malu
    - mengurangi tingkat absensi dan turn over karyawan
    c. Penetapan jumlah karyawan
    Langkah selanjutnya adalah penetapan jumlah karyawan yang diperhitungkan secara
    cermat supaya karyawan yang diterima tepat sesuai volume pekerjaan.
    Metode penetapan jumlah karyawan :
    1. Metode non-ilmiah
    Dalam metode ini jumlah karyawan yang dibutuhkan hanya didasarkan atas
    perkiraan saja. Metode ini akan mengakibatkan jumlah karyawan yang diterima
    tidak sesuai dengan kebutuhan volume pekerjaan, sehingga menimbulkan
    kerugian.
    2. Metode ilmiah
    Dalam metode ini jumlah karyawan yang akan diterima betul-betul atas
    perhitungan dan analisis beban kerja serta standart prestasi kerja. Analisis beban
    kerja adalah penentuan jumlah pekerja yang diperlukan untuk menyelesaikan
    pekerjaan dalam jangka waktu tertentu.
    Analisis beban kerja hanya dapat diterapkan terhadap volume pekerjaan atau unit
    pekerjaan yang mempunyai standart fisik. Untuk pekerjaan yang tidak

    mempunyai standart fisik, karyawan yang dibutuhkan berdasarkan metode nonilmiah.
    Perputaran karyawan adalah perbanding antara masuk dan berhentinya karyawan
    dari suatu perusahaan. Jadi, jika perputaran karyawan diperhitungkan, maka
    jumlah karyawan yang dibutuhkan adalah jumlah perhitungan analisis beban kerja
    ditambah absen dan turn over.
    d. Cara seleksi
    Ada dua cara yang dikenal yaitu :
    1. Non-ilmiah
    Seleksi yang dilaksanakan tidak berdasarkan kepada kriteria, standart, atau
    spesifikasi kebutuhan nyata pekerjaan atau jabatan, tetapi hanya didasarkan
    kepada perkiraan dan pengalaman saja. Seleksi non-ilmiah sering dilaksanakan di
    negara sedang berkembang, karena umumnya belum melaksanakan manajemen
    professional.
    Unsur-unsur yang diseleksi meliputi :
    - Surat lamaran bermaterai atau tidak
    - Ijazah sekolah dan daftar nilai
    - Surat keterangan pekerjaan dan pengalaman
    - Referensi dari pihak yang dapat dipercaya
    - Wawancara langsung
    - Penanpilan dan keadaan fisik pelamar
    - Keturunan dari pelamar bersangkutan
    - Tulisan pelamar
    Seleksi non-ilmiah kurang dapat dipercaya, bahkan menimbulkan kesulitankesulitan
    bagi perusahaan
    2. ilmiah
    Seleksi ini didasarkan kepada job specification dan kebutuhan nyata jabatan yang
    diisi serta berpedoman kepada kriteria dan standart-standart tertentu.

    Seleksi ilmiah hendaknya dilaksanaakan dengan cara-cara berikut :
    - Metode kerja yang jelas dan sistematis.
    - Berorientasi kepada prestasi kerja.
    - Berorientasi kepada kebutuhan riil karyawan.
    - Berdasarkan kepada job analysis dan ilmu sosial lainnya
    - Berpedoman kepada Undang-Undang Perburuhan.
    e. Kualifikasi seleksi
    Kualifikasi seleksi meliputi :
    - Umur
    Umur dapat mempengaruhi kondisi fisik, mental, kemampuan kerja dan tanggung
    jawab seseorang. Umur pekerja juga diatur dalam Undang-Undang Perburuhan.
    - Keahlian
    Keahlian menentukan mampu tidaknya seseorang menyelesaikan pekerjaan yang
    diberikan kepadanya. Keahlian meliputi : technical skill, human skill, conceptual
    skill, kecakapan untuk memanfaatkan kesempatan serta kecermatan menggunakan
    peralatan yang dimiliki perusahaan.
    - Kesehatan fisik
    - Pendidikan
    Pendidikan merupakan indikator yang mencerminkan kemampuan seseorang
    untuk menyelesaikan suatu pekerjaan.
    - Jenis kelamin
    Jenis kelamin harus diperhatikan berdasarkan sifat pekerjaan, waktu pekerjaan,
    dan peraturan perburuhan.
    - Tampang
    Tampang hanyalah merupakan kualifikasi tambahan. Artinya, untuk jabatan
    tertentu tampang akan turut membantu keberhasilan seseorang dalam tugasnya.
    - Bakat
    Orang yang berbakat lebih kreatif mengembangkan dirinya.

    - Temperamen
    Temperamen adalah pembawaan seseorang yang sulit dipengaruhi oleh
    lingkungan yang melekat pada dirinya.
    - Karakter
    Karakter merupakan sifat pembawaan seseorang yang dapat diubah oleh
    lingkungan atau pendidikan.
    - Pengalaman kerja
    Orang yang berpengalaman merupakan calon karyawan yang telah siap pakai
    - Kerja sama
    Kerja sama merupakan kunci keberhasilan perusahaan karena sifatnya positif
    serta berasaskan kemampuan.
    - Kejujuran
    Kejujuran merupakan kunci untuk mendelegasikan tugas pada seseorang.
    - Kedisiplinan
    - Inisiatif dan kreatif
    Inisiatif dan kreatif merupakan kaulifikasi yang penting karena dapat membuat
    seseorang mandiri dalam menyelesaikan tugasnya.
    f. Sistem dan prosedur seleksi
    Sistem seleksi menurut Andrew F. Sikula adalah Succesive-Hurdles
    dan Compensatory-Approach. Succesive-Hurdles adalah sistem seleksi yang
    dilaksanakan berdasarkan urutan testing. Compensatory-Approach adalah sistem
    seleksi dengan menghitung rata-rata nilai test pelamar, apakah mencapai standar atau
    tidak.
    Prosedur seleksi ditetapkan dengan cermat berdasarkan asas efesiensi untuk
    memperoleh karyawan yang qualified dengan penempatan yang tepat.
    g. Langkah-langkah seleksi
    Langkah-langkah seleksi meliputi
    1. Seleksi surat-surat lamaran.
    2. Pengisian blanko lamaran.

    3. Pemeriksaan referensi
    4. Wawancara pendahuluan
    5. Test penerimaan
    Test penerimaan meliputi Physical test (medical test), academic test (knwoledge
    test ), dan phsycological test.
    6. Test Psikologi
    Jenis-jenis test psikologi :
    - test kecerdasan
    - test kepribadian
    - test bakat
    - test minat
    - test prestasi
    Pendekatan seleksi
    a. Successive Hurdles Selection Approach
    Prosedur ini mengharuskan calon karyawan untuk mengikuti procedur seleksi
    secara bertahap. Contoh gambar.

    b. Compensatory Selection Approach
    Dalam pendekatan ini seluruh calon karyawan diberi kesempatan yang sama
    untuk mengikuti seluruh prosedur seleksi. Contoh gambar :
    7. Test kesehatan
    8. Wawancara akhir atasan langsung
    9. Memutuskan diterima atau ditolak
    h. Tingkat-tingkat seleksi
    Tingkat-tingkat seleksi yang dilakukan setiap perusahaan atau organisasi, hal ini
    tergantung kepada kebutuhan dalam penerimaan karyawan yang dilakukan setiap
    perusahaan. Tingkat-tingkat seleksi yang dilakukan oleh perusahaan ada 3, yaitu :
    1. Seleksi tingkat pertama, meliputi semua prosedur seleksi sejak dari surat lamaran
    sampai dengan pelamar dinyatakan diterima.
    2. Seleksi tingkat kedua dilakukan pada calon karyawan yang status masa
    percobaan. Seleksi tingkat kedua lamanya ada yang 3 bulan, 6 bulan atau setahun.
    3. Seleksi tingkat ketiga adalah seleksi yang dilakukan dengan mengikuti prajabatan
    atau latihan, mereka akan dipromisikan dan diangkat menjadi karyawan tetap
    serta haknya akan diterima sepenuhnya.

    i. Kendala-kendala seleksi
    Kendala-kendala itu meliputi
    1. Tolak ukur
    Kendalanya adalah kesulitan untuk menentukan standar tolak ukur yang akan
    digunakan mengukur kualifikasi-kualifikasi selektif secara objektif.
    2. Penyeleksi
    Kendalanya adalah kesulitan mendapatkan penyeleksi yang benar-benar qualified,
    jujur dan objektif pernilainya.
    3. Pelamar
    Kendalanya adalah kesulitan untuk mendapatkan jawaban yang jujur dari
    pelamar.
    Untuk mengurangi kendala-kendala ini, perlu dilakukan kebijaksanaan seleksi secara
    bertingkat, karena semakin banyak tingkatan seleksi yang dilakukan semakin cermat
    dan teliti penerimaan karyawan.
    C. Penempatan
    Banyak orang menganggap bahwa penempatan merupakan akhir dari seleksi
    untuk karyawan baru. Tetapi penempatan disini maksudnya bukan untuk karyawan
    baru saja tetapi juga berlaku untuk karyawan lama yang dirasa memiliki kemapuan
    untuk menempati posisi atau jabatan tertentu.
    Dengan kata lain kita dapat melakukan promosi jabatan untuk karyawan yang
    lama untuk memikul tanggung jawab yang lebih besar, tingkatannya dalam hirarki
    jabatan lebih tinggi dan penghasilannya akan lebih besar pula. Bagi perusahaan juga
    memperoleh keuntungan dari hal ini karena semakin banyak karyawan ingin memperoleh
    jabtan tersebut dan berpacu untuk memdapatkannya. Penghargaan kepada seseorang jauh
    lebih berharga, karena setiap orang ingin dihargai.
    Dalam organisasi umumnya menggunakan dua kriteria utama dalam
    mempertimbangkan seseorang untuk dipromosikan yaitu prestasi kerja dan senioritas.
    Promosi yang didasarkan pada prestasi kerja menggunakan hasil penilaian atas hasil
    karya yang sangat baik dalam promosi atau jabatan sekarang.Dan juga perlu adanya

    analisis yang matang terhadap kemampuan seseorang dan mengenai potensi yang
    bersangkutan.
    Sedangkan promosi yang didasarkan kepadasenioritas adalah dihitung dari
    lamanya bekerja. Dan perusahaan menempuh cara ini dengan tiga pertimbangan
    (Handoko, 2000 : 171 ) yaitu :
    1. sebagai penghargaan atas jasa – jasa seseorang paling sedikit dilihat dari segi loyalitas
    kepada organisasi.
    2. Penilaaian biasa bersifat objektif dengan membandingkan masa kerja.
    3. Mendorong organisasi untuk mengembangkan karyawan untuk dipromosikan.
    Tetapi cara ini terdapat kelemahan karena karyawan yang paling senior belum
    tentu karyawan yang produktif.

    0 komentar

  • Copyright © 2013 - Unbreakable Machine Doll - Ilmu Bermanfaat - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan