• Posted by : sahdarullah Jumat, 01 November 2013



    A. Sejarah Kewirausahaan
    Sejarah kewirausahaan dapat dibagi dalam beberapa periode:
    1. Periode awal
    Sejarah kewirausahaan dimulai dari periode awal yang dimotori oleh
    Marcopolo. Dalam masanya, terdapat dua pihak yakni pihak pasif dan pihak aktif.
    Pihak pasif bertindak sebagai pemilik modal dan mereka mengambil keuntungan
    yang sangat banyak terhadap pihak aktif. Sedangkan pihak aktif adalah pihak yang
    menggunakan modal tersebut untuk berdagang antara lain dengan mengelilingi
    lautan. Mereka menghadapi banyak resiko baik fisik maupun sosial akan tetapi
    keuntungan yang diperoleh sebesar 25%.
    2. Abad pertengahan
    Kewirausahaan berkembang di periode pertengahan, pada masa ini
    wirausahawan dilekatkan pada aktor dan seorang yang mengatur proyek besar.
    Mereka tidak lagi berhadapan dengan resiko namun mereka menggunakan sumber
    daya yang diberikan, yang biasanya yang diberikan oleh pemerintah. Tipe
    wirausahaawan yang menonjol antara lain orang yang bekerja dalam bidang
    arsitektural.
    3. Abad 17
    Di abad 17, seorang ekonom, Richard Cantillon, menegaskan bahwa
    seorang wirausahawan adalah seorang pengambil resiko, dengan melihat perilaku
    mereka yakni membeli pada harga yang tetap namun menjual dengan harga yang
    tidak pasti. Ketidakpastian inilah yang disebut dengan menghadapi resiko.
    4. Abad 18
    Berlanjut di abad ke 18, seorang wirausahawan tidak dilekatkan pada pemilik
    modal, tetapi dilekatkan pada orang-orang yang membutuhkan modal. Wirausahawan
    akan membutuhkan dana untuk memajukan dan mewujudkan inovasinya. Pada masa
    itu dibedakan antara pemilik modal dan wirausahawan sebagai seorang penemu.
    5. Abad 19
    Sedangkan di abad ke 19 dan 20, wirausahawan didefinisikan sebagai
    seseorang yang mengorganisasikan dan mengatur perusahaan untuk meningkatkan
    pertambahan nilai personal.
    6. Abad 10
    Pada abad 20, inovasi melekat erat pada wirausahawan di masa sekarang.


    B. Pengertian Kewirausahaan
    Ada kerancuan istilah antara entrepreneurship, intrapreneurship, dan
    entrepreneurial, dan entrepreneur.
    1. Entrepreneurship adalah jiwa kewirausahaan yang dibangun untuk menjembatani
    antara ilmu dengan kemampuan pasar. Entrepreneurship meliputi pembentukan
    perusahaan baru, aktivitas kewirausahaan juga kemampuan managerial yang
    dibutuhkan seorang entrepreneur.
    2. Intrapreneurship didefinisikan sebagai kewirausahaan yang terjadi di dalam
    organisasi yang merupakan jembatan kesenjangan antara ilmu dengan keinginan
    pasar.
    3. Entrepreneur didefinisikan sebagai seseorang yang membawa sumber daya
    berupa tenaga kerja, material, dan asset lainnya pada suatu kombinasi yang
    menambahkan nilai yang lebih besar daripada sebelumnya, dan juga dilekatkan
    pada orang yang membawa perubahan, inovasi, dan aturan baru.
    4. Entrepreneurial adalah kegiatan dalam menjalankan usaha atau berwirausaha.
    Inventor dan Entrepreneur
    Berikut ini beberapa perbedaan antara inventor dan entrepreneur. Inventor
    didefinisikan sebagai seseorang yang bekerja untuk mengkreasikan sesuatu yang
    baru untuk pertama kalinya, ia termotivasi dengan ide dan pekerjaannya. Inventor
    pada umumnya memiliki pendidikan dan motivasi berprestasi yang tinggi.
    Menurutnya, standar kesuksesan bukanlah dari moneter semata tetapi dari hak paten
    yang didapatnya.
    Sedangkan wirausaha atau entrepreneur lebih menyukai berorganisasi daripada
    menemukan sesuatu. Ia mengatur dan memastikan agar organisasinya berkembang
    dan bertahan. Entrepreneur berupaya mengimplementasikan penemuannya sehingga
    disukai publik namun inventor lebih menyukai menemukan atau menciptakan
    sesuatu.
    Kewirausahaan mengacu pada perilaku yang meliputi:
    1. Pengambilan inisiatif,
    2. Mengorganisasi dan mengorganisasi kembali mekanisme sosial dan ekonomi
    untuk mengubah sumber daya dan situasi pada perhitungan praktis
    3. Penerimaan terhadap resiko dan kegagalan.
    Kewirausahaan meliputi proses yang dinamis sehingga dengan demikian
    timbul pengertian baru dalam kewirausahaan yakni sebuah proses mengkreasikan
    dengan menambahkan nilai sesuatu yang dicapai melalui usaha keras dan waktu
    yang tepat dengan memperkirakan dana pendukung, fisik, dan resiko sosial, dan
    akan menerima reward yang berupa keuangan dan kepuasan serta kemandirian
    personal.
    Melalui pengertian tersebut, terdapat empat hal yang dimiliki oleh seorang
    wirausahawan yakni :
    1. Proses berkreasi yakni mengkreasikan sesuatu yang baru dengan
    menambahkan nilainya. Pertambahan nilai ini tidak hanya diakui oleh
    wirausahawan semata namun juga audiens yang akan menggunakan hasil kreasi
    tersebut.
    2. Komitmen yang tinggi terhadap penggunaan waktu dan usaha yang diberikan.
    Semakin besar fokus dan perhatian yang diberikan dalam usaha ini maka akan
    mendukung proses kreasi yang akan timbul dalam kewirausahaan.
    3. Memperkirakan resiko yang mungkin timbul. Dalam hal ini resiko yang mungkin
    terjadi berkisar pada resiko keuangan, fisik dan resiko social.
    4. Memperoleh reward. Dalam hal ini reward yang terpenting adalah independensi
    atau kebebasan yang diikuti dengan kepuasan pribadi. Sedangkan reward
    berupa uang biasanya dianggap sebagai suatu bentuk derajat kesuksesan
    usahanya.

    C. Pengambilan Keputusan untuk Berwirausaha
    Setiap orang memiliki ide untuk berkreasi namun hanya sedikit orang yang
    tertarik untuk terus melanjutkan sebagai seorang wirausahawan. Berikut ini beberapa
    paparan yang menyebabkan seseorang mengambil keputusan untuk berwirausaha:
    1. mengubah gaya hidup atau meninggalkan karir yang telah dirintis. Hal ini
    biasanya dipicu oleh keinginan untuk mengubah keadaan yang statis ataupun
    mengubah gaya hidupnya karena adanya suatu hal negatif yang menimbulkan
    gangguan.
    2. Adanya keinginan untuk membentuk usaha baru. Faktor yang mendukung
    keinginan ini antara lain adalah budaya juga dukungan dari lingkungan sebaya,
    keluarga, dan partner kerja. Dalam budaya Amerika dimana menjadi bos bagi diri
    sendiri lebih dihargai daripada bekerja dengan orang lain. Hal ini lebih memacu
    seseorang untuk lebih mengembangkan usaha daripada bekerja untuk orang
    lain. Selain itu, dukungan pemerintah juga menjadi faktor yang tak kalah
    penting. Dukungan ini dapat terlihat melalui pembangunan infrastruktur, regulasi
    yang mendukung pembentukan usaha baru, stabilitas ekonomi dan kelancaran
    komunikasi. Faktor selanjutnya adalah pemahaman terhadap pasar. Tentu saja
    hal ini menjadi penting terutama dalam meluncurkan produk baru ke pasaran.
    Selanjutnya adalah peranan dari model yang akan mempengaruhi dan juga
    memotivasi seorang wirausahawan. Faktor yang terakhir adalah ketersediaan
    finansial yang akan menunjang usaha.

    D. Peranan Wirausahawan dalam Perkembangan Ekonomi
    Peranan wirausaha tidak hanya sekedar meningkatkan pendapatan perkapita
    tapi juga memicu dan mundukung perubahan struktur masyarakat dan bisnis. Dalam
    hal ini pemerintah dapat berperan sebagai inovator. Pemerintah akan bergerak
    sebagi pelindung dalam memasarkan hasil teknologi dan kebutuhan sosial.

    E. Kewirausahaan di Perguruan Tinggi
    Banyak yang salah kaprah dalam memahami konsep kewirausahaan di
    Perguruan Tinggi. Sering kali terjebak dalam pengertian entrepreneurial
    (berwirausaha). Hal ini tidak salah 100 persen jika yang dijual masih merupakan
    proses dari pengembangan bidang ilmunya (intrapreneurship) dan bukan tidak ada
    kaitannya dengan pengembangan ilmunya.
    Pengembangan kewirausahaan di perguruan tinggi tetap dikembangkan
    dalam kerangka pengembangan ilmu melalui riset-riset yang dilakukan dan dicoba
    untuk dipasarkan. Sehingga fokus utama pada inventor kemudian baru
    kewirausahaan. Berdasarkan riset diharapkan mempunyai ‘keunggulan-keunggulan’
    jika dipasarkan. Banyak contoh di sekeliling kita seperti VCO, nata de coco, dll.

    0 komentar

  • Copyright © 2013 - Unbreakable Machine Doll - Ilmu Bermanfaat - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan