• Posted by : sahdarullah Jumat, 01 November 2013


    A. Terminologi Kewirausahaan (Intrapreneurship)
    Beberapa tahun belakangan ini topik intrapreneurship semakin popular. Dari sekian
    banyak masih ada kekeliruan dalam memahami konsep yang mendasari
    intrapreneurship tersebut. Kebanyakan definisi yang ada menyebutkan bahwa
    intrapreneurship tidak lepas dari aktivitas-aktivitas entrepreneurial yang sesuai dengan
    persetujuan organisasi dan komitmen sumber daya untuk tujuan inovatif. Pada
    dasarnya pokok tujuan intrapreneurship adalah mengembangkan semangat
    entrepreneurial dalam ikatan organisasi, sekaligus menciptakan iklim guna tercapainya
    kesejahteraan.
    Intrapreneur
    Seorang entrepreneur di dalam sebuah organisasi yang telah ada. Biasanya dilakukan
    karena organisasi tersebut telah tumbuh besar dan kurang fleksibel.
    Intrapreneurship
    Kebiasaan mengembangkan bisnis baru di dalam struktur organisasi yang ada (Stoner,
    1995)
    Entrepreneur
    Orang yang berusaha mendirikan usaha baru/organisasi baru
    B. Kebutuhan Akan Sifat Kewirausahaan Dalam Organisasi
    Banyak perusahaan menyadari akan pentingnya sifat kewirausahaan dalam
    organisasinya (Peter dan Waterman dalam bukunya A Passion of Excellence).
    Kebutuhan akan kewirausahaan semakin meningkat dikarenakan munculnya
    permasalahan seperti :
    1. Semakin banyak pesaing yang mempunyai keunggulan
    2. Ketidakpercayaan akan metode-metode tradisional dalam manajemen
    3. Banyak SDM berpotensi hengkang dan lebih memilih menjadi wirausaha
    C. Hambatan-Hambatan Yang Terjadi
    Hambatan-hambatan yang biasanya dialami oleh perusahaan adalah tidak efektifnya
    penerapan teknik tradisional manajemen pada pengembangan suatu bidang baru.
    Pemahaman tentang hambatan-hambatan tersebut merupakan hal yang penting
    dalam membantu perkembangan kewirausahaan perusahaan mengingat hal tersebut
    merupakan kunci dasar penumbuhan iklim inovasi.
    Faktor-faktor yang mendukung utuk tercapainya keberhasilan inovasi-inovasi menurut
    James Brian Quinn (1995) adalah :
    1. Iklim inovasi dan visi
    2. Orientasi pasar
    3. Organisasi yang tetap datar dan kecil
    4. Proses belajar interaktif
    D. Elemen-Elemen Spesifik Strategi Intrapreneurial Korporat
    Dalam upaya untuk menciptakan strategi intrapreneurial, perusahaan harus
    memperhatikan pertimbangan-pertimbangan berikut ini :
    1. Perusahaan yang mempromosikan pertumbuhan pegawai akan dapat
    merekrut orang-orang yang memiliki kemampuan terbaik.
    2. Tantangan di era tahun 2000-an ini adalah pelatihan kembali para manajer
    untuk menjadi guru, pelatih dan mentor.
    3. Orang-orang dengan kemampuan terbaiknya mencari perusahaan terbaik
    yang menyediakan program bonus.
    4. Wewenang manajemen akan degantikan oleh suatu jaringan, dicirikan oleh
    koordinasi dan dukungan horizontal.
    5. Intrapreneurship dalam korporasi memperbolehkan seorang pegawai.
    6. Mendapatkan kepuasan dari pengembangan ide-idenya tanpa resiko
    meninggalkan perusahaan.
    7. Perusahaan-perusahaan besar mengambil pelajaran dari bisnis kecil dan belajar
    bagaimana bisa fleksibel, mendorong inovasi, serta membakar semangat
    pegawainya.
    Menurut John W. Alexander (1989) untuk mendukung strategi intrapreneurial ini, ada
    beberapa langkah penting yang perlu dilakukan :
    1. Penngembangan visi
    2. Dorongan inovasi
    3. Penstrukturan suatu iklim intrapreneurial
    4. Pengembangan tim usaha
    Ada satu cara bagi perusahaan untuk mengembangkan iklim intrapreneurial, yakni
    melalui program Intrapreneurship Training Program (ITP). Program tersebut dirancang
    untuk melatih para peserta untuk mendukung intrapreneurship dalam lingkup
    pekerjaan masing-masing. Program ini mencakup :
    • Pengenalan
    • Kreativitas individu
    • Intrapreneuring
    • Penilaian budaya yang ada saat ini
    • Perencanaan bisnis
    • Perencanaan tindakan
    E. Penghapusan Mitos Tentang Intrapreneurial
    Ada kesamaan mendasar antara entrepreneur dengan intrapreneur. Akibatnya mitosmitos
    keliru tentang entrepreneur menulari juga intrapreneur.
    • Mitos : motivasi utama dari seorang entrepreneur (intrapreneur) adalah keinginan
    untuk kemakmuran, karenanya uang adalah tujuan utama.
    Kenyataan : motivasi utama dari entrepreneur (intrapreneur) adalah proses inovasi :
    kebebasan dan kemampuan adalah motivasi utama, uang hanya sebuah alat dan
    symbol kesuksesan.
    • Mitos : entrepreneur adalah pengambil resiko tinggi – mereka adalah penjudi yang
    memainkan taruhan besar.
    Kenyataan : wirausaha adalah seorang yang realistis dengan mengambil resiko
    menengah. Karena ia memperhitungkan resiko yang dihadapi.

    0 komentar

  • Copyright © 2013 - Unbreakable Machine Doll - Ilmu Bermanfaat - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan