Posted by : sahdarullah
Jumat, 29 November 2013
A.
KONSEP EVALUASI PROYEK
1.
Pengertian Evaluasi Proyek
Evaluasi
Proyek, juga dikenal sebagai studi kelayakan proyek (atau studi kelayakan
bisnis
pada
proyek bisnis), merupakan pengkajian suatu usulan proyek (atau bisnis), apakah
dapat
dilaksanakan (go project) atau tidak (no go project), dengan berdasarkan
berbagai
aspek
kajian. Tujuannya adalah untuk mengetahui apakah suatu proyek dapat
dilaksanakan
dengan berhasil, sehingga dapat menghindari keterlanjuran investasi modal
yang
terlalu besar untuk kegiatan yang ternyata tidak menguntungkan.
Dilihat
dari kapan evaluasi dilakukan pada proyek, dapat dibedakan 4 jenis evaluasi
proyek:
•
Evaluasi terhadap usulan proyek yang akan didirikan (pre-project evaluation);
•
Evaluasi terhadap proyek yang sedang dibangun (on-construction project
evaluation);
•
Evaluasi terhadap proyek yang telah dioperasionalisasikan (on-going project
evaluation).
•
Evaluasi terhadap proyek yang telah berakhir (post-project evalution study).
2.
Hal-Hal yang Perlu Diketahui dalam Evaluasi Proyek
Sebelum
dilakukan suatu evaluasi proyek, perlu diidentifikasikan hal-hal berikut:
•
Ruang Lingkup Kegiatan Proyek, yakni pada bidang-bidang apa saja proyek akan
beroperasi
(mission statement of business).
•
Cara kegiatan proyek dilakukan, yakni apakah proyek akan ditangani sendiri,
atau
ditangani
juga oleh (beberapa) pihak lain?
•
Evaluasi terhadap aspek-aspek yang menentukan keberhasilan seluruh proyek,
yakni
mengidentifikasi
faktor-faktor kunci keberhasilan proyek.
•
Sarana yang diperlukan oleh proyek, menyangkut bukan hanya kebutuhan seperti:
material,
tenaga kerja, dan sebagainya, tetapi juga fasilitas-fasilitas pendukung seperti
jalan
raya, transportasi, dan sebagainya.
•
Hasil kegiatan proyek tersebut serta biaya-biaya yang harus ditanggung untuk
memperoleh
hasil tersebut.
•
Akibat-akibat yang bermanfaat ataupun yang tidak dari adanya proyek tersebut.
•
Langkah-langkah rencana untuk mendirikan proyek, beserta jadwal masing-masing
kegiatan
tersebut.
3.
Perbedaan Intensitas Evaluasi Proyek
Tidak
setiap proyek akan diteliti dengan intensitas yang sama. Beberapa proyek
mungkin
harus
diteliti dengan sangat mendalam, dengan mencakup berbagai aspek yang
berpengaruh.
Beberapa lainnya mungkin cukup diteliti pada beberapa aspek saja. Bahkan
ada
yang diteliti secara sederhana dan tidak formal.
Beberapa
faktor menentukan intensitas studi evaluasi proyek:
a.
Besarnya dana yang ditanamkan: semakin besar dana yang ditanamkan, intensitas
studi
akan
semakin mendalam.
b.
Tingkat ketidakpastian proyek: semakin sulit memperkirakan penghasilan
penjualan,
biaya,
aliran kas, dan lain-lain, maka biasanya studi evaluasi proyek akan semakin
hatihati.
c.
Kompleksitas elemen-elemen yang mempengaruhi proyek: semakin kompleks
faktorfaktor
yang
mempengaruhi proyek, semakin hati-hati dan mendalam studi evaluasi
proyek
tersebut.
4.
Lembaga-Lembaga yang Membutuhkan Evaluasi Proyek:
Telah
dijelaskan pada bagian sebelumnya, bahwa kegagalan proyek dapat merugikan:
investor,
pihak penyedia pembiayaan, pemerintah. Oleh karena itu, mereka lah
lembagalembaga
yang
membutuhkan evaluasi proyek.
•
Pemilik proyek (investor) dan calon mitra usaha: akan memperhatikan prospek
usaha,
yakni
tingkat keuntungan yang diharapkan beserta tingkat risiko investasi. Biasanya,
semakin
tinggi tingkat keuntungan diiringi dengan semakin tinggi risiko proyek.
•
Pihak penyedia pembiayaan (bank kreditur, perusahaan leasing, perusahaan modal
ventura,
underwriter bila melalui bursa efek, lembaga kredit ekspor barang modal, dan
lembaga
donor yang mungkin ikut membiayai proyek): memperhatikan segi keamanan
dana
yang mereka pinjamkan, karena mereka mengharapkan agar bunga dan angsuran
pokok
pinjaman dapat dibayarkan tepat pada waktunya. Oleh karena itu, mereka akan
memperhatikan
pola aliran dana selama jangka waktu pinjaman tersebut.
•
Pemerintah: berkepentingan atas manfaat atau dampak dari proyek terhadap
perekonomian
nasional maupun dampaknya bagi lingkungan dan masyarakat.
5.
Dua Jenis Evaluasi Kelayakan
Untuk
meminimalkan biaya dan efektifitas kegiatan, evaluasi kelayakan proyek
dilakukan
dalam
dua tahap:
•
Evaluasi Pendahuluan (Preliminary study atau Pre-evaluation study)
Tujuan
Evaluasi Pendahuluan adalah untuk mengetahui faktor-faktor pengambat kritis
(critical
factors) yang dapat menghambat jalannya operasi bisnis proyek yang akan
dibangun.
Kemungkinan keputusan dari tahap ini adalah pembatalan rencana investasi,
revisi
rencana investasi, atau meneruskan evaluasi rencana investasi proyek ke tahap
berikutnya,
yakni studi kelayakan proyek.
•
Evaluasi Kelayakan Proyek (Project Feasibility Study)
Fokus
utama studi kelayakan proyek paling sedikit terpusat pada empat aspek: (1)
aspek
pasar dan pemasaran terhadap barang atau jasa yang akan dihasilkan proyek; (2)
aspek
produksi, teknis dan teknologis; (3) aspek manajemen dan sumberdaya manusia;
dan
(4) aspek keuangan dan ekonomi.
6.
Tahapan-Tahapan Evaluasi Proyek
Evaluasi
Proyek dapat dibagi menjadi beberapa tahap:
•
Tahap Penemuan ide, yakni penelitian terhadap kebutuhan pasar dan jenis produk
dari
proyek. Jika terdapat lebih dari satu ide, maka biasanya pengambil keputusan
akan
dipengaruhi
oleh tiga faktor: (1) intuisi bisnis dari pengambil keputusan; (2) pengambil
keputusan
memahami teknis dari proyek; (3) keyakinan bahwa proyek mampu
menghasilkan
laba.
•
Tahapan Penelitian; yakni meneliti beberapa alternatif proyek dengan berbagai
metode
ilmiah. Dimulai dengan mengumpulkan data, mengolah data berdasarkan
metode
yang relevan, menganalisis dan menginterpretasikan hasil pengolahan data
dengan
alat-alat analisis yang sesuai; menyimpulkan hasil sampai pada pekerjaan
membuat
laporan hasil penelitian.
•
Tahap Evaluasi (Evaluasi Pendahuluan dan Evaluasi Kelayakan Proyek). Evaluasi
berarti
membandingkan sesuatu berdasarkan satu atau lebih standar atau kriteria,
dimana
standar atau kriteria ini dapat bersifat kuantitatif maupun kualitatif. Hal
yang
diperbandingkan
dalam evaluasi kelayakan proyek biasanya adalah manfaat (benefit)
dengan
seluruh biaya yang akan timbul.
•
Tahap Pengurutan Usulan yang Layak. Apabila terdapat lebih dari satu usulan
rencana
proyek yang dianggap layak, dan bila manajemen memiliki keterbatasan dalam
menjalankan
proyek-proyek tersebut, maka manajemen dapat menentukan prioritas
usulan
yang layak berdasarkan kriteria-kriteria pengurutan (ranking) yang telah
ditentukan.
•
Tahap Rencana Pelaksanaan. Setelah ditentukan rencana proyek mana yang akan
dijalankan,
perlu dibuat rencana kerja pelaksanaan pembangunan (konstruksi) proyek;
mulai
dari penentuan jenis pekerjaan, waktu yang dibutuhkan untuk setiap pekerjaan;
jumlah
dan kualifikasi tenaga pelaksana; ketersediaan dana dan sumberdaya lainnya;
kesiapan
manajemen, dll.
•
Tahapan Pelaksanaan, yakni tahap merealisasikan konstruksi proyek tersebut.
Jika
proyek
selesai dikonstruksi, maka proyek dioperasionalisasikan. Dalam operasionalisasi
ini,
diperlukan juga kajian-kajian untuk mengevaluasi operasionalisasi proyek. Hasil
evaluasi
ini dapat dijadikan sebagai feedback bagi perusahaan untuk selalu mengkaji
ualng
proyek secara terus-menerus.
B.
DESAIN STUDI KELAYAKAN DAN ASPEK-ASPEK EVALUASI PROYEK
Evaluasi
Proyek mengkaji kelayakan proyek dari berbagai komponen proyek: pasar,
internal
perusahaan, dan lingkungan.
No
Komponen Aspek yang dikaji
1
Pasar Pasar konsumen dan pasar produsen (persaingan)
2
Internal Perusahaan Pemasaran; Teknik dan Teknologi;
Manajemen;
Sumberdaya Manusia;
Keuangan.
3
Lingkungan Politik, Ekonomi, Sosial; Lingkungan Industrial;
Yuridis
(Legal); Lingkungan Hidup.
Suatu
aspek mungkin terkait dengan aspek lainnya dalam Evaluasi Proyek. Misalnya:
•
Aspek pemasaran membutuhkan data-data dan asumsi dari aspek pasar dan
persaingan,
serta aspek-aspek lingkungan;
•
Aspek manajemen akan membutuhkan data-data dan asumsi dari seluruh internal
perusahaan
dan seluruh aspek lingkungan.
•
Aspek sumberdaya manusia membutuhkan data-data dan asumsi dari aspek teknik dan
teknologi,
pasar dan pemasaran, dan manajemen untuk menentukan jumlah dan
spesifikasi
tenaga kerja dan program pengembangannya.
•
Aspek keuangan akan membutuhkan data-data dan asumsi dari aspek pasar,
pemasaran,
manajemen, teknik dan teknologi untuk menentukan besar pendapatan dan
biaya
yang harus ditanggung badan usaha.
Modifikasi
terhadap aspek-aspek studi kelayakan adalah dimungkinkan, disebabkan oleh
batasan-batasan
dalam penelitiannya, seperti:
..
Apakah rencana bisnis hanya terbatas pada suatu produk baru atau pada rencana
pembentukan
SBU atau yang lainnya.
..
Apakah pasar yang dituju berskala internasional, nasional, atau lokal.
..
Apakah produk yang akan dihasilkan berupa barang atau jasa atau gabungan
keduanya.
..
Apakah analisis akan dilakukan secara kualitatif atau kuantitatif atau gabungan
keduanya.
..
Dsb.
Berikut
desain studi kelayakan:
Bab
1. IKHTISAR / EXECUTIVE SUMMARY
Deskripsi
Obyek penelitian; Waktu penelitian, Anggota tim peneliti, Ringkasan hasil
studi;
dan
Rekomendasi hasil studi.
Bab
2. ASPEK PASAR
•
Bertujuan untuk mengetahui permintaan terhadap barang dan jasa yang dihasilkan
oleh
proyek.
•
Bentuk Pasar: Penjelasan aspek pasar produsen dan konsumen yang dipilih.
•
Luas pasar, pertumbuhan permintaan dan market share dari proyek terhadap
seluruh
industri.
•
Kondisi persaingan antar produsen dan siklus hidup produk: introduksi,
bertumbuh,
dewasa,
atau menurun.
•
Mengukur dan Meramal Permintaan dan Penawaran: Penjelasan kondisi permintaan
dan
penawaran
produk sejenis, baik pada saat ini maupun prediksi masa mendatang.
Bab
3. ASPEK PEMASARAN
•
Adalah kegiatan untuk menjual produk dan menciptakan hubungan jangka panjang
(yang
saling menguntungkan) dengan pelanggan.
•
Menentukan ciri-ciri pasar yang akan dipilih (target market).
•
Menentukan strategi untuk dapat meraih dan memuaskan pasar.
•
Urutan-urutan penulisannya:
A.
Sikap, perilaku, dan kepuasan konsumen: Penjelasan mengenai sikap, perilaku,
dan
kepuasan
konsumen terhadap produk sejenis saat ini.
B.
Segmentasi-Target-Posisi di Pasar: Segmentasi Pasar, Target Pasar dan
stratetegi
positioning
untuk menguasai target pasar.
C.
Situasi persaingan di lingkungan industri: Penjelasan situasi persaingan antar
perusahaan
yang memproduksi produk sejenis dengan produk yang akan diproduksi
perusahaan
di pasar yang dipilih.
D.
Manajemen Pemasaran (Bauran pemasaran): Bagaimana kebijakan bauran
pemasaran
yang akan dilaksanakan.
Bab
4. ASPEK TEKNIS DAN TEKNOLOGI
•
Menentukan strategi dan teknologi produksi/operasi yang akan dipilih: kapasitas
produksi,
jenis teknologi yang dipakai, pemakaian peralatan dan mesin, lokasi, dan
tataletak
pabrik
yang paling menguntungkan.
•
Urutan-urutannya:
A.
Pemilihan strategi produksi.
B.
Pemilihan dan perencanaan produk yang akan diproduksi.
C.
Rencana kualitas.
D.
Pemilihan teknologi.
E.
Rencana kapasitas produksi.
F.
Perencanaan letak pabrik.
G.
Perencanaan tata letak (layout).
H.
Perencanaan jumlah produksi.
I.
Manajemen Persediaan.
J.
Pengawasan kualitas produk.
Bab
5. ASPEK MANAJEMEN
•
Menentukan manajemen baik dalam konstruksi proyek maupun saat operasional rutin
proyek:
pihak perencana, pelaksana manajerial, koordinasi dan pengawasan, bentuk
badan
usaha, struktur-organisasi.
•
Urutan-urutannya:
A.
Pembangunan Proyek:
1.
Perencanaan kegiatan, waktu, SDM, keuangan dan produk.
2.
Pengorganisasian, termasuk struktur, bentuk dan prestasi organisasi.
3.
Pengarahan dan motivasi, termasuk kepemimpinan.
4.
Pengendalian, termasuk penentuan sistem pengendalian yang efektif.
B.
Operasionalisasi Proyek
1.
Perencanaan kegiatan, waktu, SDM, keuangan dan produk.
2.
Pengorganisasian, termasuk struktur, bentuk dan prestasi organisasi.
3.
Pengarahan dan motivasi, termasuk kepemimpinan.
4.
Pengendalian, termasuk penentuan sistem pengendalian yang efektif.
Bab
6. ASPEK SUMBERDAYA MANUSIA
•
Menentukan peran SDM baik dalam konstruksi proyek maupun saat operasional rutin
proyek:
jenis pekerjaan, spesifikasi pekerjaan, cara rekrutmen, renumerasi, lama
bekerja,
cara bekerja, dan pengembangan SDM.
•
Menjelaskan kajian terhadap sepuluh tahapan Manajemen SDM bagi dua kegiatan
utama
proyek, yakni pembangunan proyek dan operasionalisasinya.
•
Urutan-urutannya:
A.
Perencanaan SDM
B.
Analisis pekerjaan
C.
Rekrutmen, seleksi dan orientasi
D.
Produktivitas
E.
Pelatihan dan pengembangan
F.
Prestasi kerja
G.
Kompensasi
H.
Perencanaan karir
I.
Keselamatan dan kesehatan kerja
J.
Pemberhentian
BAB
7. ASPEK EKONOMI, SOSIAL, DAN POLITIK
•
Menjelaskan Pengaruh bagiamana kondisi lingkungan perekonomian, sosial dan
politik
daerah
dan negara diperkirakan akan mempengaruhi rencana proyek, begitu pula
sebaliknya,
bagaimana pengaruh proyek terhadap perekonomian, sosial dan politik
daerah
dan negara.
A.
Aspek Ekonomi (Sisi Rencana Pembangunan Nasional/Daerah, Distribusi Nilai
Tambah,
Investasi per tenaga kerja,
1.
Pengaruh Lingkungan Ekonomi terhadap Proyek
2.
Pengaruh Proyek terhadap Lingkungan Ekonomi
B.
Aspek Sosial
1.
Pengaruh Lingkungan Sosial terhadap Proyek
2.
Pengaruh Proyek terhadap Lingkungan Sosial
C.
Aspek Lingkungan Alam
2.
Pengaruh Lingkungan Alam terhadap Proyek
3.
Pengaruh Proyek terhadap Lingkungan Alam (AMDAL)
D.
Aspek Politik
3.
Pengaruh Lingkungan Politik terhadap Proyek
4.
Pengaruh Proyek terhadap Lingkungan Politik
BAB
8. ASPEK KEUANGAN
•
Menentukan pengaturan rencana keuangan: penghitungan perkiraan jumlah dana yang
dibutuhkan,
struktur pembiayaan yang paling menguntungkan, analisa keuangan
kemampulabaan,
aliran kas, dsb.
•
Urutan-urutannya:
A.
Kebutuhan Dana dan Sumber Dana
B.
Biaya Modal (Cost of Capital)
1.
Biaya Hutang
2.
Biaya Modal Sendiri
C.
Analisis Kepekaan (Sensitivity Analysis)
D.
Kelayakan Finansial Proyek
1.
Proyeksi Kemampulabaan (Projected Income Statement)
2.
Proyeksi Aliran Kas (Projected Cashflow)
3.
Benefit-Cost Ratio
4.
Internal Rate of Return
5.
Analisa kelayakan finansial lainnya
C.
IDENTIFIKASI KESEMPATAN BERUSAHA
Identifikasi
kesempatan usaha merupakan langkah pertama dalam studi kelayakan. Caracara
yang
dapat digunakan untuk identifikasi kesempatan usaha dapat dilakukan dengan
modus-modus
berikut:
..
Mempelajari impor. Impor menunjukkan bahwa masih terdapat (sebagian) pasar yang
masih
belum bisa dipenuhi oleh pasar dalam negeri. Bila impor ini mempunyai
kecenderungan
yang semakin meningkat, bisa diprediksi bahwa masih terdapat
permintaan
dari dalam negeri untuk produk/jasa tersebut.
..
Menyelidiki keberadaan material lokal. Jumlah material yang melimpah, dengan
harga
yang murah dan/atau mutu yang baik merupakan kesempatan yang dapat
dimanfaatkan.
..
Mempelajari keterampilan tenaga kerja. Beberapa industri, seperti misalnya
industri
kerajinan
atau industri berbasis pengetahuan, menempatkan tenaga kerja sebagai
faktor
yang sangat penting. Tersedianya tenaga kerja yang berketerampilan mungkin
dapat
digunakan untuk membuat produk yang sejenis, namun terdiferensiasi
dibandingkan
produk yang telah ada di pasaran.
..
Mempelajari Industri. Berbagai kesempatan dapat diperoleh dalam industri yang
sedang
berkembang. Misalnya, meningkatnya jumlah dan harga ekspor udang galah
berkualitas
super menunjukkan bahwa masih terbukanya kesempatan usaha pada
bidang
pembudidayaan udang maupun industri hulunya (misalnya: bidang pakan udang,
pembibitan
udang, pembuatan kolam udang, dsb)
..
Eksploitasi Kemajuan Iptek. Perubahan teknologi memungkinkan investor
memanfaatkan
kesempatan itu sebelum pihak lain memulainya. Langkah masuk
mendahului
pesaing ke pasar yang baru mungkin dapat memberikan first mover
advantage
yang bila di-manage, akan menjadi competitive advantage yang
menguntungkan.
..
Mempelajari hubungan antar industri. Pertumbuhan suatu industri hampir bisa
dipastikan
akan menciptakan kesempatan bagi industri lainnya. Contoh, pertumbuhan
industri
pembudidayaan kerang mutiara memberikan kesempatan bagi industri
pembibitan
dan pakan kerang mutiara (industri hulu) maupun industri kerajinan berbasis
mutiara
dan perdagangan mutiara (industri hilir). Identifikasi kesempatan ini dapat
dilakukan
dengan menganalisa bagaimana input dan output industri tersebut saling
terkait.
..
Menilai rencana/program pembangunan. Rencana atau Program Pembangunan
Nasional
maupun Daerah atau masterplan pembangunan yang dilakukan pemerintah,
atau
proyek-proyek besar oleh swasta akan menciptakan kebutuhan akan produk/jasa
lain
yang belum ada.
..
Melakukan pengamatan di tempat lain. Pembangunan di daerah, wilayah, maupun
negara
lain mungkin dapat diterapkan di daerah kita.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Bagus
BalasHapusJika Anda memiliki masalah keuangan, sekarang saatnya Anda tersenyum. Anda hanya perlu menghubungi Bpk. Benjamin dengan jumlah yang ingin Anda pinjam dan periode pembayaran yang sesuai untuk Anda dan Anda akan memiliki pinjaman dalam waktu kurang dari 48 jam. Saya hanya mendapat manfaat untuk keenam kalinya pinjaman 700 ribu dolar untuk jangka waktu 180 bulan dengan kemungkinan membayar sebelum tanggal kedaluwarsa. Lakukan kontak dengannya dan Anda akan melihat bahwa dia adalah orang yang sangat jujur dengan hati yang baik. Surelnya adalah lfdsloans@lemeridianfds.com dan nomor telepon WhatApp-nya adalah + 1-989-394-3740
BalasHapusKISAH CERITA AYAH SAYA SEMBUH BERKAT BANTUAN ABAH HJ MALIK IBRAHIM
BalasHapusAssalamualaikum saya atas nama Rany anak dari bapak Bambang saya ingin berbagi cerita masalah penyakit yang di derita ayah saya, ayah saya sudah 5 tahun menderita penyakit aneh yang tidak masuk akal, bahkan ayah saya tidak aktif kerja selama 5 tahun gara gara penyakit yang di deritanya, singkat cerita suatu hari waktu itu saya bermain di rmh temen saya dan kebetulan saya ada waktu itu di saat proses pengobatan ibu temen saya lewat HP , percaya nda percaya subahana lah di hari itu juga mama temen saya langsung berjalan yang dulu'nya cuma duduk di kursi rodah selama 3 tahun,singkat cerita semua orang yang waktu itu menyaksikan pengobatan bapak kyai hj Malik lewat ponsel, betul betul kaget karena mama temen saya langsung berjalan setelah di sampaikan kepada hj Malik untuk berjalan,subahanallah, dan saya juga memberanikan diri meminta no hp bapak kyai hj malik, dan sesampainya saya di rmh saya juga memberanikan diri untuk menghubungi kyai hj Malik dan menyampaikan penyakit yang di derita ayah saya, dan setelah saya melakukan apa yang di perintahkan sama BPK kyai hj Malik, 1 jam kemudian Alhamdulillah bapak saya juga langsung sembuh dari penyakitnya lewat doa bapak kyai hj Malik kepada Allah subahanallah wataala ,Alhamdulillah berkat bantuan bpk ustad kyai hj Malik sekarang ayah saya sudah sembuh dari penyakit yang di deritanya selama 5 tahun, bagi saudara/i yang mau di bantu penyembuhan masalah penyakit gaib non gaib anda bisa konsultasi langsung kepada bapak kyai hj Malik no hp WA beliau 0823-5240-6469 semoga lewat bantuan beliau anda bisa terbebas dari penyakit anda. Terima kasih