• Posted by : sahdarullah Kamis, 03 September 2015



     A.    PENGERTIAN
    Fungsi pengendalian (fungsi controlling) adalah fungsi terakhir dari proses manajemen. Pengendalian ini berkaitan erat sekali dengan fungsi perencanaan dan kedua fungsi ini merupakan hal yang saling mengisi, karena:
    -         Fungsi pengendalian harus terlebih dahulu direncanakan;
    -         Pengendalian hanya dapat dilakukan, jika ada perencanaan rencana;
    -         Pelaksanaan rencana akan baik, jika pengendalian dilakukan secara baik;
    -         Tujuan baru dapat diketahui tercapai dengan baik atau tidak setelah pengendalian atau pengukuran dilakukan.
    Dengan demikian peranan pengendalian sangat menentukan baik/buruknya pelaksanaan suatu rencana. Sebagai bahan perbandingan pengertian fungsi pengendalian (controlling). Berikut beberapa definisi:
    Earl P. Strong
    Controlling is the process of regulating the various factors in an enterprise according to the requirement of its plans.

    Pengendalian adalah proses pengaturan berbagai faktor dalam suatu perusahaan, agar sesuai dengan ketetapan-ketetapan dalam rencana.
    Harol Koonnttz
    Control as the measurement and correction of performance of subordinates in order to make sure that enterprise objective and the plans devised to attain then are accomplished
    Pengendalian adalah pengukuran dan perbaikan terhadap pelaksanaan kerja bawahan, agar rencana-rencana yang telah dibuat untuk mencapai tujuan-tujuan perusahaan dapat terselenggara
    Pengendalian dapat dirumuskan sebagai proses penentuan apa yang harus dicapai yaitu standar, apa yang sedang dilakukan yaitu pelaksanaan, menilai pelaksanaan dan bila perlu melakukan perbaikan-perbaikan, sehingga pelaksanaan sesuai dengan rencana, yaitu selaras dengan standar.
    Tujuan pengendalian /pengawasan adalah supaya ”proses pelaksanaan dilakukan sesuai dengan ketentuan-ketentuan rencana dan melakukan tindakan perbaikan (corrective) jika terdapat penyimpangan-penyimpangan (deviasi); supaya tujuan yang dihasilkan sesuai dengan yang direncanakan.
    Dengan demikian pengendalian bukan hanya untuk mencari kesalahan-kesalahan  tetapi berusaha untuk menghindarkan  terjadi penyimpangan-penyimpangan. Jadi kontrol dilakukan sejak proses dimulai, sampai dengan pengukuran hasil yang dicapai. Dengan pengendalian diharapkan juga agar pemanfaatan semua unsur manajemen (6M) efektif dan efisien. Efektivitas (berhasil-guna) sedangkan efisien (berdaya-guna).

    B.     ASAS-ASAS PENGENDALIAN
    Harold Koontz dan Cyril O Donnell menetapkan asas pengendalian sebagai berikut:
    1.      Asas tercapainya tujuan (principle of assurance of objective), pengendalian harus ditujukan ke arah tercapainya tujuan, yaitu dengan mengadakan perbaikan (koreksi) untuk menghindarkan penyimpangan-penyimpangan/deviasi dari perencanaan.
    2.      asas efisiensi pengendalian (principle of efficiency of control). Pengendalian itu efisien bila dapat menghindarkan deviasi-deviasi dari perencanaan, sehingga tidak menimbulkan hal-hal lain yang di luar dugaan.
    3.      asas tanggung jawab pengendalian (principle of control responsibility). Pengendalian hanya dapat dilaksanakan apabila manajer bertanggung jawab penuh terhadap pelaksanaan rencana.
    4.      asas pengendalian terhadap masa depan (principle of future control). Pengendalian yang efektif harus ditujukan ke arah pencegahan penyimpangan perencanaan yang akan  terjadi baik pada waktu sekarang maupun masa yang akan datang.
    5.      asas pengendalian langsung. (principle of direct control) teknik kontrol yang paling efektif ialah  mengusahakan adanya manajer bawahan yang berkualitas baik. Pengendalian itu dilakukan oleh manajer  atas dasar bahwa manusia itu sering berbuat salah.
    6.      asas refleksi perencanaan (principle of reflection of plans) pengendalian harus disusun dengan baik, sehingga dapat mencerminkan karakter dan susunan perencanaan.
    7.      asas penyesuaian dengan organisasi (principle of organizational suitability) pengendalian harus dilakukan sesuai dengan struktur organisasi. Manajer dan bawahannya merupakan saran untuk melaksanakan rencana. Dengan demikian pengendalian yang efektif harus disesuaikan dengan besarnya wewenang manajer, sehingga mencerminkan struktur organisasi.
    8.      asas pengendalian individual (principle of individuality of control). Pengendalian harus sesuai dengan kebutuhan manajer. Teknik kontrol harus ditujukan terhadap kebutuhan-kebutuhan akan informasi setiap manajer
    9.      asas standar (principle of standar). Kontrol yang efektif dan efisien memerlukan standar yang tepat, yang akan dipergunakan sebagai tolok ukur pelaksanaan  dan tujuan yang capai
    10.  asas pengawasan terhadap strategis (principle of strategic point control). Pengendalian yang efektif dan efisien memerlukan adanya perhatian yang ditujukan terhadap faktor-faktor yang strategis dalam perusahaan
    11.  asas kekecualian (the exception principle) efiensi dalam kontrol membutuhkan adanya perhatian yang ditujukan terhadap faktor kekecualian. Kekecualian ini dapat terjadi dalam keadaan tertentu ketika  situasi berubah atau tidak sama.
    12.  asas pengendalian fleksibel (principle of flexibility of control). Pengendalian harus luwes untuk menghindarkan kegagalan pelaksanaan rencana.
    13.  asas peninjauan kembali (principle of review) sistem kontrol harus ditinjau berkali-kali, agar sistem yang digunakan berguna untuk mencapai tujuan.
    14.  asas tindakan (principle of action). Pengendalian dapat dilakukan apabila ada ukuran-ukuran untuk mengoreksi penyimpangan-penyimpangan rencana, organisasi, staffing dan directing.

    C.    PROSES PENGENDALIAN (PROCESS CONTROL)
    Pengendalian/kontrol dilakukan melalui tahap-tahap sebagai berikut:
    1.      Menentukan standar-standar atau dasar untuk kontrol
    2.      Mengukur pelaksanaan
    3.      Membandingkan pelaksanaan dengan standar dan menentukan deviasi-deviasi bila ada.
    4.      Melakukan tindakan perbaikan jika terdapat penyimpangan x(deviasi), agar pelaksanaan dan tujuan sesuai dengan rencana.

    D.    JENIS-JENIS PENGENDALIAN
    1.      Pengendalian produksi (production control). Yaitu untuk mengetahui kualitas dan kuantitas produk yang dihasilkan, apakah sesuai dengan rencana yang ada.
    2.      Pengendalian keuangan (financial control). Pengendalian ini ditujukan kepada hal-hal yang menyangkut keuangan, tentang pemasukan dan pengeluaran, biaya-biaya perusahaan, termasuk pengendalian anggaran.
    3.      Pengendalian  pegawai (personal control). Pengendalian ini ditujukan kepada hal-hal yang ada hubungannya dengan kegiatan pegawai, apakah pegawai bekerja sesuai dengan  perintah, rencana, taat kerja, absensi pegawai dan lain-lain
    4.      Pengendalian waktu (time control) pengendalian ini ditujukan kepada pengunaan waktu, artinya apakah waktu untuk mengerjakan suatu pekerjaan sesuai atau tidak dengan rencana.
    5.      Pengendalian kebijaksanaan (policy control). Pengendalian ini ditujukan untuk mengetahui dan menilai apakah kebijaksanaan organisasi telah dilaksanakan sesuai dengan yang telah digariskan.
    6.      Pengendalian teknis (technical control). Pengendalian ini ditujukan kepada hal-hal yang bersifat fisik yang berhubungan dengan tindakan dan teknis pelaksanaan
    7.      Pengendalian penjualan (sales control). Pengendalian ini ditujukan untuk mengetahui apakah produksi yang dihasilkan terjual sesuai dengan target yang ditetapkan
    8.      Inventory control
    9.      Maintenance control

    E.     SIFAT DAN WAKTU PENGENDALIAN
    Sifat dan waktu pengendalian/kontrol dibedakan atas:
    1.      preventive control: pengendalian yang dilakukan sebelum kegiatan dikerjakan dengan maksud supaya tidak  terjadi penyimpangan-penyimpangan.
    2.      repressive control: ialah pengendalian yang dilakukan setelah terjadi penyimpangan/kesalahan dalam pelaksanaan kegiatan, dengan maksud agar tidak terjadi pengulangan kesalahan, sehingga sasaran yang direncanakan dapat dicapai.
    3.      pengendalian yang dilakukan dengan proses penyimpangan terjadi
    4.      pengendalian berkala ialah pengendalian yang dilakukan secara berkala sebulan sekali atau satu kuartal sekali atau satu tahun sekali
    5.      pengendalian mendadak ialah pengendalian dilakukan secara mendadak.

    F.     CARA-CARA PENGENDALIAN
    Seorang manajer harus mempunyai berbagai cara untuk memastikan semua fungsi manajemen dilaksanakan dengan baik hal ini dapat diketahui melalui proses kontrol.
    Cara-cara pengendalian ini dapat di bedakan atas:
    1.      pengawasan langsung
    2.      pengawasan tidak langsung
    3.      pengawasan berdasarkan kekecualian.
    Pengawasan langsung ialah pengawasan yang dilakukan secara langsung oleh seorang manajer secara pribadi. Ia memeriksa pekerjaan yang sedang dilakukan untuk mengetahui apakah hasil-hasilnya seperti yang dikehendakinya.
    Pengendalian langsung ini dapat dilakukan dengan cara inspeksi langsung, observasi di tempat dan laporan di tempat. Manajer yang mempunyai tugas yang kompleks tidak mungkin dapat melakukan  pengendalian langsung sebanyak mungkin, maka untuk tugas pengendalian ini dilakukan dengan pengendalian tidak langsung.
    Pengendalian tidak langsung ialah pengendalian jarak jauh melalui laporan yang diberikan oleh bawahan. Laporan ini dapat berupa kata-kata, angka-angka atau statistik yang berisi gambaran atas kemajuan yang dicapai. Pengendalian tidak langsung berupa laporan tertulis dan laporan lisan.
    Pengendalian berdasarkan pengecualian ialah pengendalian yang dikhususkan pada penyimpangan-penyimpangan yang luar biasa dari hasil atau standar yang diharapkan.



    G.    MACAM-MACAM PENGENDALIAN
    1. Internal Control (pengendalian intern)
    2. External Control (pengendalian ekstern)
    Internal control ialah pengendalian yang dilakukan seorang atasan terhadap bawahannya. Cakupan dari pengendalian intern ini meliputi hal-hal yang cukup luas baik pelaksanaan tugas, prosedur, sistem, hasil, kehadiran, dan lain-lain.
    Audit control adalah pengendalian atau penilaian atas masalah-masalah yang berkaitan dengan pembukuan perusahaan. Jadi pengendalian atas masalah khusus yaitu tentang kebenaran  pembukuan suatu perusahaan.
    External control ialah pengendalian yang dilakukan oleh pihak luar. Pengendalian ekstern dapat dilakukan secara formal atau informal
    Formal control. Ini dilakukan oleh instansi/pejabat yang berwenang dan dapat dilakukan secara intern, maupun ekstern. Informal control, Ini dilakukan oleh masyarakat/konsumen baik langsung maupun tidak langsung, misalnya melalui surat kabar, majalah dan lain-lain

    H.    ALAT-ALAT PENGENDALIAN
    Beberapa alat yang dapat dipergunakan untuk melakukan fungsi pengendalian perusahaan adalah:
    1.      Budget
    2.      Non Budget:
    a.       personal observation
    b.      reports
    c.       statistic
    d.      financial statement
    e.       break even point
    f.       internal audit

    Budget
    Budget /anggaran adalah suatu ikhtisar hasil yang akan diharapkan dan pengeluaran yang disediakan untuk mencapai hasil tersebut. Pengendalian budget dapat di ketahui atau diawasi, yaitu apakah hasil yang diharapkan dari penerimaan atau pengeluaran itu sesuai dengan yang diinginkan atau tidak.
    Hal ini dapat diketahui dengan cara membandingkannya dengan budget, karena dalam budget telah ditetapkan jumlah penerimaan, jumlah pengeluaran serta hasil yang akan diperoleh untuk masa yang akan datang.
    Apabila tidak sesuai dengan budget, baik penerimaan/pengeluaran maupun hasil yang diperoleh, maka perusahaan itu tidak efektif karena terdapat penyimpangan (deviasi0 dan pimpinan perusahaan harus segera mengadakan perbaikan (correction)
    Budgetary control biasanya digunakan sehubungan dengan kontrol basis yang bersifat fungsional yaitu penjualan, produksi dan pembelian, dan tidak terhadap kontrol basis yang bersifat fakturil, misalnya kualitas, biaya, waktu.

    Non Budget
    a.       Personal Observation : yaitu pengawasan langsung secara pribadi oleh pimpinan perusahaan terhadap karyawan/bawahan yang sedang bekerja. Apabila terjadi penyimpangan maka pimpinan dapat segera melakukan koreksi dengan cara menegur atau memberikan petunjuk, sehingga pada saat itu juga kegiatan tersebut dapat segera diperbaiki.
    b.      Report: laporan dibuat oleh para manajer bawahan, misalnya manajer produksi menyusun laporan produksi, manajer pemasaran membuat laporan-laporan pemasaran (marketing report), manajer personal membuat laporan personal (personal report) dan manajer keuangan membuat laporan keuangan (financial report)
    c.       Financial statement: ini merupakan daftar laporan keuangan yang biasanya terdiri dari balance sheet dan income statement (neraca dan daftar rugi laba). Dari kedua daftar ini  dapat diketahui dan diawasi melalui analisa laporan keuangan, mengenai keadaan permodalan perusahaan.
    d.      Statistik: statistik merupakan proses pengumpulan data, keterangan dan kejadian yang telah berlalu. Menganalisa data tersebut dan menyajikannya dalam bentuk0-betnuk tertentu, misalnya grafik-grafik, kurva-kurva sehingga dapat memudahkan pimpinan mengetahui kejadian yang telah berlalu dan dapat dengan mudah pula dijadikan informasi sebagai bahan dalam mengambil keputusan.
    e.       Break Even Point (Titik Pulang Pokok): yaitu suatu titik atau keadaan ketika jumlah penjualan tertentu tidak mendapat laba ataupun rugi. Jadi jumlah biaya sama dengan jumlah penjualan.
    f.       Internal Audit : yaitu penganalisian yang dilakukan oleh atas terhadap bawahan yang meliputi bidang-bidang kegiatan secara menyeluruh yang menyangkut masalah keuangan, apakah sesuai dengan prosedur dan praktek yang  telah ditetapkan. Auditing ini juga menyangkut pengendalian persediaan yang baik, pembayaran barang yang dibeli, dan pemeriksaan yang cukup apakah barang yang telah dibayar benar-benar telah diterima.
    Personnel Audit : suatu analisa dari semua faktor yang menyangkut administrasi personalia. Berdasarkan analisa tersebut dan berbagai rekomendasi, diperbaiki setiap penyimpangan dari standar yang diinginkan.
    Pengendalian oleh A.I.M. (Audit by A.I.M.)
    Pemeriksaan dengan A.I.M. (American Institute of Management) terhadap perusahaan ialah dengan menggunakan 10 kategori dasar yang seluruhnya mempunyai 10.000 poin nilai.
    Adapun kategori dasar tersebut:
    1. Fungsi Ekonomi (Economic Function)
    2. Struktur Perusahaan (Cooperate Structure)
    3. Kesehatan Pertumbuhan Pendapatan (Health Of Earning Growth)
    4. Kejujuran terhadap pemegang saham (fairness to stock olders)
    5. Penelitian dan Pengembangan  (research and development)
    6. Analisa Kepemimpinan (directorate analyses)
    7. Efisiensi Produksi (production efficiency)
    8. Penilaian Pelaksanaan (executive evaluation)

    { 3 komentar... read them below or Comment }

    1. Apa kelebihan dan kekurangan dari cara-cara pengendalian masing-masing

      BalasHapus
    2. KISAH CERITA AYAH SAYA SEMBUH BERKAT BANTUAN ABAH HJ MALIK IBRAHIM

      Assalamualaikum saya atas nama Rany anak dari bapak Bambang saya ingin berbagi cerita masalah penyakit yang di derita ayah saya, ayah saya sudah 5 tahun menderita penyakit aneh yang tidak masuk akal, bahkan ayah saya tidak aktif kerja selama 5 tahun gara gara penyakit yang di deritanya, singkat cerita suatu hari waktu itu saya bermain di rmh temen saya dan kebetulan saya ada waktu itu di saat proses pengobatan ibu temen saya lewat HP , percaya nda percaya subahana lah di hari itu juga mama temen saya langsung berjalan yang dulu'nya cuma duduk di kursi rodah selama 3 tahun,singkat cerita semua orang yang waktu itu menyaksikan pengobatan bapak kyai hj Malik lewat ponsel, betul betul kaget karena mama temen saya langsung berjalan setelah di sampaikan kepada hj Malik untuk berjalan,subahanallah, dan saya juga memberanikan diri meminta no hp bapak kyai hj malik, dan sesampainya saya di rmh saya juga memberanikan diri untuk menghubungi kyai hj Malik dan menyampaikan penyakit yang di derita ayah saya, dan setelah saya melakukan apa yang di perintahkan sama BPK kyai hj Malik, 1 jam kemudian Alhamdulillah bapak saya juga langsung sembuh dari penyakitnya lewat doa bapak kyai hj Malik kepada Allah subahanallah wataala ,Alhamdulillah berkat bantuan bpk ustad kyai hj Malik sekarang ayah saya sudah sembuh dari penyakit yang di deritanya selama 5 tahun, bagi saudara/i yang mau di bantu penyembuhan masalah penyakit gaib non gaib anda bisa konsultasi langsung kepada bapak kyai hj Malik no hp WA beliau 0823-5240-6469 semoga lewat bantuan beliau anda bisa terbebas dari penyakit anda. Terima kasih

      BalasHapus

  • Copyright © 2013 - Unbreakable Machine Doll - Ilmu Bermanfaat - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan