• Posted by : sahdarullah Kamis, 03 September 2015


    A.    Pengertian
    Menurut George Terry, actuating is setting all members of the group to want to achieve and to strike to achieve the objective willingly and keeping wiyyh the managerial planning and organizing efforts.
    Pergerakan adalah membuat semua anggota kelompok agar mau bekerja sama dan bekerja secara iklas serta bergairah untuk mencapai tujuan sesuai dengan perencanaan dan usaha-usaha pengorganisasian.
    Menurut Koenta dan O’Donnel mendefinisikan directing and leading are the interpersonal aspects of managing which subordinate are led to understand and contribute effect wily and efficiency to the attainment of objectives.

    Pergerakan adalah hubungan antara aspek-aspek individual yang ditimbulkan oleh adanya pengaturan terhadap bawahan-bawahan untuk dapat dimengerti dan pembagian pekerjaan yang efektif dan efisien untuk tujuan perusahaan yang nyata. Jadi penggerakan adalah kegiatan yang dilakukan oleh pimpinan untuk membimbing, mengarahkan, mengatur segala kegiatan yang telah diberi tugas dalam melaksanakan sesuatu kegiatan usaha. Pokok-pokok masalah yang dibahas dalam fungsi penggerakan ini adalah:
    œ Perilaku manusia (human behaviors)
    œ Motivasi (motivation)
    œ Kepemimpinan (leadership)
    œ Komunikasi (communication)
    œ Hubungan manusia (human relation)

    B.     Perilaku Manusia
    Untuk mengetahui perilaku manusia peranan psikologi, sosiologi, antropologi, cukup besar karean ilmu  pengetahuan ini  membahas masalah manusia.
    Seni manajemen (art management) juga sangat menentukan keberhasilan seorang pemimpin dalam mempengaruhi bawahan mematuhi perintah-perintah yang diberikannya.
    Teori human science:
    Elton Mayo (1880-1949) pada tahun 1927 Elton Mayo melakukan penelitian di pabrik Hawthorne dekat Chicago penelitian ini disebut Hawthorne studies dan meneliti masalah manusia dan pekerjaannya. Hasilnya:
    1.    Masalah manusia hanya dapat diselesaikan secara manusiawi bila menggunakan data dan alat-alat kemanusiaan pula.
    2.    moralnya lebih besar dari peranan dan pengaruhnya terhadap produktivitas  para pekerja.
    3.    perlakuan yang baik/wajar terhadap para karyawan lebih besar pengaruhnya terhadap produktivitas daripada tingkat upah yang besar walaupun juga upah merupakan hal yang penting.

    C.    Motivasi (Motivation)
    Motivasi atau dorongan dalam manajemen hanya ditujukan pada sumber daya manusia umumnya dan bawahan khususnya. Motivasi mempersoalkan bagaimana  caranya mengarahkan daya dan mewujudkan tujuan yang telah ditentukannya. Setiap pekerja mempunyai motif atau needs tertentu dan mengharapkan kepuasan dari hasil pekerjaannya. Kebutuhan-kebutuhan yang dipuaskan dengan bekerja adalah:
    1.    Kebutuhan fisik dan keamanan : menyangkut kepuasan kebutuhan fisik atau biologis seperti makan, minum, tempat tinggal, dsb.
    2.    Kebutuhan sosial : karena manusia tergantung satu sama lain, maka terdapat berbagai kebutuhan yang hanya bisa dipuaskan apabila masing-masing individu di tolong
    3.    Kebutuhan egoistik : berhubungan dengan keinginan orang untuk bebas untuk mengerjakan sesuatu sendiri dan untuk puas karena berhasil menyelesaikannya.

    Asas-asas motivasi:
    1.    Asas mengikutsertakan
    2.    asas komunikasi
    3.    asas pengakuan
    4.    asas wewenang yang didelegasikan
    5.    asas perhatian timbal balik
    Teori-teori motivasi :
    1.    teori motivasi klasik
    2.    teori motivasi Abraham Maslow
    3.    teori 2 faktor dari Fredick Heraberg
    Motivation factors menyangkut kebutuhan psikologis seseorang. Kebutuhan ini adalah perasaan sempurna dalam melaksanakan pekerjaan. Faktor motivasi ini berhubungan dengan penghargaan terhadap pribadi yang secara langsung berkaitan dengan pekerjaan. Konsep Higiene juga disebut teori 2 faktor. Faktor pertama adalah sebagai berikut:
    a         achievement atau keberhasilan pelaksanaan
    b        recognition atau pengakuan
    c         the work it self atau  pekerjaan itu sendiri
    d        responsibility atau tanggung jawab yang dipercayakan
    e         advancement atau pengembangan potensi individu
    Rangkaian ini melukiskan hubungan seseorang dengan apa yang dikerjakan nya (job content) yakni, kandungan kerja pada tugasnya. Faktor kedua adalah faktor yang dapat menimbulkan rasa tidak puas kepada pegawai (de-motivasi) terdiri dari :
    a         company policy and administration atau kebijakan dan administrasi
    b        quality supervisor atau supervisi
    c         interpersonal relation atau hubungan antar pribadi
    d        working condition atau kondisi kerja
    e         wages atau gaji

    Alat-alat Motivasi
    Alat-alat motivasi (daya perangsang) yang diberikan kepada bawahan adalah:
    a.       Material incentives adalah motivasi yang bersifat material sebagai imbalan prestasi yang diberikannya yang termasuk material incentive ialah upah, barang-barang dan yang sejenis lainnya.
    b.      Non material incentives adalah motivasi (daya perangsang0 yang tidak berbentuk materi. Yang termasuk nonmaterial ialah penempatan yang tepat, latihan yang sistematis, promosi objektif, pekerjaan yang terjamin, piagam penghargaan bintang jasa, perlakuan yang wajar yang sejenis lainnya.

    Jenis-Jenis Motivasi
    Motivasi positif (incentive positive), suatu dorongan yang bersifat positif. Artinya jika para pegawai dapat menghasilkan prestasi standar, maka pegawai tersebut diberikan insentif berupa hadiah.
    Motivasi negatif (incentive negative), mendorong bawahan dengan ancaman hukuman, artinya jika prestasinya kurang dari prestasi standar akan dikenakan hukuman. Sedangkan jika prestasinya di atas standar tidak diberikan hadiah.

    Tujuan Motivasi Manajemen.
    1.      Untuk mengubah perilaku pegawai sesuai dengan keinginan pemimpin
    2.      Untuk meningkatkan kegairahan kerja pegawai
    3.      Untuk meningkatkan disiplin pegawai
    4.      Untuk menjaga kestabilan pegawai
    5.      Untuk meningkatkan kesejahteraan pegawai
    6.      Meningkatkan prestasi
    7.      Mempertinggi moral
    8.      Meningkatkan produktivitas dan efisiensi
    9.      Memperbesar partisipasi pegawai dalam perusahaan
    10.  Meningkatkan rasa tanggung jawab pegawai pada tugas-tugasnya

    Kesulitan-kesulitan dalam Motivasi Manajemen:
    1.    untuk menentukan alat motivasi yang tepat, sukar, karena keinginan setiap individu tidak sama
    2.    kemampuan perusahaan terbatas untuk memberikan insentif
    3.    pemimpin sulit mengetahui motivasi kerja setiap individu pegawai
    4.    pemimpin sulit memberikan insentif yang adil


    Hal-hal yang membantu dalam motivasi Manajemen
    Walaupun setiap individu pegawai mempunyai keinginan yang berbeda-beda, ada kesamaan dalam kebutuhannya, yaitu setiap manusia ingin hidup dan untuk hidup perlu makan dan manusia normal mempunyai harga diri.
    Jadi setiap manusia/pegawai mengharapkan kompensasi/upah dari prestasi yang diberikannya dan pegawai menginginkan perlakuan yang wajar dari atasannya.

    D.    Kepemimpinan (Leadership)
    Menurut Mary Parker Follet, management is an ART to get thing thorough people” artinya “manajemen merupakan suatu SENI mencapai tujuan melalui kegiatan orang lain”. ART KNOW HOW, berarti mengetahui bagaimana memakai suatu teori dalam suatu tindakan.
    Seorang pemimpin selalu mempunyai misi/tujuan yang harus dicapai dan tujuan ini baru dapat direalisasi, bila terdapat kerja sama di antara pimpinan dan para bawahannya. Kerja sama dibutuhkan karena terbatasnya kemampuan fisik, mental dan waktu. Itulah alasan maka diadakan pembagian kerja diantara orang-orang yang terikat secara formal dalam organisasi.
    Karyawan dalam suatu perusahaan dikelompokkan atas:
    1.      White collar worker: terdiri dari top management, middle management dan lower management, yaitu seseorang yang menjalankan wewenangnya dan kepemimpinannya untuk fungsi-fungsi manajerial, memotivasi, mengarahkan, membimbing, mempengaruhi dan membujuk para bawahannya agar mau bekerja keras demi tercapainya tujuan yang diinginkan.
    2.      Blue collar worker: adalah seseorang yang tidak mempunyai wewenang terhadap orang lain. Ia hanya menerima suatu tugas dan menjalankannya di bawah pengendalian manajer.

    Macam-macam authority seorang pemimpin
    1.      authority formal (wewenang formal): wewenang yang sah yang dimiliki seorang  pemimpin, karena kedudukannya dalam perusahaan. Dengan wewenang formal ini pemimpin dapat memotivasi, memotivasi, memerintah atau mengubah tingkah laku bawahannya sesuai dengan keinginannya.
    a.       To down authority; wewenang berasal dari kekuasaan puncak turun ke pemimpin yang rendah. Wewenang formal diperlukan apabila tingkat koordinasi dan pengawasan yang layak perlu dicapai; susunan wewenang formal membantu adanya kesatuan (unity) yang diinginkan.
    b.      Bottom-up authority: mendasarkan diri pada teori penerimaan (acceptance theory): pada konsep ini pemimpin dipilih (diterima) oleh mereka yang akan menjadi bawahannya. Saudara akan menjadi pimpinan kita dan kami akan menerima instruksi dari saudara.
    2.      authority pribadi (atau personality authority): wewenang karena ‘wibawa’ yang dimiliki seseorang misalnya karena usia, pendidikan, kepribadian, sehingga dapat mempengaruhi kehidupan kelompok dan kepuasan bawahannya.
    John Frech dan Betram Raven, mengemukakan bahwa seorang pemimpin mempengaruhi para bawahannya berdasarkan :
    1.      Coercive power ( kekuatan berdasarkan paksaan)
    2.      Reward power (kekuatan untuk memberikan penghargaan)
    3.      Legitimate power (kekuatan yang sah)
    4.      Expert power ( kekuatan karena keahlian)
    5.      Kekuatan referen

    Unsur-unsur Kepemimpinan
    1.      leader adalah orang yang memimpin
    2.      pengikut adalah rang yang dipimpin
    3.      organisasi yang bersangkutan
    4.      objective adalah sasaran yang ingin dicapai
    5.      lingkungan adalah nilai-nilai sosial, pertimbangan ekonomis dan politis.

    Tingkatan-tingkatan Manajemen
    Kedudukan (posisi) yang dapat diduduki manajer dalam suatu perusahaan:
    1        administrative management position (top management)
    2        operative management position (lower management-firstline)
    3        middle management position
    Top Management (manajemen puncak) adalah pemimpin yang menduduki posisi puncak dalam struktur organisasi atau top level executive. Mereka yang berada pada posisi ini  lebih banyak melakukan fungsi perencanaan dan fungsi pengorganisasian, sedangkan fungsi pengarahan dan pengendalian relatif sedikit. Pucuk  pimpinan harus bertanggung jawab terhadap perusahaan baik ke dalam maupun keluar.
    Lower Management (manajemen lini pertama): adalah pemimpin yang secara langsung mengarahkan para pekerja untuk melaksanakan pekerjaan; yang termasuk dalam golongan ini adalah Kepala Mandor dan Mandor. Tugas mereka lebih banyak pada fungsi pengarahan dan pengendalian, sedangkan fungsi perencanaan dan pengorganisasian relatif sedikit.
    Middle Management (manajemen menengah): adalah pemimpin yang posisinya berada di atas manajemen lini pertama dan di bawah manajemen puncak, tugasnya menjabarkan kebijaksanaan manajemen puncak dan kalau perlu memberikan contoh pelaksanaan tugas-tugas tersebut kepada manajemen lini pertama. Luas tugasnya terhadap fungsi-fungsi manajemen sama.
    Hal-hal yang menyebabkan seseorang menjadi pemimpin adalah:
    1.      tradisi/warisan: seseorang menjadi pemimpin, karena warisan/keturunan misalnya raja atau ratu Inggris, Belanda/
    2.      kekuatan Pribadi: seseorang menjadi pemimpin, karena kekuatan pribadi baik karena alasan fisik maupun karena kecakapannya.
    3.      pengangkatan atasan: seseorang menjadi pemimpin karena diangkat oleh pihak atasannya.
    4.      pemilihan: seorang menjadi pemimpin berdasarkan konsep penerimaan (Acceptance Theory), Anda menjadi pemimpin dan kami akan menaati instruksi Anda.
    Pemimpin hasil pemilihan biasanya lebih baik, karena pemilih akan mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:
    a.       Keinginan untuk memimpin
    b.      Kecerdasan
    c.       Kecakapan untuk membuat uraian yang logis
    d.      Kecakapan untuk berkomunikasi
    e.       Akal budi
    f.        General knowledge
    g.      Special knowledge
    h.      Kecakapan menjalin hubungan

    Teori-teori Kepemimpinan
    1)      Teori keadaan (the situational theory of leadership):
    Dalam teori ini kepemimpinan dipengaruhi oleh keadaan pemimpin, para pengikut, organisasi dan  pengaruh-pengaruh sosial, ekonomi kebudayaan, moral, agama dan politik. Kepemimpinan merupakan konsep empat variabel, yakni “pemimpin: pihak yang dipimpin; organisasi; dan lingkungan sosial, ekonomi, kebudayaan, agama, moral, politik.
    Kepemimpinan seorang pemimpin dalam keadaan normal dan dalam keadaan kritis akan berbeda. Keberhasilan seorang pemimpin juga dipengaruhi oleh keadaan, artinya ada seorang pemimpin yang berhasil baik dalam keadaan norma, tetapi pemimpin lain hanya akan berhasil bila keadaan kritis.
    Bagi seorang pemimpin sejati keadaan-keadaan darurat justru merupakan kesempatan terbaik untuk mengatasi keadaan kritis.

    2)      Teori sifat (the traits theory of leadership):
    Teori ini mengemukakan bahwa untuk menentukan sifat-sifat kepemimpinan yang baik, perlu diteliti secara induktif, mengamati mereka yang diakui sebagai pemimpin yang berhasil dan menyebutkan sifat-sifat (traits) yang dimilikinya masing-masing. Sifat-sifat yang selalu dimiliki para pemimpin tersebut dianggap sebagai ukuran penting dan satu daftar sifat diajukan sebagai ukuran untuk menentukan potensi kepemimpinan seseorang.

    0 komentar

  • Copyright © 2013 - Unbreakable Machine Doll - Ilmu Bermanfaat - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan