• Posted by : sahdarullah Selasa, 24 September 2013



    Pokok Bahasan ini meliputi :

    • Pendekatan-pendekatan pada studi sistem pemasaran
    • Pendekatan sistem pada pemasaran
    • Lingkungan ekstern sistem pemasaran
    • Variabel-variabel intern dalam sistem pemasaran
    1. PENDEKATAN PADA STUDI SISTEM PEMASARAN

    Seseorang yang melihat suatu objek dari satu sudut pandangan akan mempunyai gambaran yang berbeda dengan orang lain yang juga melihat obyek tersebut dari sudut pandangan lain. Demikian pula pemasaran, dapt dipelajari dari sudut pendekatan yang berbeda-beda. Masing-masing pendekatan memiliki pandangan, pertanyaan-pertanyaan dan keterangan yang berbeda. Namun perbedaan ini ini tetap berada di bawahb satu obyek yang sama.
     Beberapa tinjauan telah dilakukan untuk mempelajari system pemasaran. Pendekatan tersebut adalah : (1) pendekatan serba barang ( commodity approach), (2) pendekatan serba fungsi (functional approach), (3) pendekatan serba lembaga (institutional approach), (4) pendekatan serba menejemen (managerial approach), dan (5) pendekatan system total (total system approach).


    a.       PENDEKATAN SERBA BARANG

          Pendekatan serba barang atau disebut juga pendekatan organisasi industri, (industrial organization approach) merupakan suatu pendekatan pada pemasaran yang melibatkan studi tentang bagaimana barang-barang tertentu berpindah dari titik produksi ke konsumen akhir atau konsumen industri. Proses dan organisasi yang digunakan disini harus dibuat untuk masing-masing barang. Jadi, pendekatan ini hanya menggambarkan pemasaran dari segi barang-barang yang ada didalamnya.

    b.      PENDEKATAN SERBA FUNGSI

          Pendekatan serba fungsi mempelajari pemasaran dari segi penggolongan kegiatan atau funsi-fungsinya. Adapun fungsi-fungsi pemasaran yang ada adalah:
    ·         Fungsi pertukaran, meliputi : pembelian dan penjualan.
    ·         Fungsi penyediaan fisik, meliputi : pengangkutan dan penyimpanan
    ·         Fungsi penunjang, meliputi : pembelanjaan, penanggungan resiko, standardisasi barang dan grading serta pengumpulan informasi pasar
         
          Fungsi pembelian dan penjualan berkaitan dengan pertukaran barang dari penjual ke pembeli. Fungsi pembelian dilakukan oleh pembeli untuk memilih jenis barang yang akan dibeli, kualitas yang diinginkan, kuantitas yang memadai, dan penyedia yang sesuai. Sedangkan fungsi penjualan, yang umumnya dipandang sebagai fungsi pemasaran paling luas, meliputi kegiatan-kegiatan untuk mencari pasar dan mempengaruhi permintaan melalui personal selling dan periklanan.
          Fungsi pengangkutan dan penyimpanan berkaitan dengan pemindahan barang-barang dari tempat produksi ketitik konsumsi. Selain itu, fungsi tersebut berkaitan pula dengan penyimpanan barang-barang sampai diperlukan oleh konsumen. Fungsi pengangkutan dapat dilakukan dengan menggunakan kereta api, kapal, truk, pesawat udara, dan sebagainya. Sedangkan fungsi penyimpanan dapat dilakuakan oleh produsen, pedagang besar, pengecer, dan perusahaan-perusahaan khusus yang melakukan penyimpanan, seperti gudang umum (public warehouse)
          Fungsi penunjang yang meliputi fungsi pembelanjaan, penanggungan resiko, standardisasi barang dan grading, serta pengumpulan informasi pasar dapat membantu pelaksanaan dari fungsi-fungsi lainnya. Fungsi pembelanjaan bertujuan menyediakan dana untuk melayani penjualan kredit atau pun untuk melaksanakan fungsi pemasaran yang lain. Penanggungan resiko, seperti menanggung resiko kerugian perusahaan, merupakan kegiatan yang selalu ada di dalam semua kegiatan bisnis. Standardisasi merupakan fungsi yang bertujuan menyederhanakan keputusan keputusan pembelian dengan menciptakan golongan barang tertentu yang didasarkan pada kriteria seperti ukuran, berat, warna, dan rasa. Sedangkan grading mengidentifikasikan golongan barang tersebut ke dalam berbagai tingkatan kualitas. Fungsi terakhir dalam fungsi penunjang, yaitu pengumpulan informasi pasar, bertujuan mengumpulkan berbagai macam informasi pemasaran yang dapat dipakai oleh menejer pemasaran untuk mengambil keputusan.  

    c.       PENDEKATAN SERBA LEMBAGA

          Pendekatan yang ketiga untuk mempelajari pemasaran adalah pendekatan serba lembaga. Pendekatan tersebut mempelajari pemasaran dari segi organisasi/lembaga-lembaga yang terlibat dalam kegiatan pemasaran, seperti : produsen, pedagang besar, pengecer, agen-agen penunjang seperti perusahaan pengangkutan, perusahaan penyimpanan/pergudangan, dan agen-agen pelengkap seperti biro periklanan, lembaga keuangan dan sebagainya. Semua lembaga ini membentuk satu yang disebut satu system pemasaran. Ini tidak berarti sam dengan pendekatan system total.

    d.      PENDEKATAN SERBA MENEJEMEN

          Pendekatan serba menejemen mempelajari pemasaran dengan menitikberatkan pada pendapat menejer serta keputusan yang mereka ambil. Disini, pemasaran ditinjau sebagai suatu kerangka yang terdiri atas variabel-variabel yang dapt dikontrol seperti produk perusahaan, tempat (saluran distribusi), harga, dan promosi, ditambah dengan variabel-variabel yang tidak dapat dikontrol atau variabel lingkungan seperti persaingan, permintaan dan masyarakat. Jadi, pendekatan ini mempeajari menekankan pada masalah-masalah pemasaran yang dihadapi oleh produsen sebagai kekurangan dari aspek lain tentang system pemasaran.    


    e.       PENDEKATAN SISTEM TOTAL

          Pendekatan system total ini mencakup elemen-elemen yang luas dari system pemasaran, termasuk keempat pendekatan di muka. Oleh karena itu pendekatan system total tersebut dipakai dalam buku ini.


    2. PENDEKATAN SISTEM PADA PEMASARAN

    Untuk mengadakan pendekatan system pada pemasaran ini tentunya kita harus mengetahui tentang apa yang dimaksud dengan system dan system pemasaran, penerapannya, serta keuntungan-keuntungan dan masalah-masalah yang terkandung di dalamnya.
    Menurut Webste’s New Collegiate Dictionary, system dapat didefinisikan sebagai :Interaksi secara teratur atau sekelompok bagian-bagian yang saling tergantung yang membentuk satu kesatuan secara menyeluruh
    .
    Jadi, dalam suatu system terdapat bagian-bagian (subsistem) yang membentuk satu kesatuan. Masing-masing bagian saling berhubungan dan saling memberikan pengaruh. Badan manusia dapat disebut sebagai system organic yang mempunyai anggota-anggota badan serta bagian-bagian yang lebih kecil; sedangkan lingkungan hidup yang ada disekitar kita ini disebut system ekologi. Dari contoh tersebut dapat diketahui bahwa suatu sistem dapat menjadi subsistem dari sistem yang lebih luas.
               
    Sekarang kita hubungkan definisi “system” dengan system pemasaran. Dalam pemasaran faKtor-faktor yang berinteraksi yang saling tergantung adalah :
    1. organisasi yang melakukan tugas-tugas pemasaran
    2. sesuatu (barang, jasa, ide, orang) yang sedang dipasarkan.
    3. pasar yang dituju.
    4. para perantara yang membantu dalam pertukaran (arus) antara organisasi pemasaran dan pasarnya. Mereka ini adalah pengecer, pedangan besar, agen pengangkutan, lembaga keuangan dan sebagainya.
    5. faktor-faktor lingkungan, seperti faktor demografi, kondisi perekonomian, faktor sosial dan kebudayaan, kekuatan politik, dan hukum, teknologi dan persaingan.

    Jadi, sistem pemasaran dapat didefinisikan sebagai : kumpulan lembaga-lembaga yang melakukan tugas pemasaran, barang, jasa, ide, orang, factor-faktor lingkungan. Saling memberikan pengaruh dan membentuk saling mempengaruhi hubungan perusahaan dengan pasarnya.

    Dalam bentuk yang paling sederhana, system pemasaran terdiri atas dua elemen yang berinteraksi, yakni organisasi pemasaran dan pasar yang ditujunya. Kedua elemen tersebut dihubungkan oleh pasang aliran/arus, seperti terlihat pada gambar 9. salah satu dari kedua pasang aliran tersebut terdiri atas sebuah perusahaan yang mendistribusikan barang atau jasa pada konsumennya, yang kemudian mendapatkan pembayaran dari konsumen sebagai imbalannya. Aliran yang adalah aliran informasi.
    Perusahaan menggunakan tenaga penjualan atau periklanan untuk mengadakan komunikasi dengan pasarnya. Kemudian, sebagai umpan baliknya, pasar memberikan informasi kepada perusahaan.

    Konsep tentang sistem pemasaran yang paling sederhana dapat dilihat pada Gambar berikut :

    Trapezoid: Pasar yg dituju                                                Barang dan Jasa
     


                Org.                                         Pembayaran
             Pemasaran                  
                                                         Komunikasi dengan Pasar
     

                                         Umpan Balik : Informasi Pasar
     


                 SISTEM PEMASARAN YANG PALING SEDERHANA

    Dalam kenyataan, sitem pemasaran perusahaan tidak sederhana seperti pada Gambar di atas, tetapi ada elemen-elemen lain yang termasuk dalam system. Hal ini membuat system tersebut menjadi lebih komplek. Kecuali itu, sistem tersebut menjadi semakin komplek lagi dengan adany faktor-faktor resiko dan ketidakpastian. Dalam hal ini, pendekatan system dipakai sebagai metode untuk mengadakan penyesuaian terhadap sifat yang kompek, kondisi resiko, serta ketidakpastian tersebut.dengan demikian system pemasaran akan selalu dipengaruhi oleh faktor-faktor lingkungan (akan dibahas kemudian).

    PENERAPAN KONSEP SISTEM DALAM PEMASARAN
         
    Pendekatan system sudah banyak diterapkan oleh beberapa perusahaan dalam banyak bagian dari program pemasarannya.model-model simbolis telah dibuat untuk menggambarkan,  mengkuantifikasikan,serta menilai alternatif-alternatif program pemasaranya.industri pariwisata misalnya,telah meningkatkan penetrasi pasarnya dengan menciptakan paket wisata (termasuk akomodasinya) yang lebih praktis dan ekonomis dari pada konsumen berpariwisata sendiri.
                Sebenarnya, konsumen membeli kebutuhan yang dapat memberikan kepuasan bukannya terhadap produk itu sendiri, tetapi melalui manfaat produknya (product benefit). Misalnya, konsumen wanita membeli kecantikan, bukannya kosmetik.
    Dengan mengetahui masalah tersebut, perusahaan dapt mengunakan system dalam menejemen produk. Ini dimaksudkan untuk mengembangkan dan mamasarkan manfaat produk yang dibuatnya.
                Salah satu penerapan teori system yang pertama dalam pemasaran adalah dibidang menejemen industri fisik. Kegiatan-kegiatan seperti pengangkutan, pergudangan dan pengawasan persediaan dikelola secara terpisah. Namun masing-masing kegiatan terse4but harus saling menyesuaikan dengan baik. Hal ini menyebabkan timbulnya berbagai macam analisa kuantitatif serta penemuan-penemuan baru, seperti : kapal peti kemas, forklif  truck, system jalan raya antar propinsi, dan sebagainya. Selain itu, dengan adanya computer juga memberikan kemungkinan kepada semua pihak untuk dapat menyelesaikan berbagai masalah secara lebih efektif.

    MANFAAT DAN MASALAH-MASALAH DALAM MENGGUNAKAN PENDEKATAN SISTEM

                Penggunaan konsep system dalam pemasaran merupakan orientasi secara metodis untuk mengatasi suatu masalah, termasuk pual semua aspek yang ada didalamnya. Pendekatan ini dapat dipakai untuk mengkoordinasikan seluruh alat pemasaran yang tersedia, serta memberi kemungkinan kepada perusahaan untuk melakukan pemasaran secara lebih efisien dan ekonomis. Masalah-masalah yang akan dihadapi dapat diidentifikasikan dengan lebih cepat karena menejemen dapat lebih memahami tentang peranan dari semua variable yang bersangkutan. Akhirnya hasil dari kegiatan tersebut dapat dinilai secara kuantitatif. Akan lebih baik lagi apabila penilaian tersebut menggunakan computer sehingga memungkinkan bagi manajemen untuk mengelolah data yang komplek dengan cepat.
                Adapun masalah-masalah yang dihadapi dalam pendekatan sistem di bidang pemasaran ini antara laian :
    §  memerlukan waktu dan biaya untuk menerapkannya.
    §  Memerlukan pertimbangan-pertimbangan social dan psikologis dalam tingkah laku manusia.
    §  Mungkin banyak terdapat kejanggalan menyangkut sifat psikologis seperti : “lebih suka seniman daripada ilmuan”. Jadi, orang lebih suka menggunakan perasaan atau prasangka.

    3. LINGKUNGAN EKSTERN PEMASARAN

                Dalam operasinya, system pemasaran perusahaan dipengaruhi oleh factor-faktor lingkungan dari system tersebut, baik yang ada di luar maupun yang berada di dalam perusahaan. Factor-faktor yang termasuk lingkungan ekstern pada umunya tidak dapat dikontrol oleh menejemen :
    1. kelompok pertama adalah faktor-faktor makro seperti kebudayaan, peraturan-peraturan, dan kondisi perekonomian.
    2. sedangkan kelompok kedua disebut lingkungan mikro perusahaan, seperti penyedia (supplier), perantara perusahaan dan pembeli.

    Meskipun elemen-elemen tersebut berada di luar perusahaan, namun mempunyai hubungan secara tertutup dengan perusahaan-perusahaan tertentu, dan juga merupakan bagian dari system pemasaran total perusahaan.

    1.      Lingkungan makro ekstern
    keenam factor-faktor lingkungan makro berikut ini adalah saling berhubungan dan umumnya tidak dapat dikontrol manajemen.
    a.       demografi
    b.      kondisi perekonomian
    c.       faktor sosial dan kebudayaan
    d.      faktro politik dan hukum
    e.       teknologi
    f.       persaingan

    Tujuan sosial dan perekonomian baru sedang disusun menjelang tahun 1980-an dengan suatu kenyataan bahwa : tingkat kelahiran menurun, cadangan sumber-sumber alam menyusut, biaya energi membumbung tinggi, tingkat pertumbuhan ekonomi semakin menurun, dan sedang berkembang beberapa kelompok social yang mempunyai perbedaan nilai.

    a.       Demografi

    Demografi merupakan studi statistic tentang kependudukan beserta karakteristik distribusinya. Masalah demografi ini sangat penting bagi menejer pemasaran, karena orang-orang (asal mempunyai uang untuk berbelanja dan kemauan untuk membelanjakannya) dapat dinyatakan sebagai pasar. Disini akan diberikan contoh tentang bagaimana factor demografi dapat mempengaruhi system pemasaran.
    Sejak tahun 1961, jumlah pendududk Indonesia mengalami pertumbuhan yang semakin meningkat. Hal ini dapat memberikan pengaruh yang semakin besar pada kegiatan pemasaran. Banyaknya jumlah pemasaran yang baik untuk mainan anak-anak, juga perlengkapan sekolah, dan sebagainya. Apabila jumlah perkawinan semakin meningkat sehingga makin banyak pengantin muda, maka barang-barang jenis alat rumah tangga akan mempunyai pasaran yang baik.
    Jadi memang betul, bahwa sistem pemasaran dipengaruhi factor demografi. Oleh karena itu perusahaan perlu mengadakan penyesuaian atas perencanaan yang akan dibuat terhadap factor tersebut. Misalnya, dengan mengetahui jumlah bayi yang lahir tahun ini, perusahaan dapat memperkirakan jumlah anak yang akan memasuki usia 6 tahun yang akan datang

    b.      Kondisi Perekonomian
            
    Kondisi perekonimian (lingkungan perekonomian) merupakan salah satu faktor pentign dapat mempengaruhi system pemasaran perusahaan (termasuk  organisasi non loba).adapun beberapa elemen yang termasuk dalam kondisi perekonomian ini antara lain: 
    ·         faktor pertumbuhan ekonomi,yang akhir-akhir menunjukan suatu tingkatan yang kurang menggembirakan.
    ·         Tingkat kasenangan
    ·         Peredaraan uang
    ·         Tekanan inflasi

    Tingkat penghasilan rumah tangga berkaitan dengan tingkat harga dan lmflasi yang juga mempengaruhi system pemasaran perusahaan.dalam hal ini kita juga melihat adanya factor psikhologi konsumen,misalnya orang lebih suka menabung daripada membeli barang.sedangkan orang lain ada yang lebih senang memebelanjakan uangnya daripada menyimpan di bank,karena ia mempunyai anggapan bahwa  harga-harga akan selalu naik.

    c. Sosial dan Kebudayaan

    Lingkungan social-kebudayaan inni kenyataanya menyakup pula factor-faktor ekonomi, politik-hukum,dan teknologi.bentuk dan sistsem perekonomian,politik-hukum dan teknologi sangat ditentukan oleh manusia beserta kebudayaanya.akibat-akibat social seperti adanya polusi,dapat mendoromg pemerintah untuk membuat peraturan yang diperlukan.hal ini juga dapat mendorong digunakannya teknologi baru untuk mengurangi polusi.beberapa factor yang perlu diperhatikan oleh menejer pemasaran dalam hal pola kebudayaan dari suatu masyarakat:      
    ·               Cara hidup
    ·               Nilai-nilai social
    ·               Kepercayaan
    ·               Kesenangan

    d. Politik dan Hukum

    Meningkatnya jumlah perusahaan beserta sikapnya sangat dipengaruhi oleh kerangka politik dan hukum yang berlaku di dalam masyrakat. Peraturan-peraturan yang mempengaruhi kegiatan pemasaran tidak hanya berasal dari lemabaga-lembaga pemerintahan saja, melainkan juga dari gabungan/asosiasi dari para pengusaha itu sendiri. Pada pokoknya, factor-factor lingkungan politik-hukum yang mempengaruhi kegiatan pemasaran ini dapat dikelompokkan ke dalam :

    v  Kebijakan fiscal dan moneter dari pemerintah
    v  Hubungan pemerintah dengan industri
    v  Peraturan dan keadaan politik pada umumnya
    v  Peraturan khusus di bidang pemasaran yang ditujukan untuk megatur persaingan dan melindungi konsumen.

    e. Teknologi
      
    Teknologi ini juga mempengaruhi kegiatan pemasaran karena dapat memberikan suatu akibat pada kehidupan konsumen, terutama cara hidup dan pola konsumsinya. Adanya penemuan-penemuan baru dan perkembangan di bidang teknologi, seseorang dapat merubah cara hidupnya. Misalnya : dengan ditemukannya alat transport cepat (pesawat udara) memungkinkan bagi orang untuk mengatur penggunaan waktunya secara lebih efisien. Oleh karena itu teknologi harus dapat mengikuti kebutuhan konsumen.
         
    Namun, perlu diingat bahwa penemuan baru di bidang teknologi juga dapat menimbulkan ketimpangan atau akibat buruk pada masyarakat. Misalnya, dengan menggunakan mobil seseorang dapat mencapai tempat yang dituju lebih cepat dan enak dari pada memakai sepeda atau yang lain. Tetapi, dilain pihak semakin banyak mobil yang ada dapat menimbulkan polusi lebih banyak, dan dapat memacetkan arus lalu lintas.

    f. persaingan
       
    Persaingan yang terjadi antara beberapa perusahaan dapat berasal dari perusahan lain dalam suatu industri, atau dari perusahaan lain yang menghasilkan barang atau jasa subtitusi. Di dalam industrinya, perusahaan harus mengetahui struktur biaya, politik harga, promosi, dan beberapa aspek persaingan lain yang dapat mempengaruhi perencanaan serta operasinya.  

    2.      Lingkungan mikro ekstern

    Tiga faktor lingkungan yang secara langsung menjadi bagian dalam sistim pemasaran perusahaan, dan merupakan factor ektern dari perusahaan adalah pasar, penyedia, dan perantara pemasaran. Secara umum, factor-factor tersebut dipandang sebagai factor yang tidak dapat dikontrol seperti halnya dilingkungan makro. Namun, factor lingkungan mikro ini akan memberikan pengaruh yang lebih besar dari pada factor makro. Dalam hal ini ada kemungkinan bagi perusahaan untuk menggunakan pengaruhnya kepada perantara maupun penyedia. Sehingga pada akhirnya usaha pemasaran perusahaan dapat mempengaruhi pasar yang ada maupun pasar potensialnya (lihat gambar 10).
    Dalam beberapa situasi, perusahaan tidak selalu menggunakan perantara dalam pemasarannya, semua kegiatan pemasaran dilakukan sendiri. Disini, secara langsung perusahaan menghadapi penyedia dalam pembelian bahan, dan menghadapi pembeli dalam penjualan produknya. Pada umumnya, para perantara ini mempunyai pengalaman yang lebih baik di bidang pemasaran usahanya memang hanya ditujukan untuk bidang tersebut.


    4. VARIABEL-VARIABEL INTERN DALAM SISTEM PEMASARAN

                Perusahaan mempunyai tujuan untuk mencapai pasar yang dituju dan memuaskan keinginan konsumen. Untuk mencapai tujuan tersebut, menejemen dapat menggunakan 2 kelompok variable intern yang dapat dikontrol : 1. sumber-sumber bukan pemasaran (non marketing) perusahaan, dan 2. komponen-komponen marketing mix yaitu produk, striktur harga, sistim distribusi dan kegiatan promosi (lihat gambar 10)

    1. Sumber-sumber bukan pemasaran  

                Sistim pemasaran suatu perusahaan dipengaruhi oleh kemampuan produksi, keuangan, dan personilnya, jika perusahaan ingin menambah produk baru, perlu dipertimbangkan apakah peralatan yang ada mampu digunakan, atau harus menambah peralatan yang baru. Apabila diperlukan tambahan peralatan baru, maka aspek keuanagan disini sangat menentukan. Dapat pula terjadi bahwa perusahaan tidak berhasil memasuki daerah pemasaran yang baru atau pasar untuk barang-barang baru karena kurangnya personil di bidang pemasaran.
                Faktor-faktor bukan pemasaran lain yang harus diperhatikan adalah lokasi perusahaan, riset dan pengembangan yang dapat direalisasikan dengan menggunakan hak patten dan citra masyarakat (public image) lokasi pabrik sering menentukan batas geografis pasar perusahaan, terutama apabila ongkos transpor yang tinggi atau mudah rusaknya barang diangkut.

    2. Marketing Mix. 

                Marketing mix adalah kombinasi dari empat variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran perusahaan,yakni :produk, struktur harga, kegiatan promosi, dan sistim distribusi.
                Keempat unsure yang terdapat dalam kombinasi tersebut saling berhubungan. Lagi pula konsep system sebagai keputusan dimana masing-masing elemen di dalamnya saling mempengaruhi juga, setiap variable yang ada mempunyai banyak sekali subvariabel. Perusahaan dapat memasarkan satu atau beberapa macam produk, baik yang ada hubungannya maupun yang tidak. Merreka dapat mendistribusikan lewat pedagang besar atau langsung pada pengecer, dan seterusnya. Akhirnya, dari sekian banyak variable, menejemen harus memilih kombinasi terbaik yang dapat menyesuaikan dengan lingkungan. Secara ringkas, masing-masing variable marketing mix ini (P, H, D, P) akan diuraikan sebagai berikut :

    Ø  Produk
    Dalam pengelolaan produk termasuk pada perencanaan dan pengembangan produk dan/ jasa yang baik untuk dipasarkan oleh perusahaan. Perlu adanya suatu pedoman untuk mengubah produk yang ada, menambah produk baru, atau mengambil tindakan lain yang dapat mempengaruhi kebijaksanaan dalam penentuan produk. Selain itu, keputusan-keputusan yang perlu diambil menyangkut masalah pemberian merk, pembungkusan, warna, dan bentuk produk lainnya.

    Ø  Harga
    Dalam kebijaksanan harga, menejemen harus menetukan harga dasar dari produknya, kemudian mentukan kebijaksanaan menyangkut potongan harga, pembayaran ongkos kirim dan hal-hal lain yang berhubungan dengan harga

    Ø  Promosi
    Promosi merupakan komponen yang dipakai untuk memberitahu dan mempengaruhi pasar bagi produk perusahaan. Adapun kegiatan-kegiatan yang termasuk dalam promosi adalah : periklanan, personal selling, promosi penjualan, publisitas, hubungan masyarakat.

    Ø  Distribusi
    Sebagian dari tugas distribusi adalah memilih perantara yang akan digunakan dalam saluran distribusi, serta mengembangkan sistim distribusi secara fisik, manangani dan mengangkut produk melalui saluran tersebut. Ini dimaksudkan agar produknya dapat mencapai pasar yang dituju tepat pada waktunya.

    Konsep tentang marketing mix ini dapat pula diterapkan pada lembaga-lembaga non bisnis atau non laba. Misalnya : sebuah museum.
    § Produk : sebagai produk dari museum adalah pameran lukisan dan patung-patung serta barang lain yang dapat memberikan manfaat pendidikan, kenikmatan, penggunaan waktu luang, dan sebagainya.
    § Harga : berupa sumbangan masyarakat dan harga karcis masuk.
    § Distribusi : langsung dari museum kepasarnya, tidak menggunakan perantara pemasaran.
    § Promosi : atvetensi dalam berbagai media tentang pameran tersebut, dan papan nama yang ada di depan museum.

    Dari uraian di muka dapat di ambil suatu kesimpulan bahwa usaha pemasaran perusahaan dimulai dari konsumen dan berakhir pada konsumen pula. Menejemen harus menetukan sasaran pasarnya, menganalisa, dan kemudian mengembangkan suatu program untuk mencapai pasar tersebut.

    { 1 komentar... read them below or add one }

  • Copyright © 2013 - Unbreakable Machine Doll - Ilmu Bermanfaat - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan