Posted by : sahdarullah
Rabu, 25 September 2013
Seorang pria
separuh baya berjalan menapaki ramainya kendaraan yang berlalu lalang. Diantara
keramaian itu, di atas pundaknya memikul sebuah meja kecil yang cukup berat.
Dengan sabar ia berjalan selangkah demi selangkah dengan menanggung beratnya
meja yang ntah kemana mau di antar. Kendaraan yang lewat seakan tidak mau
mengalah, semua yang lewat seakan di kejar oleh sang waktu sehingga pria
tersebut harus hati-hati sambil menanti dirinya cukup aman untuk menyeberangi
jalanan yang cukup besar disana.
Selang waktu
beberapa menit kemudian, di tengah-tengah kemacetan saya melihat seorang nenek
mendorong sebuah gerobak berisikan mainan anak-anak yang terbuat dari plastik.
Suara gerobak yang di dorongnya seakan menunjukkan bahwa dirinya harus keras
terhadap dunia. Untaian langkahnya tidak seperti para pedagang-pedagang yang
saya lihat, langkah demi langkahnya seakan penuh dengan makna, penuh
dengan harapan agar barang dagangannya dapat terjual.
Saya memang
tidak bisa melakukan apa-apa dari dua hal yang saya lihat di atas. Meskipun
saya bisa sedikit berempati apa yang mereka (dan orang lainnya yang bernasib
sama) rasakan, namun saya menganggap “Mereka lebih mulia daripada seorang
pengemis..”. Berjuang menggunakan kakinya sendiri lebih baik hanya berdiam
pasrah menanti ilham datang menjemput.
Saya yakin,
bahwa anda pernah melihat, merasakan, atau bahkan merasa iba dengan contoh
pemandangan-pemandangan seperti di atas. Itu semua adalah bukti bahwa “Kita
memang harus keras terhadap kehidupan ini, jika tidak, justru kita yang akan
dilindas kerasnya perjuangan kehidupan ini”. Seringkali terlihat di pinggiran
jalan, nasib orang-orang yang (menurut kita) kurang beruntung. Kita memang
tidak bisa membantu apa-apa, tapi sebenarnya, kita bisa membantu memberikan
suatu hal yang mungkin lebih baik daripada sebuah materi dalamcatatan
kehidupan ini, yaitu doa.
Kita tidak tahu seperti apa keadaan kehidupan kita
selanjutnya, karena segala hal tentang ‘Esok’ adalah sebuah misteri Ilahi yang
telah ditentukannya. Memberikan sebuah doa kecil kepada mereka yang
kurang beruntung, anda akan merasa bahwa anda adalah orang yang beruntung,
meskipun anda hanya dapat memberikan sebuah
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar