Posted by : sahdarullah
Kamis, 26 September 2013
Siapakah yang memulai salam? Si
penelpon ataukah yang ditelpon?
Yang memulai salam hendaknya si penelepon, karena dia itu
seperti orang yang mengetuk pintu rumah orang lain dan meminta izin untuk
masuk. Sehingga dia harus memulai pembicaraannya dengan ucapan: ‘Assalamu
‘alaikum‘ atau ‘Assalamu ‘alaikum warahmatullah‘ atau Assalamu ‘alaikum
warahmatullahi wabarakatuh‘.
Maka yang ditelepon pun hendaknya menjawab dengan
mengucapkan: ‘Wa’alaikummussalam warahmatullahi wabarakatuh‘ atau dengan
jawaban yang sama persis diucapkan oleh yang memberi salam.
Allah subhanahu wa ta’ala berfirman
وَإِذَا حُيِّيتُمْ بِتَحِيَّةٍ
فَحَيُّوا بِأَحْسَنَ مِنْهَا أَوْ رُدُّوهَا
Apabila kamu diberi penghormatan dengan
sesuatu penghormatan, maka balaslah penghormatan itu dengan yang lebih baik
dari padanya, atau balaslah penghormatan itu (dengan yang serupa). (An-Nisa’: 86)
Kemudian si penelpon hendaknya mengenalkan identitas
dirinya dengan menyebut nama atau julukan/panggilannya kepada orang yang
ditelepon tersebut, agar dia (yang ditelepon) tidak merasa kebingungan dengan
siapa dia berbicara dan apa tujuannya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar