Posted by : sahdarullah
Sabtu, 21 September 2013
Pokok Bahasan ini meliputi :
- Faktor-faktor yang menciptakan nilai ekonomi
- Pengertian pemasaran
- Perkembangan definisi pemasaran
- Sejarah Perkembangan pemasaran
1. FAKTOR-FAKTOR YANG MENCIPTAKAN NILAI EKONOMI
Pemasaran adalah termasuk salah satu kegiatan
dalam perekonomian dan membantu dalam penciptaan nilai ekonomi itu sendiri akan
menentukan harga barang dan jasa bagi individu-individu. Adapun factor-faktor
penting yang dapat menciptakan nilai ekonomi adalah :
-
Produksi yang menbantu barang-barang
-
Pemasaran yang mendistribusikannya, dan
-
Konsumsi yang menggunakan barang-barang
Konsumsi baru dilaksanakan sesudah adanya kegiatan
produksi dan pemasaran. Jadi, produksi dan pemasaran dapat membantu dan
terlaksananya tujuan konsumsi. Pemasaran
berada diantara produksi dan konsumsi; ini berarti bahwa pemasaran menjadi
penghubung antara kedua faktor tersebut. Dalam kondisi perekonomian sekarang
ini, tanpa adanya pemasaran orang sulit mencapai tujuan konsumsi yang
memuaskan.
Pemasaran merupakan sebuah factor penting dalam
suatu siklus yang bermula dan berakhir dengan kebutuhan konsumen. Pemasaran
harus dapat menafsirkan kebutuhan-kebutuhan konsumen dan mengkombinasikannya
dengan data pasar seperti : lokasi konsumen, jumlahnya, dan kesukaan mereka.
Informasi tersebut dapat dipakai sebagai dasar untuk mengadakan pengolahan bagi
kegiatan produksi. Dalam hal ini, tugas produsen adalah membuat barang secara
fisik, dan untuk menyampaikannya kepada konsumen perlu dikombinasikan dengan
jasa-jasa seperti kredit, penentuan barang, pemberian informasi dan sebagainya.
Suatu siklus akan berakhir apabiala konsumen merasa puas terhadap pemilikan
suatu barang. Tentu saja, siklus seperti ini akan terjadi secara berulang-ulang
atau terus-menerus.
Ditinjau dari siklus ini, penjual barada dipihak
yang menjalankan kegiatan pemasaran, dan pembeli berada pada titik konsumsi.
Sering dijumpai bahwa produsen yang melakukan kegiatan produksi, juga merangkap
sebagai penjual. Dari segi lain, pemasaran dapat dilakukan oleh pihak yang
berfungsi sebagai agen pembelian bagi konsumen, atau dapat pula sebagai agen
penjualan bagi produsen.
2. PENGERTIAN TENTANG PEMASARAN
Beberapa ahli telah mengemukakan defenisi tentang
pemasaran yang kelihatannya agak berbeda meskipun sebenarnya sama. Perbedaan
ini disebabkan karena mereka meninjau pemasaran dari segi yang berbeda-beda;
ada yang lebih menitikberatkan pada segi fungsi, segi barangnya, segi
kelembagaannya, segi menejemennya, dan ada pula yang menitikberatkan dari semua
segi tersebut sebagai suatu system.
Beberapa diantara para ahli tersebut adalah Philip kotler. Menurut Philip kotler,
pertukaran merupakan titik pusat kegiatan pemasaran dimana seseorang berusaha
menawarkan sejumlah nilai kepada orang lain. Dengan adanya pertukaran, berbagai
macam kelompok social seperti individu-individu, kelompok kecil, organisasi,
dan kelompok masyarakat lain dapat terpenuhi kebutuhannya.
Kita telah mengetahui bahwa di dalam masyarakat
terdapat berbagsi macam kelompok yang ingin memenuhi kebutuhannya. Untuk maksud tersebut, mereka harus melakukan suatu usaha, sehingga
satu dengan lainnya saling melayani. Kotler mengemukakan devenisi pemasaran
sebagai berikut :
Pemasaran adalah kegiatan
manusia yang diarahkan pada usaha untuk memuaskan keinginan dan kebutuhan
melalui proses pertukaran .
Menurut defenisi
tersebut, mula-mula manusia harus menemukan kebutuhannya dulu, baru kemudian
berusaha untuk memenuhinya dengan cara mengadakan hubungan. Dapat pula dikatakan
bahwa kegiatan pemasaran itu diciptakan oleh pembeli dan penjual. Kedua belah
pihak sama-sama ingin pencari kepuasan. Dalam hal ini, pembeli berusaha
memenuhi kebutuhannya, sedangkan penjual berusaha mendapatkan laba. Kedua macam
kepentingan ini dapat dipertemukan dengan cara mengadakan pertukaran yang
saling menguntungkan. Jadi, kebutuhan seseorang dapat dipenuhi dengan mencari
orang lain yang bersedia melayaninya.
Selanjutnya, untuk mengetahui lebih
jelas tentang proses pemasaran, kita dapat meninjau sebuah konsep berikut ini :
Pemasaran
merupakan suatu usaha untuk memuaskan kebutuhan pembeli dan penjual.
Disini terdapat suatu anggapan bahwa
pemasaran merupakan suatu proses yang memberikan jawaban atas kebutuhan dan
keinginan seseorang. Dengan demikian dapatlah dikatakan bahwa hampir semua
orang baik secara langsung maupun tidak langsung ikut berkecimpung dalam
pemasaran. Ini disebabkan karena mereka sama-sama mempunyai keinginan dan
kebutuhan.
Jadi, pada pokoknya pemasaran dapat
menciptakan dan memelihara hubungan-hubungan pertukaran. Sedangkan hubungan
pertukaran itu dapat berupa pertukaran barang dengan uang, dapat juga barang
dengan barang (barter), ide dengan uang (pendidikan) jasa dengan uang, dan
semua hubungan pertukaran termasuk transaksi- transaksi pemerintahan.
3. PERKEMBANGAN DEFINISI PEMASARAN
Pertamakali pemasaran dipelajari
sebagai bidang usaha adalah pada tahun 1902. pada waktu itu masih disebut
sebagai distribusi barang, dan pemasaran berpangkal pada suatu proses distribusi. The American
Marketing Association telah meberikan definisi tentang pemasaran sebagai
berikut :
Pemaran adalah suatu
kegiatan usaha yang mengarahkan aliran barang dan jasa dari produsen kepada
konsumen atau pemakai.
Jadi,
sesudah periode 1900 an, pemasaran dimasukan sebagai suatu kegiatan usaha.
Dalam peiode 1900 – 1960 an, terdapat beberapa konsep yang berbeda-beda tentang
arti pemasaran. Pada waktu itu, kegiatan pemasaran dipandang sebagai :
Suatu kegiatan
usaha; sebagai satu kelompok kegiatan usaha yang saling berkaitan; sebagai perwujudan
niaga; sebagai kerangka tujuan;sebagai fungsi penentuan kebijaksanaan yang
koordinatif dan integratif; sebagai suatu proses ekonomi; sebagai suatu
struktur kelembagaan; sebagai proses pertukaran atau pemindahan hak milik suatu
barang; sebagai suatu proses konsentrasi, ekualisai dan disperse; sebagai
penciptaan kegunaan waktu, tempat dan pemilikan; sebagai suatu proses
penyesuaian permintaan dan penawaran; dan sebagainya.
Selama tahun 1960 an, titik berat dalam pemasaran beralih pada menejemen pemasaran.
Sehingga pemasaran didefinisikan sebagai menejemen aliran barang dan jasa dari
produsen ke konsumen.
Tahun 1970 an, konsep pemasaran diperluas lagi, meliputi juga
kegiatan-kegiatan dari lembaga/organisasi non laba (organisasi yang tidak
mengutamakan laba). Kemudian, pemasaran dipandang sebagai semua kegiatan
pertukaran, seperti definisi pemasaran yang dikemukakan oleh Philip Kotler di
muka. Dari definisi-definisi
yang ada dapat diambil suatu kesimpulan bahwa :
- Pemasaran dilakukan oleh individu-individu dan organisasi atau penjual dan pembeli.
- Tujuan pemasaran adalah memberi kemungkinan, memudahkan dan mendorong adanya pertukaran.
- Tujuan pertukaran adalah untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia.
4. DEFINISI PEMASARAN YANG DIPAKAI DALAM MODUL INI
Orang-orang
yang hanya mengetahui sedikit tentang pemasaran, sering mempunyai salah
pengertian. Misalnya seorang penjual (salesman) atau menejer penjualan membiarakan
pemasaran, tetapi sebenarnya masalah yang dibicarakan adalah penjualan; seorang
menejer periklanan mengertikannya sebagai periklanan; dan seorang menejer toko
serba ada mengartikannya sebagai perdagangan atau perdagangan eceran.
Sebenarnya, mereka hanya
membicarakan satu bagian saja dari kegiatan pemasaran secara keseluruhan. Jadi,
istilah pemasaran ini sering
dikacaukan dengan istilah-istilah seperti : (1) penjualan, (2.) perdagangan dan (3.)
distribusi. Karena istilah “pemasaran” menganut pengertian yang luas maka ketiga
istilah di muka hanya merupakan satu kegiatan atau satu bagian saja. Dengan
demikian pemasaran merupakan keseluruhan dari pengertian tentang :
-
PENJUALAN
Yaitu satu bagian dari promosi dan promosi adalah satu bagian dari
program pemasaran secara keseluruhan.
-
PERDAGANGAN
Yaitu perencanaan produk, meliputi perencanaan untuk mendapatkan
barang atau jasa yang baik untuk pasar pada waktu yang tepat, pada tingkat
harga yang layak, dan dengan warna serta ukuran yang sesuai.
-
DISTRIBUSI
Yaitu struktur perdagangan eceran dan perdagangan
besar yang mana saluran-saluran tersebut digunakan untuk menyampaikan barang ke
pasarnya.
-
DISTRIBUSI FISIK
Yaitu kegiatan-kegiatan aliran material seperti pengangkutan,
penyimpanan, dan pengawasan persediaan.
Sebenarnya, proses pemasaran itu
dimulai jauh sejak sebelum barang-barang diproduksi, tidak dimulai pada saat
produksi selesai, juga tidak berakhir dengan penjualan. Semua keputusan yang
diambil dibidang pemasaran harus ditunjukan untuk menentukan produk dan
pasarnya, harganya dan promosinya. Pengambilan keputusan tersebut dapat dimulai
dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan seperti : apakah produk-produk itu akan
dibuat sama? bagaimanakah mengepak dan memberi labelnya? Bagaimanakah komposisi
pasar potensialnya? Apakah akan dibuat harga perkenalan?
Yang penting, pengusaha harus dapat
memberikan kepuasan kepada konsumen jika menginginkan usahanya berjalan terus,
atau konsumen mempunyai pandangan yang baik terhadap perusahaannya. Jaminan
yang lebih baik terhadap atas barang dan jasa dapat dilakukan sesudah
penjualan.
Kita sekarang membahas konsep tentang
pemasaran dalam arti luas.oleh karena itu definisi yang kita gunakan adalah
definisi pemasaran yang dianggap paling luas (dikemukakan oleh William
j.stanton) sebagai berikut:
Pemasaran adalah system
keseluruhan dari kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan,menentukan
harga,mempromosikan,dan mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan
kebutuhan kepada pembeli yang ada maupun pembeli pontensial.
Secara terperinci, definisi tersebut
dapat dipisah-pisahkan kedalam beberapa urutan berikut ini:
1. suatu system: suatu system kegiatan usaha.
2. dibuat untuk : merencanakan, menentukan
harga, mempromosikan, dan mendistribusikan.
3. sesuatu yang bernilai : barang dan jasa
yang dapat memuaskan kebutuhan.
4. untuk kepentingan : pasar, berupa konsumen
rumah tangga yang ada dan konsumen rumah tangga potensial atau pemakai
industri
Adapun unsur-unsur
penting yang terkandung di dalam definisi ini adalah :
-
Pertama, definisi system dan definisi
yang bersifat menejemen.
-
Kedua, system bisnis yang ada harus
berorientasi pada pasar atau konsumen.kebutuhan pembeli harus dipahami dan
dilayani dengan efektif.
-
Ketiga, definisi tersebut menyarankan
bahwa pemasaran merupakan suatu proses usaha yang dinamis (proses keseluruhan
yang terintegrasi ), tidak sekedar menujukan penggolongan lembaga dan
fungsi-fungsi saja. Pemasaran bukanlah satu kegiatan, ataupun sejumlah
kegiatan; tetapi merupakan hasil interaksi dari banyak kegiatan.
-
Keempat, program pemasaran bermula dari
suatu ide tentang produk dan tidak berakhir sampai kebutuhan langganan
terlayani, yang kadang-kadang terjadi sesudah penjualan dilakukan.
-
Akhirnya, definisi tersebut menyatakan
secara tidak langsung bahwa untuk mencapai sukses, pemasaran harus dapat
memaksimumkan penjualan yang menguntungkan dalam jangka panjang. Jadi, pembeli
harus dilayani dengan memuaskan agar bersedia membeli kembali pada perusahaan
bersangkutan.
Jadi, pemasaran merupakan suatu interaksi yang berusaha untuk
menciptakan hubungan pertukaran.tetapi,pemasaran bukanlah merupakan suatu cara
yang sederhana sekedar untuk menghasilkan penjualan saja. Dalam hal ini, pertukaran hanyalah merupakan satu
tahap dalam proses pemasaran. Sebenarnya, pemasaran itu dilakukan baik sebelum
maupun sesudah pertukaran.
Kegiatan-kegiatan di dalam pemasaran, semua
ditujukan untuk memberikan kepuasan baik penjual maupun pembeli. Berikut ini
adalah sebuah ceritera histories tentang penemuan barang baru, dimana pemasaran
ditujukan untuk saling menciptakan kepuasan.
■ Edwin
H.Land mengatakan bahwa orang-orang harus bersusah payah untuk mencucikan
filmnya. Sering pula film masi tersimpan didalam kamera berbulan-bulan, atau
pemiliknya belum sempat mencucikanya dalam waktu yang relative lama.atas dasar
ini, land sung telah menemukan sebuah kamera yang langsung dapat menghasilkan
gambar. Mula-mula idenya diterapkan pada perusahaan KODAK, tetapi ditarik
kembali. Kemudian ia mengembangkannya pada perusahaan POLAROIT yang membuat
kaca mata hitam /gelap(1937), karena dipandang lebih menguntungkan.
Dari sejarah penemuan kamera tersebut dapat
diambil sebuah kesimpulan bahwa orang-orang yang mengetahui adanya suatu
kebutuhan dan memenuhinya, biasanya dapat memuaskan kebutuhannya dengan baik.
Tanpa adanya saling kepuasan proses pemasaran akan segera berakhir. Sedangkan
kegiatan pemasaran tidak hanya untuk kepentingan jangka pendek saja, tetapi
untuk jangka panjang. Namun perlu diingat pula bahwa semua kebutuhan, dan
keinginan manusia tidak pernah terpenuhi karena tidak pernah merasa puas.
Mungkin sulit dibayangkan bahwa orang, tempat, ide
dan jasa merupakan suatu produk. Tetapi,
sejauh pemasaran, berkecimpung di dalamnya, dapatlah dikatakan bahwa
elemen–elemen tersebut merupakan produk. Jadi, sesuatu yang dapat memuaskan
keinginan dan kebutuhan seseorang dapat dipandang sebagai suatu produk atau
bagian dari suatu produk.
Pada contoh yang lain seperti tim sepakbola, sebagai
produknya adalah berupa kesenangan atau kemenangan; sedangkan produk dari
sebuah restoran dapat berupa makanan, suasana dan pelayanan. Selanjutnya, masalah
produk ini akan dibahas secara lebih mendetail pada bab dibelakang.
Sebagai contoh pada tabel-1 berikut ini dapat
dilihat adanya beberapa macam kebutuhan dihubungkan dengan berbagai macam
produk yang dapat memenuhinya, sbb.:
Keinginan
|
Produk yang dapat memuaskan keinginan
|
1. Pendidikan
2. Kesehatan
3. Kebudayaan
4. Keamanan
5. Pedoman spritual
|
· Ide, konsep, prinsip
· Informasi tentang gizi, pemeliharaan
medis, pencegahan penyakit.
· Buku, musik, tari, kesenian
· Asuransi, polisi, militer
· Mesjid, gereja, dsb.
|
Tabel-1 : Beberapa keinginan dan produk-produk
yang dapat memuaskannya.
5. SEJARAH
PERKEMBANGAN PEMASARAN
Dalam tinjauan sejarah perkembangan pemasaran,
kita akan melihat bagaimana pemasaran itu ada dan berkembang sebagai suatu
kegiatan masyarakat. Kegiatan masyarakat seperti sekarang ini disebut system
sosioekonomi yang mengikutsertakan tenaga kerja, industrialisasi, dan
urbanisasi; ini berasal dari kegiatan masyarakat yang disebut ekonomi kerajinan
rumah dimana setiap orang atau keluarga berusaha untuk memenuhi kebutuhan
mereka sendiri.
Timbulnya kegiatan pemasaran mempunyai hubungan
yang erat dengan pertumbuhan perekonomian suatu bangsa. Pada masa setiap orang
membuat sendiri segala sesuatu yang dibutuhkannya (seperti menyediakan makanan
sendiri, membuat pakaian sendiri, dan membangun sendiri rumahnya) tidaklah
terjadi pertukaran demikian pula jika sudah ada kegiatan spesialisasi yang
berbentuk suami dan anak laki-laki mencari makan dengan jalan berburu atau
mengail, dan istri serta anak perempuan mengurus rumah tangga dan dapur. Disini
pun tidak terjadi pertukaran sehingga dapat dikatakan belum ada kegiatan
pemasaran.
Baru setelah mereka mempunyai kelebihan atau
merasakan kekurangan akan sesuatu yang mereka butuhkan atau yang mereka buat,
maka terjadilah pertukaran dalam bentuk yang sangat sederhana. Pada saat itulah
pemasaran mulai dilakuakan. Kegiatan
ini berkembang menjadi suatu kegiatan usaha yang kecil, dimana segala sesuatu
yang dihasilkan masih dibuat dengan tangan. Kemudian mereka berusaha membuat
barang-barang dalam jumlah besar untuk memenuhi kebutuhan yang akan datang.
Untuk melaksanakan usahanya tersebut, mereka
membutuhkan baik material maupun tenaga kerja dalam jumlah yang lebih besar.
Tambahan tenaga kerja ini tidak hanya diperlukan untuk kegiatan produksi atau
pembuatan barang saja, tetapi diperlukan untuk membantu dalam penjualan
barang-barang tersebut bila mana mereka ini hanya membantu dalam penjualan
barang saja, tidak ikut dalam kegiatan produksi, dan usahanya berdiri sendiri,
maka mereka disebut sebagai perantara atau
pedangan. Jadi, mereka
bertindak sebagai perantara yang menghubungkan produsen dengan konsumen.
Pemasaran yang modern baru timbul bersamaan dengan
terjadinya revolusi industri. Barang-barang yang semula dibuat dengan tangan,
sekarang dibuat dalam pabrik yang kebanyakan didirikan di kota. Pemasaran
secara besar-besaran merupakan titik tolak untuk berhasilnya produksi secara
besar-besaran. Dengan sistim pemasaran massal ini, pabrik-pabrik akan
beroperasi pada tingkat hasil yang optimum. Disini, kegiatan pemasaran menjadi
lebih komplek,saluran perdaganganya menjadi lebih panjang dan harus
dipergunakan metode pemasaran yang lebih baik.
Jadi,pemasaran merupakan suatu proses yang
berubah-ubah sesuai dengan kondisi masyarakatnya.keadaan politik, social,
teknologi dan karakteristik dan sebuah masyarakat akan menentukan bentuk
pemasaran yang dilakukanya.sifat pemasaran itu berbeda-beda baik dalam masyarakat
itu sendiri maupun dalam berbagai situasi. Misalnya, dalam sebuah Negara
sosialis (seperti rusia), pemerintah berkuasa menentukan tentang apa yang harus
dibuat, dimana, kapan, dan bagaimana membuatnya. Dinegara kapitalis (seperti
amerika sekikat), kesempatan untuk memproduksi dan melakukan pemasaran berada
dalam bisnis yang bebas.
Sifat pemasaran berubah-ubah antara bangsa yang
sudah maju dan bangsa yang sedang berkembang. Diamerika serikat misalnya, jasa
merupakan unsur yang dominan dalm pengeluaran komsumsi seseorang. Sedangkan
dinegara yang berkembang seperti di Indonesia, jasa merupakan unsur yang kurang
dominant; barang-barang kebutuhan pokok seperti makanan, sandang dan perumahan
sangat mendominir pengeluaran konsumen.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar