KERANGKA BERFIKIR
.
PENGERTIAN
r Penggambaran alur fikir peneliti yang memberikan penjelasan tentang objek (Variabel/fokus) permasalahan,mengapa peneliti memiliki anggapan sebagaimana diutarakan dalam hipotesis
r Sintesis tentang hubungan antarvariabel yg disusun dari berbagai teori yg telah dideskripsikan
MANFAAT KERANGKA BERFIKIR :
r kerangka menentukan apa dan siapa yang akan atau tidak akan dikaji
r kerangka menegaskan adanya hubungan yang ditunjukkan dengan tanda panah
r dasar rumusan hipotesis
r penjelasan tentang hal-hal yang berhubungan dengan variabel pokok, sub variabel pokok/pokok masalah yang ada dalam penelitian
ISI KERANGKA BERFIKIR :
r Variabel-variabel atau dimensi/fokus kajian yg akan diteliti
r Hubungan antar variabel&ada teori yg mendasarinya
r Menampakkan apakah hubungan (+) atau (-), berbentuk simetris,kausal atau timbal balik
r Menampakkan pelaku dan aktivitasnya akan dikaji
r Hubungan dan hasil yang diharapkan.
ANJURAN BENTUK KERANGKA BERFIKIR
r Kerangka berfikir sebaiknya memanfaatkan bentuk diagram, grafik daripada teks.
r Seluruh kerangka digambarkan pada satu halaman saja, sehingga menggiring peneliti untuk menemukan bingkai-bingkai/model yang merangkum fenomena yang jelas, memetakan hubungan-hubungan, membagi variabel yang berbeda secara konseptual dan fungsional dan meneliti dengan seluruh informasi sekaligus.
TAHAPAN
PEMBUATAN KERANGKA BERFIKIR
(1) menetapkan variabel/fokus kajian yang akan diteliti;
(2) membaca buku dan hasil penelitian
(3) Deskripsi teori dan hasil penelitian
(4) Analisis kritis terhadap teori dan hasil penelitian
(5) Analisis komparatif terhadap teori dan hasil penelitian
(6) Sintesis/kesimpulan yang sifatnya sementara
(7) Buat kerangka Berfikir
(8) Buah hipotesis penelitian
LANDASAN TEORI/KERANGKA TEORI/ TINJAUAN PUSTAKA
PENGERTIAN
r Bagian dari penelitian yang memuat teori-teori dan hasil-hasil penelitian yang
berasal dari studi kepustakaan yang berfungsi sebagai kerangka teori dalam
menyelesaikan pekerjaan penelitian.
r Berisi deskripsi teori, yaitu uraian sistematis mengenai
teori-teori dan hasil penelitian yang relevan dengan topik kajian/variabel yang
sedang diteliti. Melalui ini, dikemukakan/dijelaskan variabel atau fokus
yang diteliti, melalui pendifinisian, dan uraian lengkap serta mendalam,
sehingga ruang lingkup, kedudukan dan prediksi terhadap hubungan antar
variabel/fokus penelitian. Dengan demikian, variabel/fokus penelitian menjadi ‘lebih jelas dan terarah’.
r Landasan teori sering disebut kerangka
teori atau tinjauan pustaka.
r Kegiatan ini
merupakan langkah setelah
dirumuskannya masalah penelitian yang selanjutnya adalah mencari teori-teori, konsep-konsep,
generalisasi yang dapat dijadikan landasan
teoritis bagi penelitian yang akan dilakukan dan menjadi bekal teori yang
akan digunakan dalam pembahasan penelitian.
SYARAT LANDASAN TEORI
1.
Landasan teori hendaknya lengkap, meliputi
konsep-konsep variabel pokok/fokus yang ada dalam permasalahan penelitian.
2.
Landasan teori bukan hanya langsung
memberikan penjelasan tentang variabel yang dimaksud, tetapi mulai dari
beberapa penjelasan umum kemudian mengarah pada alternatif yang dimaksud.
3.
Landasan teori tidak selalu hanya dicari dari
sumber yang menyangkut bidang yang diterangkan, tetapi dapat juga diambil dari
bidang-bidang lain yang relevan,
4.
Hendaknya diusahakan agar sumber kajian
pustaka bukan hanya yang berbahasa Indonesia.
5.
Hendaknya diusahakan agar terdapat imbangan
yang serasi antara jumlah kutipan yang bersifat teori dengan kutipan hasil
penelitian.
STUDI KEPUSTAKAAN
A.STUDI KEPUSTAKAAN
PENGERTIAN STUDI KEPUSTAKAAN/PENELUSURAN PUSTAKA
r Kegiatan melakukan ‘penelusuran
kepustakaan dan menelaahnya’. Karenanya seorang peneliti yang mendalami,
mencermati, menelaah, dan mengidentifikasi pengetahuan yang ada dalam
kepustakaan (sumber bacaan, buku-buku referensi atau hasil penelitian lain)
untuk menunjang penelitiannya disebut mengkaji bahan pustaka
KRITERIA
STUDI KEPUSTAKAAN YG BAIK :
1. Relevansi : kecocokan antara
hal-hal (variabel-variabel) yang diteliti dengan teori-teori yang dikemukakan.
2. Kelengkapan : banyaknya kepustakaan
yang dibaca.
3. Kemutakhiran : berkenaan dengan
dimensi waktu (baru atau lama) kepustakaan yang digunakan. Makin baru
kepustakaan yang digunakan, makin mutakhir kepustakaan tersebut, makin baik
studi kepustakaan.
FUNGSI STUDI KEPUSTAKAAN
1.
Untuk mempertajam
permasalahan, artinya dengan adanya studi kepustakaan itu, maka
permasalahan yang dikemukan akan semakin jelas arah dan bentuknya.
2.
Untuk mencari dukungan fakta, informasi atau teori-teori
dalam menentukan landasan teori atau kerangka berpikir atau alasan bagi
penelitiannya.
3.
Untuk mengetahui dengan
pasti apakah permasalahan yang dipilih
belum pernah diteliti ataukah sudah pernah diteliti oleh peneliti-peneliti
terdahulu.
4.
Untuk mengetahui, apakah terdapat masalah-masalah lain
yang mungkin lebih menarik dari masalah yang sedang diteliti.
5.
Untuk memperlancar penyelesaian penelitian.
6.
Untuk mengetahui kekurangan-kekurangan yang mungkin ada.
PERUMUSAN MASALAH dan TUJUAN PENELITIAN
PERUMUSAN MASALAH :
r
Pernyataan masalah
(statement of problem), yaitu
pernyataan singkat tentang masalah yang akan diteliti.
CARA MERUMUSKAN MASALAH:
r
Dinyatakan dalam
bentuk pertanyaan (kalimat tanya: apa, mengapa, bagaimana, seberapa besar,
adakah).
r
Singkat (padat) dan
jelas (informatif).
r
Memiliki implikasi
tentang ketersediaan data untuk memecahkan masalah.
r
Merupakan dasar
penentuan hipotesis.
TUJUAN PERUMUSAN MASALAH:
r
Dasar pemecahan
masalah riset sebelumnya dan dasar riset selanjutnya
r
Mencari sesuatu
untuk memuaskan hasrat akademis seseorang (kelompok).
r
Mencari pengetahuan
tentang hal-hal baru.
r
Memenuhi tuntutan
sosial dan lingkungan.
r
Menyediakan sesuatu
yang bermanfaat.
JUDUL PENELITIAN
JUDUL PENELITIAN
r Identitas atau cermin jiwa
penelitian.
r
Wujudnya merupakan
kalimat pernyataan bukan kalimat
pertanyaan; kata-katanya konkrit bukan kata-kata umum.
r
Jelas (tidak
kabur); singkat (tidak bertele-tele); deskriptif (berkaitan/runtut); tidak
terlalu puitis/bombastis; dan dibuat semenarik mungkin; informatif.
FUNGSI UTAMA JUDUL PENELITIAN
r
Bagi peneliti: kompas dalam melakukan
penelitian (penentu data yang diperlukan,sumber, instrumen dan teknik
pengumpulan data) dan menyusul laporan riset (pengolahan, penyajian data, dan
analis data).
r
Bagi pembaca: memberikan informasi singkat
tentang obyek/substansi telaah, wilayah dan metode riset.
DASAR PERUMUSAN JUDUL PENELITIAN:
r
Mengetahui status
sesuatu.
Contoh: Tanggapan masyarakat tentang
pelaksanaan Otonomi Daerah bagi peningkatan kualitas layanan publik.
r
Membandingkan dua
fenomena atau lebih.
Contoh: mekanisme penyusunan APBD Berdasarkan
Perda dan Kepmendagri
r
Mengetahui hubungan
atau pengaruh dua fenomena atau lebih.
Contoh: Hubungan antara Diklat
Pegawai dengan Kemampuan Aparatur Publik
PEMILIHAN DAN PERUMUSAN MASALAH PENELITIAN
MASALAH PENELITIAN:
A KETIDAKSERASIAN/KESENJANGAN ANTARA KEADAAN SEHARUSNYA (DAS
SOLLEN) DAN KEADAAN SENYATANYA (DAS SEIN) SEHINGGA MENIMBULKAN KETIDAKPUASAN, KEINGINTAHUAN
A KONTRADIKSI DATA EMPIRIS, PENGALAMAN
,KONSEP/TEORI, KEBUDAYAAN,PERATURAN/KEBIJAKAN DAN UNSUR-UNSUR LAINNYA.
SUMBER MASALAH PENELITIAN:
r Pengamatan terhadap alam sekitar (lingkungan)
r kegiatan manusia yang didorong oleh rasa ingin tahu.
r Membaca referensi dan sumber informasi lain (buku, koran,
majalah, jurnal dll).
r Dorongan dalam diri yang memunculkan intuisi.
r Yang penting adalah eksplorasi :
1. seseorang dapat menemukan topik penelitian ketika di kamar
tidurnya, atau sehabis bangun tidur, atau pada saat minum kopi di pagi hari.
2. dari pengalaman berinteraksi dengan anggota masyarakat,
di mana saja dan kapan saja.
3. Semakin banyak orang membaca (iqra) lingkungannya,
semakin banyak dan mudah pula dia menemukan topik-topik penelitian. Lingkungan
sebenarnya memberi peluang yang amat sangat luas bagi kegiatan eksplorasi ini.
Lingkungan adalah sumber aspirasi manusia untuk berkarya, dan dari
lingkungannyalah seseorang menemukan dirinya.
4. Dalam aktivitas formal eksplorasi sumber topik dan
masalah penelitian dapat dilakukan terhadap berbagai lembaga riset yang ada di
perguruan tinggi, instansi swasta maupun instansi pemerintah,
5.
Selain itu pula, topik-topik penelitian dapat
dieksplorasi dari berbagai diskusi dengan orang-orang tertentu, seperti calon
sponsor, calon konsultan atau calon pembimbing2, atau juga dengan
calon promo tor atau copromotor.
6.
Dapat juga berdiskusi dengan teman sejawat
atau teman mahasiswa seangkatan.
UNSUR-UNSUR PENELITIAN ILMIAH
KONSEP
r UNSUR PENELITIAN YG TERPENTING &
MERUPAKAN DIFINISI YANG DIPAKAI PENELITI UNTUK MENGGAMBARKAN SECARA ABSTRAK
FENOMENA SOSIAL
Contoh :
r menggambarkan pencurian, pemerkosaan, pembunuhan dengan konsep KRIMINALITAS
r
Mengonsepsi perilaku salah prosedur dalam
birokrasi sebagai kategori dari fenomena penyalahgunaan
wewenang;
r kebiasaan membolos kerja sebagai kategori dari fenomena ketidakdisiplinan;
r kebiasaan melakukan pencatatan terhadap pengeluaran
aliran keuangan perusahaan sebagai kategori manajemen keuangan perusahaan yang baik.
PROPOSISI
r PERNYATAAN TENTANG SIFAT DARI
REALITAS YANG DAPAT DIUJI KEBENARANNYA (BIASANYA BERUPA PERNYATAAN TENTANG
HUBUNGAN 2 KONSEP /LEBIH)
Contoh:
Penerimaan Kontrasepsi modern oleh suami istri di
pedesaan dipengaruhi oleh persepsi mereka tentang nilai ekonomis anak
PENDEKATAN POSTPOSITIVISTIK : LANDASAN FILOSOFIS METODE KUALITATIF
PENELITIAN KUALITATIF (PENGERTIAN)
Menurut Bogdan&Taylor,1975
r Proses penelitian yg bertujuan mengumpulkan, mendeskrisikan, menganalisis
data deskriptif berupa: tulisan, ungkapan & prilaku manusia yg diamati
r Tdk bertujuan menguji teori/hipotesis, namun menyusun, mengembangkan teori/hipotesis & mendeskripsikan
kenyataan sosial
r Mengumpulkan, menganalisis bukti empirik (data)
secara sistematik utk memahami dan menjelaskan kehidupan sosial yang dikaji secara mendalam
r Data yg dikumpulkan yang berupa angka, melainkan
kata2, kalimat,ungkapan panjang (walau data numerik tdk diharamkan)
r Fokus: subjective meaning, makna2, simbol, deskripsi kasus khusus atas
berbagai kehidup sosial
CIRI-CIRI METODOLOGI PENELITIAN KUALITATIF
Menurut
Newman (1996)
r Mengutamakan konteks
sosial, dimana tindakan sosial itu terjadi,setting
alamiah & kerangka
fikir subjek (contoh: kawin lari di
Lampung, Sambung ayam di Bali)
r Pendekatan studi kasus: kumpulkan sejumlah besar informasi pada
beberapa (sejumlah kecil) kasus, masuk kedalam, mendetail untuk
temukan pola,tindakan,sikap org2 dlm konteks sosial scr utuh
r Mengutamakan integritas
peneliti: hub dekat dgn subjek tdk terjebak pada
subjektivitas
r Membangun teori dr data: berangkat dr masalah penelitian,bukan teori
r Mencermati proses : mengamati proses, urutan peristiwa dari kasus yg
diteliti utk lihat perkemb kasus terus menerus (waktu agak lama)
r
Intepretasi kaya dan mendalam, mulai dari:
a)The first interpretation menginterpretasikan
data dgn cara menemukan bagaimana org-org yg diteliti memberi makna atas dunia
mereka sendiri;
b)The second interpretation, peneliti
mengkonstruksikan makna tadi dalam
kaitannya dengan makna lain sesuai
konteksnya;
c) The third interpretation, Peneliti
bergerak lebih jauh, yaitu menghubungkan interpretasi tahap 2 dgn teori umum (general
theory)
Langganan:
Postingan (Atom)
0 komentar