Posted by : sahdarullah
Sabtu, 19 September 2015
Jujur Adalah Sifat Para Nabi
Shiddiq ( jujur, benar ) adalah lawan kata
dari kidzb ( bohong atau dusta ). Jujur adalah kesesuaian antara berita yang di
sampaikan dan fakta, antara fenomena dan yang di beritakan, serta antara bentuk
dan substansi. Syariah memang senantiasa mengajak orang orang saleh untuk jujur
dalam menjalankan sagala urusan. Perhatikan firman Allah SWT berikut ini :
“ hai
orang orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah kamu bersama orang orang yang benar” (Qs
Al-Taubah [9]:119 ). Sebagian ahli
tafsir mengatakan bahwa yang dimaksud dengan “ orang orang yang benar adalah
mereka yang menepati janji, sebagaimana firman Allah berikut, “ Di antara orang
orang mukmin itu, ada orang orang yang menepati apa yang telah mereka janjikan
kepada Allah” (Qs Al-Ahzab [33]: 23 ).
Sifat jujur ( shiddiq ) merupakan sifat para nabi dan
rasul yang di turunkan oleh Allha SWT dengan membawa cahaya penerang bagi umat
dizamannya masing masing. Habi dan rasul datang dengan mwtode ( syariah ) yang
bermacam macam, tetapi sama sama menjunjung tinggi nilai nilai kejujuran.
Shafwat Abdul Fattah mengatakan, kejujuran
adalah sifat utama yang dimiliki oleh para nabi dan rasul serta orang orang
yang berada dijalan allah swt. Hal itu tercermin pada fifman firman allah
beserta tafirnya berikut ini.
Kejujuran Nabi
Yusuf
Allah berfirman,
“ setelah pelayan itu berjumpa dengan
yusuf, dia berseru ), hai orang orang yang amat dipercaya, terangkanlah kepada
kamitentang tujuh ekor sapi yang gemuk gemuk yang dimakan oleh tujuh ekor sapi
betina yang kurus kurus dan tujuh butir gandum yang hijau dan tujuh lainnya
yang kering agar aku kembali kepada orang orang itu, agar mereka mengetahui” (
Qs yusuf [12]: 46 )
Allah swt .
menggambarkan nabi yusuf sebagai orang yang amat jujur. Pelayan yang berjumpan
dengan nabi yusuf itu menyifatinya dengan puncak kejujuran sehubungan dengan
pengetahuannya tentang yusuf dan kondisi ruhanihnya yang memikat saat bersama
sama di dalam penjara. Sang pelayan yang yang berjumpa dengan yusuf itu
mengambil manfaat dari pengaruh dan cahaya yusuf.
Jadi,
maksud firman allah tersebut antara lain, “ wahai yusuf yang kejujuranmu
mencapai puncak kesempurnaan dalam menakwilkan berbagai pembicaraan dan
mengungkap mimpi, berilah kami penerangan mengenai mimpi sang raja itu. Aku
berharap agar allha mewujudkan cita citamu keluar dari penjara, sedangkan raja
dan tentaranya dapat mengambil manfaat dari ilmumu.”
Kejujuran Nabi
Ibrahim
Allha berfirman, “ ceritakanlah ( hai Muhammad ) kisah Ibrahim didalam al
kitab alquran ini, sesungguhnya ia adalah seorang yang sangat membenarkan lagi
seorang nabi” ( Qs maryam [ 19 ]:41).
Al-alusi dalam kitab tafsirnya, ruh
Al-Ma’ani, menjelaskan maksud ayat diatas, yakni: “ ceritakanlah Muhammad
mengenai kisah Ibrahim kepada mereka supaya mereka mempertalikan diri
kepadanya. Mudah mudahan dengan mendengarkan kisahnya, mereka mau melepaskan
sifat sifat dan perbuatan jelek mereka.”
Al-Zamakhsyari dalam tafsirnya,
Al-Kasysyaf, mengatakan bahhwa kata shiddiq itu terrmaksud shiqah mubalaqah (
yaitu bentuk kata yang menunjukan arti sangat atau lebih ). Yang dimaksud ialah
orang yang kejujurannya lebih banyak membenarkan kegaiban dari allah,
membenarkan ayay ayatnya, kitabkitabnya dan para utusannya. Kelebihan dan
keunggulan dalam pembenaran terhadap para rasul dan kitab kitabnya
mengindikasikan bahwa dia oran yang membenarkan semua nabi dan kitab kitab-Nya.
Hal ini sebagaimana ditegaskan dalam firman Allah, “ sebenarnya dia (Muhammad )
telah dating membawa kebenaran dan membenarkan rasul rasul ( sebelumnya )” ( Qs
Al-Shffat [37]: 37 ). Nabi adalah orang yang sangat jujur karena inti dari
sifatkenabian adalah kejujuran, membenarkan Allah dengan ayat ayat dan
mukjizat-Nya.
Kejujuran Nabi ismail
Firman Allah, “ Dan ceritakanlah ( wahai
Muhammad kepada mereka ) kisah nab ismail ( yang tersebut ) didalam Al Qur’an.
Sesungguhnya ia adalah seorang yang benar janjinya, dan ia adlah seorang rasul
dam nabi” ( Qs Maryam [19]:54 )
Ismai’il adalah putra nabi Ibrahim a.s .
beliau diceritakan Al Qur’an secara terpisah
dari bapak dan saudaranya. Tujuannya antara lain untuk menunjukan perhatian sempurna tentang dirinya,
karena ia adalah “seorang yang benar janjinya”. Penyebutan isma’I dengan sifat
ini merupakan penhormatan baginya, sebab semua nabi juga bersifatdemikian. Dia
disifati demikian karena keternakalan dirinya sendiri untuk bersabarsaatakan
disembeli oleh bapaknya. Allah menjelaskan jesanarannya.
“Maka tatkala anak itu sampai ( pada umur
sanggup ) berusaha bersama sama ibrahim, Ibrahim berkata, ‘hai anaku !
sesungguhanya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka pikirkanlah
pendapatmu, ia menjawab, “ hai Bapakku, ‘kerjakanlah pendapatmu Insya Allah
kamu akan mendapatiku termasuk orang orang yang sabar”. ( Qs Al shaffat [37]:
102 )
Alangkah agungnya apa yang diilustrsikan
disini. Didalam terdapat peringatan akan keagungan tabiat. Karena itu lawan
dari tabiat tersebut ( benar janji ) adalahmunafik, sebagaimana dijelaskan
hadis nabi berikut: Abu Hurairah r.a. berkata bahwa Rasulullah saw bersabda, “
tanda orang munafik itu tiga: jika berbicara ia berbohong, jika berjanji ia
mengingkarinya, dan jika percaya ia berkhianat. ( HR Al-Bukhuri-Muslim )
Penjelasan ayat selanjutnya, “ dan
ceritakanlah (hai Muhammad kepada mereka ) kisah Ismail ( yang tersebut )
didalam AlQur’an. Sesungguhnya ia adalah seorang yang benar janjinya dan dia
adalah seorang nabi dan rasul. Dan ia menyuruh ahlinya untuk shalat dan
menunaikan zakat, dan ia adalah seorang yang diridhai disisi Tuhan-Nya. ( QS
Maryam [19]: 54-55 )
Isma’il adalah seorang rasul dan nabi.
Pertama tama, ia menyuruh keluarganya, untuk shalat dan beribadah, karena ia
ingin menjadikan mereka sebagai teladan bagi orang orang di belakangnya, serta
karena mereka lebih utama untuk diperintah dari pada manusia lainnya,
sebagaimana dijelaskan pada ayat yang lain sebagai berikut: “ dan berilah
peringatan kepada kerabat kerabatmu yang terdekat” (QS Al- Syuara [26]: 214). “
Dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan shalat dan bersabarlah dalam
mengerkakannya. Kami tidak memintah rejeki kepadamu. Kamilah yang memberi
rejeki kepadamu. Dan akibat ( yang baik itu ) adalah bagi orang yang bertakwa”
( QS Tha-ha [20]: 132 )
Kejujuran Nabi
Idris
“ sesungguhnya ia
adalah seorang yang sangat membenarkan
Dan seorang nabi. Dan kami telah mengangkatnya kemartabat yang tinggi “. (QS
Maryam [19] : 56-57 ).
Ibn
katsir mengatakan , “ allah menceritakan
nabi idris dengan menjunjungnya bahwa dia seorang yang sangat jujur lagi seorang nabi.
Dan sesungguhnya allah telah mengangkatnya
pada kedudukan yang tinggi . “ itulah diantara ayat AL –Quran yang menjelaskan kejujuran para nabi dan rasul , serta tafsiran para ulama yang dipercaya kesahihannya.
Kejujuran Nabi Isa
Nabi Isa adalah utusan allah yang paling
dimuliakan namanya di dalam Al-Quaran ,”
(ingatlah) ketika malaikat berkata : Hay
Maryam , sesungguhnya allah menggembirakan kamu (dengan kelahiran
seorang putra yang diciptakan) dengan kalimat (yang datang) dari pada-Nya.
namanya Al –Masih, isa putra Maryam ,
seorang terkemuka di dunia dan diakahiri dan termasuk orang –orang yang di dekatkan ( kepada allah).” Isa adalah seorang nabi, begitu Al-Quran
dan orang-orang muslim meyakininya. Sedangkan kaum kristiani menyebutnya
sebagai Tuhan Yesus Kristus.
Nabi Isa dijelaskan dalam banyak ayat dalam Al-Quran , dengan kisah-kisah yang
mengagumkan sebaga utusan allah karena kesalehan, kejujuran, dan kepeduliannya yang sangat
tinggi kepada kaumnya. Salah satu diantaranya tertuang dalam surah
Al-Maidah yang mengisahkan kejujuran dan
kebenaran ajaran yang dibawanya.
Allah berfirman , “( ingatlah ) ketika allah
mengatakan : “ Hai isa putra Maryam, ingatlah Nikmat-Ku kepadamu dan kepada
ibumu di waktu aku menguatkan kamu dengan ruhul
kudus . kami dapat berbicara dengan manusia di waktu masih dalam buaian dan sesudah dewasa ; dan ( ingatlah ) di waktu aku
mengajari kamu menulis hikmah, taurat dan injil , dan (ingat pula ) di waktu
kamu membentuk ( suatu bentuk ) yang berupa burung dengan izin –Ku , kemudian
kamu meniup padanya , lalu bentuk itu menjadi burung (sebenarnya ) dengan
seizin –Ku. Dan ( ingatlah ), waktu kamu menyembuhkan orang yang buta sejak dalam
kandungan ibu dan orang yang berpenyakit sopak dengan seizin-Ku , dan (
ingatlah ) di waktu aku menghalangi bani israil ( dari keinginan mereka membunu
kamu ) di kala kamu mengemukakan kepada mereka keterangan- kerterangan yang
jujur, lalu orang –orang kafir di antara mereka berkata : ‘ ini tidak lain
melainkan sihir yang nyata. ‘
Kemudian pada ayat selanjutnya , dikisahakan, “ (ingatlah ), ketika pengikut-pengikut
Isa berkata : ‘Hai Isa putra Maryam ,
bersediakah tuhanmu menurunkan hidangan dari langit kepada kami ? Isa menjawab
: ‘ Bertakwalah kepada allah jika betul- betul kamu orang yang beriman.’
Mereka berkata: ‘ kami ingin memakan hidangan itu dan supaya kami yakin bahwa kamu telah berkata benar (jujur)
kepada kami , dan kami menjadi orang –orang yang menyaksikan hidangan itu.’’
Lalu
Isa putra Maryam berdoa , “ Ya Tuhan kami, turunkanlah kiranya kepada kami kami hidangan
dari langit ( yang hari turunnya)
akan menjadi hari raya bagi kami
, yaitu bagi orang-orang bersama kami dan yang akan datang sesudah kami , dan
menjadi tanda bagi kekuasaan engkau.’’
Allah Berfirman , ‘’ sesungguhnya aku akan menurunkan hidangan itu kepadamu . barang
siapa yang kafir di antaramu sesudah (turun hidangan itu ), maka sesungguhnya
aku akan menyiksanya dengan siksaan yang tidak pernah aku timpakan kepada
seorang pun di antara umat manusia “ ( QS Al- Maidah [5] : 110-115 ).
Tuntunan kebenaran dan nilai-nilai kejujuran
yang menjadi salah satu sifat dari nabi Isa ini kemudian menjadi menjadi ajaran
yang diikuti oleh pengikutnya , “ lebih baik berpenghasilan sedikit dengan
kejujuran dari pada penghasilan banyak
dengan ketidakadilan “ (Amsal 16
: 8 ).
Tuntutan
akan kejujuran ini dalam alkitab di perluas menjadi anjuran untuk “ memakai
timbangan dan takaran yang betul “ ( Imamat
19 :36 ) dalam semua transaksi bisnis . dan , dalam kitab Yakobus ada tuntutan agar kita memperlakukan orang
lain “ sebagaimana Tuhan memandang mereka , bukan sebagaimana biro kredit mungkin menetapkan kelas mereka. “
Mari kita lihat nilai-nilai kejujuran yang
diajarkan dalam kitab suci yang dibawakan oleh Nabi Isa, Misalnya dikatakan, “
lebih baik orang miskin daripada orang pembohong “ ( Amsal 19 : 22-b ). Sebaliknya , kejujuran
diganjar dengan keselamatan, yang dari allah akan kuperlihatkan kepadanya “
(Mazmur 50 : 23 ).
Orang
jujur akan bergaul erat dengan Tuhan akan mewarisi tanah, akan dipimpin dengan
ketulusanya. dalam Amsol Salomo dikatakan bahwa
orang jujur memperkembangkan kota (
Amsal 11 : 11), kemahnya akan mekar
(Amsal 14 : 11) , doanya akan diperkenankan Allah ( Amsal 15 : 8 ),
lurus perbuatanya ( Amsal 21 : 8 ) , dan
mengatur jalannya ( Amsal 21 : 29 ) . dan kemenangan nabi Isa ( atau kaum
kristiani menyebut Yesus Kristus ) sebagai pemimpin antara lain ditunjukan oleh
kejujurannya.
Kejujuran Nabi Muhammad Saw
Selanjutnya
, ketika kejujuran itu merupakan sifat terdepan yang dimiliki para Nabi dan
Rasul , yang paling utama dari orang-orang pilihan tersebut ialah Nabi terakhir
dan teladan mereka , yakni Nabi Muhammad
Saw. Kejujuran Nabi Muhammad juga dibuktikan oleh para penolongnya , oleh
orang-oarang yang beriman kepadanya .
Cukuplah bagi
kita kesaksian jibril yang tepercaya
membawa wahyu sebagai dalil yang
paling baik bagi kejujuran Nabi Muhammad Saw.
Hadis
Abu Hurairah r.a
Dari
Abu Hurairah r.a. bahwa rasulullah Saw . bersabda , “ Sesungguhnya aku hanya berkata , “ Namun engkau suka berkelakar
kepada kami wahai Rasulullah . “ ia bersabda , “ Aku hanya berkata benar “ ( HR Ahmad ).
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar