COR merupakan koefisien modal yang menunjukkan hubungan antara besarnya
investasi dengan nilai output. Digunakan oleh Evsey Domar dan Sir Roy F. Harrod
dalam menjelaskan teori pertumbuhan (Harrod-Domar).
Rumus r = s / k
keterangan:
r = DY / Y = pertumbuhan ekonomi
s = DS / DY = MPS = marginal propensity to save
k = COR = capital output ratio
hubungan yang searah antara MPS dengan pertumbuhan ekonomi dan hubungan
yang tidak searah antara COR dengan pertumbuhan ekonomi.
A. AVERAGE CAPITAL OUTPUT RATIO (ACOR)
1. Menunjukkan hubungan antara stok modal yang ada dengan aliran output yang
dihasilkan.
2. Menunjukkan hubungan antara segala sesuatu yang telah diinvestasikan pada
masa lalu dengan keseluruhan pendapatan (hasil).
3. Konsep statis.
B. INCREMENTAL CAPITAL OUTPUT RATIO (ICOR)
1. Menunjukkan hubungan antara jumlah kenaikan output (DY) yang disebabkan
oleh kenaikan tertentu pada stok modal DK.
2. Menunjukkan segala sesuatu yang saat ini ditambahkan pada modal atau
pendapatan (hasil).
3. Konsep dinamis.
C. METODOLOGI PENGHITUNGAN ICOR
i) Penghitungan nilai investasi (I) atas dasar harga konstan
Nilai investasi atas dasar harga konstan dihitung dengan metode langsung atau
metode penyusutan. Metode langsung adalah metode penghitungan nilai
investasi yang diperoleh langsung dari publikasi dan laporan instansi atau
perusahaan atas dasar harga berlaku. Nilai investasi atas dasar harga konstan
diperoleh dengan cara mendeflasikan nilai investasi atas dasar harga berlaku
dengan Indeks Harga Perdagangan Besar (IHPB). Metode penyusutan adalah
metode penghitungan nilai investasi yang diperoleh dengan menghitung
penyusutan barang modal tetap yang terjadi pada tahun tertentu. Nilai
penyusutan barang modal tetap diperoleh dari penghitungan Produk Domestik
Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Sleman.
2. Penghitungan peningkatan nilai output (DY)
Peningkatan nilai output merupakan nilai tambah bruto (NTB). NTB diperoleh
dengan cara menghitung selisih NTB atas dasar harga konstan 1993 pada tahun t
dengan NTB tahun t-1.
3. Penghitungan ICOR tahun 2000-2002
Koefisien ICOR dihitung dengan cara membagi DI dengan DY.
4. Penghitungan nilai per jenis investasi tahun 2004-2009
Nilai per jenis investasi dihitung dengan cara mengalikan DY dengan rerata
ICOR.
Menurut Lincolin Arsyad (1999), faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya nilai
ICOR adalah apabila:
1. Ketersediaan sumberdaya alam terbatas dan pertumbuhan penduduk rendah.
2. Inovasi hitech dan sifat teknologi padat modal.
3. Laju investasi tinggi dan komposisi investasi terbesar berupa proyek barang
publik.
4. Tingkat efisiensi faktor produksi modal rendah.
5. Kualitas ketrampilan manajerial dan organisasional rendah.
6. Tingginya suku bunga pinjaman dan tingkat upah.
7. Kebijakan ketenagakerjaan pada penyerapan tenaga kerja berupa investasi
proyek barang publik.
8. Cepatnya laju kemajuan industrialisasi.
9. Pembangunan prasarana sosial dan ekonomi pada awal pembangunan
0 komentar