• Posted by : sahdarullah Rabu, 02 September 2015


    COR merupakan koefisien modal yang menunjukkan hubungan antara besarnya
    investasi dengan nilai output. Digunakan oleh Evsey Domar dan Sir Roy F. Harrod
    dalam menjelaskan teori pertumbuhan (Harrod-Domar).
    Rumus r = s / k
    keterangan:
    r = DY / Y = pertumbuhan ekonomi
    s = DS / DY = MPS = marginal propensity to save
    k = COR = capital output ratio
    hubungan yang searah antara MPS dengan pertumbuhan ekonomi dan hubungan
    yang tidak searah antara COR dengan pertumbuhan ekonomi.


    A. AVERAGE CAPITAL OUTPUT RATIO (ACOR)
    1. Menunjukkan hubungan antara stok modal yang ada dengan aliran output yang
    dihasilkan.
    2. Menunjukkan hubungan antara segala sesuatu yang telah diinvestasikan pada
    masa lalu dengan keseluruhan pendapatan (hasil).
    3. Konsep statis.

    B. INCREMENTAL CAPITAL OUTPUT RATIO (ICOR)
    1. Menunjukkan hubungan antara jumlah kenaikan output (DY) yang disebabkan
    oleh kenaikan tertentu pada stok modal DK.
    2. Menunjukkan segala sesuatu yang saat ini ditambahkan pada modal atau
    pendapatan (hasil).
    3. Konsep dinamis.

    C. METODOLOGI PENGHITUNGAN ICOR
    i) Penghitungan nilai investasi (I) atas dasar harga konstan
    Nilai investasi atas dasar harga konstan dihitung dengan metode langsung atau
    metode penyusutan. Metode langsung adalah metode penghitungan nilai
    investasi yang diperoleh langsung dari publikasi dan laporan instansi atau
    perusahaan atas dasar harga berlaku. Nilai investasi atas dasar harga konstan
    diperoleh dengan cara mendeflasikan nilai investasi atas dasar harga berlaku
    dengan Indeks Harga Perdagangan Besar (IHPB). Metode penyusutan adalah
    metode penghitungan nilai investasi yang diperoleh dengan menghitung
    penyusutan barang modal tetap yang terjadi pada tahun tertentu. Nilai
    penyusutan barang modal tetap diperoleh dari penghitungan Produk Domestik
    Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Sleman.

    2. Penghitungan peningkatan nilai output (DY)
    Peningkatan nilai output merupakan nilai tambah bruto (NTB). NTB diperoleh
    dengan cara menghitung selisih NTB atas dasar harga konstan 1993 pada tahun t
    dengan NTB tahun t-1.

    3. Penghitungan ICOR tahun 2000-2002
    Koefisien ICOR dihitung dengan cara membagi DI dengan DY.
    4. Penghitungan nilai per jenis investasi tahun 2004-2009
    Nilai per jenis investasi dihitung dengan cara mengalikan DY dengan rerata
    ICOR.
    Menurut Lincolin Arsyad (1999), faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya nilai
    ICOR adalah apabila:
    1. Ketersediaan sumberdaya alam terbatas dan pertumbuhan penduduk rendah.
    2. Inovasi hitech dan sifat teknologi padat modal.
    3. Laju investasi tinggi dan komposisi investasi terbesar berupa proyek barang
    publik.
    4. Tingkat efisiensi faktor produksi modal rendah.
    5. Kualitas ketrampilan manajerial dan organisasional rendah.
    6. Tingginya suku bunga pinjaman dan tingkat upah.
    7. Kebijakan ketenagakerjaan pada penyerapan tenaga kerja berupa investasi
    proyek barang publik.
    8. Cepatnya laju kemajuan industrialisasi.
    9. Pembangunan prasarana sosial dan ekonomi pada awal pembangunan

    0 komentar

  • Copyright © 2013 - Unbreakable Machine Doll - Ilmu Bermanfaat - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan