Posted by : sahdarullah
Jumat, 01 November 2013
Cara/gaya kepemimpinan yang dilakukan oleh seseorang pemimpin dalam mempengaruhi para bawahannya tidak selalu sama. Hal ini disebabkan oleh :
-
Latar belakang dari pemimpin
-
Organisasi
-
Pengikut/bawahan
-
Lingkungan.
Gaya
kepemimpinan mana yang dilakukan oleh
pemimpin, yang penting tujuan organisasi dapat tercapai.
Berbagai gaya kepemimpinan yang
dikemukakan oleh para ahli, yaitu :
Drs. H. Malayu S.P. Hasibuan adalah
:
1.
Kepemimpinan otoriter
2.
Kepemimpinan partisipatif
3.
Kepemimpinan delegatif
Ad. 1. Kepemimpinan otoriter,
yaitu bila seorang pemimpin menganut sistem sentralisasi wewenang.
Mempunyai falsafah bahwa :
- bawahan
adalah untuk pemimpin
-
menganggap
dirinya yang paling berkuasa, paling pintar dan mampu.
Orientasi kepemimpinannya :
- hanya untuk
meningkatkan produktivitas kerja karyawan.
-
kuramg
memperhatikan perasaan dan kesejahteraan karyawan.
-
Menganut sistem manajemen tertutup.
-
Kurang
memperhatikan informasi dan kaderisasi.
Ad. 2.
Kepemimpinan pastisipatif, yaitu jika seorang pemimpin dalam melaksanakan
kepemimpinannya dilakukan dengan cara :
-
persuasif,
-
menciptakan kerjasama yang serasi
menunbuhkan loyalitas dan partisipasi bawahannya
-
pemimpim
memotivasi para bawahan agar mereka ikut memiliki perusahaan
-
bahawan
diminta untuk berpartisipasi dalam proses pengambilan keputusan.
-
Pemimpin menerapkan kepemimpinan
terbuka.
-
Pembinaan
kaderisasi sangat mendapatkan perhatian.
Ad.3.
Kepemimpinan delegatif, yaitu jika seorang pemimpin mendelegasikan wewenang
kepada bawahannya dengan agak lengkap, sehingga bawahan dapat mengambil
keputusan dan kebijaksanaan dengan agak bebas dalam melaksanakan pekerjaannya.
Robert Blake dan Mouton dalam Managerial Grid (kerangka manajerial)
Tipe/gaya
kepemimpinan menurut Robert Blake dan Mouton adalah :
1.
Deserter (1-1), tipe pemimpin yang
perhatiannya terhadap produksi maupun terhadap karyawan rendah. Gaya kepemimpinan yang
berburuk.
2.
Missionary (1-9), yaitu tipe
pemimpin yang perhatiannya terhadap produksi rendah, sedang terhadap
kesejahteraan karyawan tinggi. Gaya
kepemimpinan yang berorientasi pada manusia pekerja.
3.
Autocrat (9-1), yaitu tipe
pemimpin yang perhatiannya terhadap
produksi paling besar (tinggi), sedangkan perhatian terhadap kesejahteraan karyawan rendah. Gaya kepemimpinan
berorientasi pada produksi.
4.
Compromiser (5-5), yaitu tipe
pemimin yang perhatiannya terhadap produksi (prestasi) maupun terhadap karyawan
hanya sedang-sedang saja. Gaya
kepemimpinan yang berimbang.
5.
Executif (9-9), yaitu tipe pemimpin
yang perhatiannya baik terhadap produksi (prestasi) maupun terhadap karyawan paling besar. Gaya kepemimpinan yang
paling baik.
Tipe pimpinan tersebut dapat digambarkan sebagai
berikut :
X (Perhatian terhadap
Manusia)
1.9
9.9
5.5
1-1
9-1
Perhatian terhadap produksi/prestasi Y
Sumbu X = Perhatian terhadap manusia
Sumbu Y = perhatian terhadap produksi.
Pendapat yang hampir
sama dengan Robert Blake dan Mouton adalah William J. Reddin,
William J. Reddin, mengemukakan gaya kepemimpinan yang
dikenal dengan kepemimpinan Tiga Dimensi (3 D)
Dikatakan kepemimpinan Tiga Dimensi, karena dalam melihat kepemimpinan di dasarkan atas
tiga komponen penting, yaitu :
1.
Orientasi tugas (Task orientation)
2.
Orientasi hubungan (Relationship orientation)
3.
Orientasi efektivitas (Effectiveness orientation).
ORIENTASI TUGAS
Tipe seorang pemimpin dapat
dilihat dari kualitas keinginannya untuk menyelesaikan suatu pekerjaan. Karena
itu ada pemimpin yang berkeinginan kuat untuk menyelesaikan pekerjaan, tapi ada
juga yang lemah.
ORIENTASI HUBUNGAN
Tipe seorang pemimpin yang
sangat memperhatikan hubungan dengan orang lain, baik hubungan vertikal maupun
hubungan horizontal.
ORIENTASI EFEKTIVITAS
Tipe seorang pempimpin yang
sangat memperhatikan tugas-tugas agar memperoleh produktivitas kerja yang
tinggi.
Gaya kepemimpinan Tiga Dimensi
terdiri atas :
1.
Deserter (Gaya kepemimpinan
yang tidak efektif).
2.
Bureaucrat, yaitu tipe pemimpin
yang selalu mentaati prosedur dan aturanaturan perusahaan/organisai. Oleh
karena itu tipe kepemimpinan ini baik apabila semua aturan yang telah
ditetapkan sudah benar.
3.
Missionary (Gaya
kepeimpinan condong pada manusia)
4.
Developer, yaitu tipe pemimpin
yang berorientasi pada efektivitas dan hubungan
baik dengan orang lain.
5.
Autocrat (Gaya kepemimpinan
yang condong pada prestasi/produksi).
6.
Benevolent Autocrat, yaitu tipe
pemimpin yang berorientasi pada tugas dan
efektivitas.
7.
Compromiser, yaitu tipe
pemimpin yang memiliki orientasi pada tugas
dan hbungan baik dengan orang lain.
8.
Executive, yaitu pemimpin yang
memiliki tiga sifat, yaitu berorientasi pada tugas, hubungan baik dengan orang
lain dan berorientasi pada efektivitas. (Gaya kepemimpinan yang terlaik).
TIPE KEPEMIMPINAN TIGA DIMENSI
DARI WILLIAM
J. REDDIN
Ciri-ciri Kepemimpinan tersebut
di atas oleh William Reddin adalah sebagai berikut : (lihat hal 209-211) Malayu SP. Hasibuan.
Tipe
kepemimpinan menutur GR. Terry adalah :
1.
Kepemimpinan pribadi (personal leadeship)
2.
Kepemimpinan non pribadi (non
personal leadeship)
3.
Kepemimpinan
otoriter (authoriter leadership)
4.
Kepemimpinan demokratis (democratis leadeship)
5.
Kepemimpinan kebapaan (paternalistic leadership)
6.
Kepemimpinan alamiah (indigenous leadership).
Berbagai gaya kepemimpinan yang
dikemukakan oleh para ahli, yaitu :
Drs. H. Malayu S.P. Hasibuan adalah
:
1.
Kepemimpinan otoriter
2.
Kepemimpinan partisipatif /
demokratis.
3.
Kepemimpinan delegatif
Ad. 1. Kepemimpinan otoriter,
yaitu bila seorang pemimpin menganut sistem sentralisasi wewenang.
Mempunyai falsafah bahwa :
- bawahan
adalah untuk pemimpin
-
menganggap
dirinya yang paling berkuasa, paling pintar dan mampu.
Orientasi kepemimpinannya :
- hanya untuk
meningkatkan produktivitas kerja karyawan.
-
kuramg
memperhatikan perasaan dan kesejahteraan karyawan.
-
Menganut sistem manajemen tertutup.
-
Kurang
memperhatikan informasi dan kaderisasi.
Ad. 2.
Kepemimpinan pastisipatif, yaitu jika seorang pemimpin dalam melaksanakan
kepemimpinannya dilakukan dengan cara :
-
persuasif,
-
menciptakan kerjasama yang serasi
menumbuhkan loyalitas dan partisipasi bawahannya
-
pemimpim
memotivasi para bawahan agar mereka ikut memiliki perusahaan
-
bahawan
diminta untuk berpartisipasi dalam proses pengambilan keputusan.
-
Pemimpin menerapkan kepemimpinan
terbuka.
-
Pembinaan
kaderisasi sangat mendapatkan perhatian.
Ad.3.
Kepemimpinan delegatif, yaitu jika seorang pemimpin mendelegasikan wewenang
kepada bawahannya dengan agak lengkap, sehingga bawahan dapat mengambil
keputusan dan kebijaksanaan dengan agak bebas dalam melaksanakan pekerjaannya.
TIPE KEPEMIMPINAN MENURUT SP. SIAGIAN :
1. Tipe Otokratis
2. Paternalistik
3. Kharismatik
4. Laissez Faire (bebas)
5. Demokratik
CIRI-CIRI TIPE OTOKRATIS :
-
mempunyai egoisme yang sangat tinggi
-
mempunyai persepsi bahwa tujuan organisasi identik dengan
tujuan pribadinya.
-
Menerapkan disiplin kerja yang ketat dan kaku serta tidak
boleh dilanggar oleh bawahan.
-
Menganggap manusia sama sengan mesin
-
Beroroentasi pada penyelesaian tugas,
tanpa mengaitkan tugas-tugas tersebut dengan kepentingan bawahan.
-
Tidak melibatkan bawahan dalam proses
pengambilan keputusan.
-
Bawahan tidak diberikan dorongan
(motivasi) untuk berpikir inovatif dan
kreatif.
TIPE PATERNALISTIK
Tipe seperti ini banyak terdapat pada lingkungan masyarakat trasional :
-
bertindak sebagai bapak, menganggap bawahan sebagai
anak/manusia yang belum dewasa.
-
Bersifat melindungi
-
Mengutamakan kebersamaan
-
Hubungan antara atasan dan bawahan lebih
bersifat informal.
TIPE KHARISMATIK
-
memiliki daya tarik yang luar biasa
-
pemimpin dianggap mempunyai kekuatan gaib/besar oleh bawahan.
-
Mempunyai pengaruh yang sangat besar.
TIPE LAISSEZ FAIRE (BEBAS):
-
pemimpin praktis tidak melaksanakan tugasnya
-
pekerjaan-pekerjaan dan tanggung jawab
dilakukan oleh bawahan
-
tidak mempunyai kewibawaan
-
tidak bisa mengontrol dan koordinasi kerja
-
bawahan bekerja menurut kamauannya sendiri.
TIPE DEMOKTATIK
-
memberikan bimbingan kepada bawahan
-
mempunyai perasaan sebagai koordinator
dan integrator dari berbagai unsur organisasi
-
menghargai potensi setiap individu
SECARA GARIS
BESAR MANUSIA DALAM ORGANISASI DIBAGI DUA KELOMPOK, YAITU :
1. KELOMPOK YANG
MENGIKUTI TEORI X
2. KELOMPOK YANG
MENGIKUTI TEORI Y
KELOMPOK X.
•
Karyawan, rata-rata malas dan tidak suka
bekerja
•
Umumnya karyawan tidak berambisi dan
menghindar dari tanggung jawab.
•
Karyawan lebih suka dibimbing,
diperintah dan dikendalikan.
•
Karyawan lebih mementingkan diri sendiri dan tidak
memperdulikan sasaran organisasi.
Tipe
kepemimpinan Teori X adalah Otoriter.
KELOMPOK Y
•
Karyawan rata-rata rajin bekerja.
•
Karyawan dapat memikul tanggung jawab
•
Karyawan selalu berusaha untuk mencapai sasaran organisasi
dan mengembangkan diri untuk mencapai sasaran.
Tipe
kepemimpinan Teori Y adalah Demokratis.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar