• Posted by : sahdarullah Jumat, 01 November 2013

    Seperti yang kita ketahui dalam artikel sebelumnya, peluang kewirausahaan
    membutuhkan formulasi kerangka baru (Casson, 1982). Dalam artikel ini mari kita
    mengajukan pertanyaan: kenapa seseorang dan bukan yang lain, dapat mengetahui dan
    melihat adanya peluang? Rumus yang dapat kita ajukan adalah kepemilikan orang
    tersebut akan informasi dan belief yang dapat mengantarkan seseorang untuk berikir
    tentang ide-ide inovatif. Karena belief dan kepemilikan informasi tidak sama antara satu
    orang dengan yang lain maka tidak setiap orang mampu mengenali setiap peluang
    kewirausahaan yang tersedia (Shane, 2000). Penelitian telah menjelaskan bahwa
    karakteristik psikologis dan non psikologis dari seseorang mempengaruhi tendensinya
    untuk mengihat peluang kewirausahaan.
    Secara umum, yang menyebabkan seseorang mampu melihat peluang usaha
    dibandingkan yang tidak adalah pertama mereka memiliki akses yang lebih baik akan
    informasi tentang keberadaan peluang. Kedua, mereka dapat mengenali peluang lebih
    baik daripada yang lain, walaupun diberikan sejumlah informasi yang sama tentang hal
    peluang. Biasanya, hanya orang yang memiliki kemampuan kognitif superior yang
    memiliki kemampuan tersebut.

    Akses informasi
    Beberapa orang mampu mengenali peluang lebih baik karena mereka memiliki
    informasi lebih dibandingkan orang lain (Hayek, 1945; Kirzner, 1973). Informasi ini
    memungkinkan seseorang untuk mengetahui bahwa sebuah peluang adalah sebuah
    anugerah ketika orang lain mengabaikan situasi tersebut. Informasi pengalaman hidup
    yang spesifik, seperti pekerjaan atau kehidupan sehari-hari dapat memberikan akses
    pada informasi dimana orang lain belum tentu mendapatkannya (Venkataraman, 1997).
    Pengalaman hidup ini memberikan proses permulaan pada informasi bahwa orang lain
    telah menggunakan sumberdaya secara tidak lengkap atau tidak proporsional, seperti
    perubahan teknologi atau perkembangan peraturan yang baru.
    Pengalaman hidup
    Aktivitas tertentu memberikan referensi pada pengatahuan yang dibutuhkan
    untuk mengetahui peluang. Dalam faktanya, penelitian sebelumnya telah menunjukkan
    kejadian dari dua aspek pengalaman hidup yang meningkatkan probabilitas seseorang
    untuk mengetahui peluang yaitu pekerjaan dan pengalaman yang berbeda.
    Pekerjaan
    Pekerjaan seseorang dapat mengantarkan seseorang untuk menemukan
    peluang baru. Sebagai contoh, ahli kimia atau fisika lebih dulu dalam menemukan
    teknologi dibandingkan ahli sejarah karena penelitian memberikan mereka akses pada
    informasi tentang peluang dimana orang lain tidak mendapatkannya (Freeman, 1982).
    Diantara tipe-tipe pekerjaan yang menyediakan akses pada informasi, yang paling
    signifikan adalah Research and Development (Klepper dan Sleeper, 2001). Karena
    penelitian dan pengembangan menciptakan sebuah informasi baru yang menyebabkan
    perubahan teknologi, sehingga menjadi sebuah sumber utama dari peluang (Aldrich,
    1999) maka orang yang bekerja dalam bidang penelitian dan pengembangan akan lebih
    cepat mengetahui tentang adanya peluang dan perkembangan teknologi dibandingkan
    orang lain.
    Contoh yang paling dekat dengan kita adalah penemuan VCO oleh dosen MIPA
    Kimia UGM, Bapak Bambang Prastowo. Beliau adalah seorang peneliti. Beliau
    menemukan cara untuk mengambil minyak kelapa tanpa ada proses pemanasan.
    Hasilnya, ternyata minyak tersebut memiliki khasiat yang banyak dan lebih baik.
    Hasilnya penelitiannya beliau jual dan mendapatkan keuntungan banyak.
    Variasi dalam pengalaman hidup
    Variasi dalam pengalaman hidup menyediakan akses pada informasi yang baru
    dan dapat membantu seseorang dalam menemukan peluang. Penemuan peluang ini
    kadang seperti menyusun puzzle, karena sebuah kepingan informasi yang baru kadang
    memiliki elemen yang hilang dan membutuhkan kecermatan bahwa peluang baru telah
    hadir. Variasi dalam pengalaman menyebabkan seseorang akan menerima informasi
    yang baru. Selanjutnya, dari hal tersebut individu dapat menemukan kepingan peluang
    (Romanelli dan Schoonhoven, 2001) karena individu dengan pengalaman hidup dan
    pekerjaan yang banyak akan memiliki akses dalam pengalaman yang beranekaragam
    (Casson, 1995).
    Delmar dan Davidsson (2000) telah membandingkan sampel secara acak dari
    405 orang yang memiliki bisnis dengan sebuah kelompok kontrol yang juga dipilih
    secara acak dan menemukan bahwa dalam proses memulai sebuah bisnis umumnya
    mereka adalah orang yang sering berpindah-pindah kerja dibandingkan kelompok
    kontrol.
    Ikatan Sosial
    Salah satu cara yang penting agar individu bisa mendapatkan akses informasi
    tentang peluang kewirausahaan adalah melalui interaksi dengan orang lain atau jejaring
    sosial mereka. Struktur dari jejaring sosial seseorang akan mempengaruhi informasi apa
    yang mereka terima dan mengkategorikan informasi tersebut.
    Ikatan yang kuat pada seseorang yang kita percayai sepenuhnya, juga sangat
    menguntungkan dalam menemukan peluang. Dalam ikatan yang kuat, terdapat
    kepercayaan sehingga individu dapat mempercayai sepenuhnya keakuratan informasi
    yang datang dari orang tersebut. Kepercayaan dalam keakuratan informasi merupakan
    hal yang penting untuk penemuan peluang karena wirausahawan membutuhkan akses
    informasi, dan selanjutnya mensintesiskannya.
    Beberapa penelitian mendukung pendapat ini bahwa ikatan sosial meningkatkan
    kemungkinan seseorang dalam menemukan peluang kewirausahaan. Sebagai contoh,
    Zimmer dan Aldrich (1987) mempelajari kelompok etnik yang bekerja secara mandiri di
    tiga kota di Inggris dan menemukan bahwa kebanyakan pemilik usaha mendapatkan
    informasi tentang peluang kewirausahaan melalui channel mereka.

    0 komentar

  • Copyright © 2013 - Unbreakable Machine Doll - Ilmu Bermanfaat - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan