• Posted by : sahdarullah Minggu, 10 November 2013



    A. Pentingnya Pemeliharaan
    Pemeliharaan (maintenance) karyawan harus mendapat perhatian yang sungguhsungguh
    dari manajer. Jika pemeliharaan karyawan kurang diperhatikan, semangat kerja,
    sikap dan loyalitas karyawan akan menurun. Absensi dan turn over meningkat, disiplin
    akan menurun, sehingga pengadaan, pengembangan, kompensasi, dan pengintegrasian
    yang telah dilakukan dengan baik dan biaya yang besar kurang berarti untuk menunjang
    tercapainya tujuan perusahaan.
    Tujuan Pemeliharaan
    1). Untuk meningkatkan produktivitas kerja karyawan
    2). Meningkatkan disiplin dan menurunkan absensi karyawan
    3). Meningkatkan loyalitas dan menurunkan turnover karyawan
    4). Memberikan ketenangan, keamanan dan kesehatan karyawan
    5). Meningkatkan kesejahteraan karyawan dan keluarganya
    6). Memperbaiki kondisi fisik, mental dan sikap karyawan
    7). Mengurangi konflik serta menciptakan suasana yang harmonis
    8). Mengefektifkan pengadaan karyawan
    Asas-asas Pemeliharaan
    1). Asas manfaat dan efisiensi
    2). Asas kebutuhan dan kepuasan
    3). Asas keadilan dan kelayakan
    4). Asas peraturan legal
    5). Asas kemampuan perusahaan


    B. Metode-Metode Pemeliharaan
    1). Komunikasi
    Komunikasi harus digunakan dalam setiap penyampaian informasi dari komunikator
    kepada komunikan. Komunikasi berfungsi untuk instructive, informative, influencing
    dan evaluative.
    Simbol-simbol komunikasi adalah suara, tulisan, gambar, warna, mimik, kedipan
    mata, dan lain-lain. Dengan simbol-simbol inilah komunikator menyampaikan
    informasi kepada komunikan.
    2). Insentif
    a. Pengertian Insentif
    Insentif adalah daya perangsang yang diberikan kepada karyawan tertentu
    berdasarkan prestasi kerjanya agar karyawan terdorong meningkatkan
    produktivitas kerjanya.
    b. Metode Insentif
    Metode insentif yang adil dan layak merupakan data penggerak yang merangsang
    terciptanya pemeliharaan karyawan. Karena dengan pemberian insentif karyawan
    merasa mendapat perhatian dan pengakuan terhadap prestasi yang dicapainya,
    sehingga semangat kerja dan sikap loyal karyawan akan lebih baik.
    c. Jenis-jenis Insentif
    1). Insentif positif
    Adalah daya perangsang dengan memberikan hadiah material atau
    nonmaterial kepada karyawan yang prestasi kerjanya di atas prestasi standar.
    2). Insentif negatif
    Insentif negatif adalah daya perangsang dengan memberikan ancaman
    hukuman kepada karyawan yang prestasi kerjanya, dibawah prestasi standar.
    d. Bentuk-bentuk Insentif
    1). Nonmaterial insentif
    Adalah daya perangsang yang diberikan kepada karyawan berbventuk
    penghargaan/pengukuhan berdasarkan prestasi kerjanya, seperti piagam, piala
    atau medali.
    95
    2). Sosial insentif
    Adalah daya perangsang yang diberikan kepada karyawan berdasarkan
    prestasi kerjanya, berupa fasilitas dan kesempatan untuk mengembangkan
    kemampuannya, seperti promosi, mengikuti pendidikan atau naik haji.
    3). Material insentif
    Adalah daya perangsang yang diberikan kepada karyawan berdasarkan
    prestasi kerjanya, berbentuk uang dan barang. Material insentif bernilai
    ekonomis sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan karyawan beserta
    keluarganyua.
    C. Pengertian dan Program Kesejahteraan
    Pentingnya Kesejahteraan
    Untuk mempertahankan karyawan ini kepadanya diberikan
    kesejahteraan/kompensasi pelengkap/fringe benefits/gaji tersembunyi/ indirect
    compensation/employee welfare. Kesejahteraan yang diberikan sangat berarti dan
    bermafaat untuk memenuhi kebutuhan fisik dan mental karyawan beserta keluarganya.
    Pemberian kesejahteraan akan menciptakan ketenangan, semangat kerja, dedikasi,
    disiplin dan sikap loyal karyawan terhadap sehingga labour turnover relatif rendah.
    Begitu besarnya arti dan manfaat kesejahteraan karyawan sehingga mendorong
    manajer menetapkan program kesejahteraan karyawan. Program kesejahteraan karyawan
    harus disusun berdasarkan peraturan legal, berasaskan keadilan dan kelayakan (internal
    dan eksternal konsistensi) dan berpedoman kepada kemampuan perusahaan).
    Kesejahteraan karyawan adalah balas jasa pelengkap (material dan nonmaterial)
    yang diberikan berdasarkan kebijaksanaan. Tujuannya untuk mempertahankan dan
    memperbaiki kondisi fisik dan mental karyawan agar produktivitas kerjanya meningkat.
    Tujuan Pemberian Kesejahteraan antara lain sebagai berikut :
    1). Untuk meningkatkan kesetiaan dan keterikatan karyawan kepada perusahaan
    2). Memberikan ketenangan dan pemenuhan kebutuhan bagi karyawan beserta
    keluarganya
    3). Memotivasi gairah kerja, disiplin dan produktivitas kerja karyawan
    96
    4). Menurunkan tingkat absensi dan turnover karyawan
    5). Menciptakan lingkungan dan suasana kerja yang baik serta nyaman
    6). Membantu lancarnya pelaksanaan pekerjaan untuk mencapai tujuan
    7). Memelihara kesehatan dan meningkatkan kualitas karyawan
    8). Mengefektifkan pengadaan karyawan
    9). Membantu pelaksanaan program pemerintah dalam meningkatkan kualitas manusia
    Indonesia
    10). Mengurangi kecelakaan dan kerusakan peralatan perusahaan
    11). Meningkatkan status sosial karyawan beserta keluarganya.
    Jenis-Jenis Kesejahteraan
    No Ekonomis Fasilitas Pelayanan
    1
    2
    3
    4
    5
    6
    7
    8
    Uang pensiun
    Uang makan
    Uang transpor
    Uang lebaran/natal
    Bonus/gratifikasi
    Uang duka kematian
    Pakaian dinas
    Uang pengobatan
    Mushala/Masjid
    Kafetaria
    Olahraga
    Kesenian
    Pendidikan/seminar
    Cuti dan cuti hamil
    Koperasi dan toko
    Izin
    Puskesmas/dokter
    Jemputan karyawan
    Penitipan bayi
    Bantuan hukum
    Penasihat keuangan
    Asuransi/astek
    Kredit rumah
    D. Keselamatan dan Kesehatan Kerja
    Keselamatan dan Kesehatan Kerja (KKK) akan menciptakan terwujudnya
    pemeliharaan karyawan yang baik. KKK ini harus ditanamkan pada diri masing-masing
    individu karyawan, dengan penyuluhan dan pembinaan yang baik agar mereka menyadari
    pentingnya keselamatan kerja bagi dirinya maupun untuk perusahaan. Apabila banyak
    terjadi kecelakaan, karyawan banyak yang menderita, absensi meningkat, produksi
    menurun, dan biaya pengobatan semakin besar. Ini semua akan menimbulkan kerugian
    bagi karyawan maupun perusahaan bersangkutan, karena mungkin karyawan terpaksa
    berhenti bekerja sebab cacat dan peruashaan kehilangan karyawannya.
    97
    Hal inilah yang mendorong pentingnya KKK ditanamkan pada diri pada
    karyawan, bahkan perlu diberikan hukuman bagi karyawan yang tidak memakai alat-alat
    pengaman (seperti masker, sarung tangan, tutup mulut, dan hidung) saat bekerja. KKK ini
    merupakan tindakan kontrol preventif yang mendorong terwujudnya pemeliharaan
    karyawan yang baik.
    E. Hubungan Industrial Pancasila (HIP)
    HIP adalah hubungan antara para pelaku dalam proses produksi barang dan jasa
    (buruh, pengusaha dan pemerintah) didasarkan atas nilai yang merupakan manifestasi
    dari keseluruhan sila-sila Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, yang tumbuh dan
    berkembang di atas kepribadian bangsa dan kebudayaan nasional Indonesia.
    Ciri-ciri Khas HIP
    1). HIP didasarkan atas Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab,
    persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
    permusyawaratan perwakilan dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia di
    dalam satu pengertian yang utuh dan bulat.
    2). HIP ialah hubungan perburuhan yang secara keseluruhan dijiwai oleh kelima sila
    Pancasila.
    3). HIP didasarkan atas suasana serta keserasian, keselarasan dan keseimbangan antara
    pihak-pihak yang tersangkut dalam keseluruhan proses produksi, yaitu buruh,
    pengusaha, pemerintah dan masyarakat umum.
    4). HIP berpegang pula pada Tridharma dimana antara buruh, pengusaha dan pemerintah
    tercipta saling merasa ikut mmeiliki, memelihara, mempertahankan dan terus
    menerus mawas diri, yang mengandung asas partnership dan tanggung jawab
    bersama.
    98
    Konsep pemeliharaan
    Metode – metode
    Pemeliharaan
    Pemeliharaan atau
    Maintenance
    Kesejahteraan
    Karyawan
    Keselamatan dan
    kesehatan kerja
    Pengertian,
    Tujuan dan Asas
    Hubungan
    Industrial Pancasila
    Jenis dan bentukbentuk
    insentif
    99
    DAFTAR PUSTAKA
    Gary Dessler, Human Resources Management, 9th edition, Prentice Hall, 2003
    Randal S. Schuler, Susan E. Jackson, MSDM Menghadapi Abad ke 21, 1997
    Henry Simamora, MSDM Edisi 3 Tahun 2004
    Anwar Prabu mangkunegara, MSDM perusahaan, 2004

    0 komentar

  • Copyright © 2013 - Unbreakable Machine Doll - Ilmu Bermanfaat - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan