• Posted by : sahdarullah Minggu, 10 November 2013



    A. Pentingnya Pengintegrasian
    Pengintegrasian (integration) ialah fungsi operasional manajemen personalia yang
    terpenting, sulit dan kompleks untuk merealisasikannya. Hal ini disebabkan karena
    karyawan/manusia bersifat dinamis dan mempunyai pikiran, perasaan, harga diri, sifat,
    serta membawa latar belakang, perilaku, keinginan dan kebutuhan yang berbeda-beda
    dalam organisasi perusahaan.
    Karyawan tidak dapat diperlakukan seenaknya seperti menggunakan faktor-faktor
    produksi lainnya (mesin, modal atau bahan baku). Karyawan juga harus selalu
    diikutsertakan dalam setiap kegiatan serta memberikan peran aktif untuk menggunakan
    alat-alat yang ada. Karena tanpa peran aktif karyawan, alat-alat canggih yang dimiliki
    tidak ada artinya bagi peruashaan untuk mencapai tujuannya. Tujuan perusahaan hanya
    dapat dicapai jika para karyawan bergairah bekerja, mengerahkan kemampuannya dalam
    menyelesaikan pekerjaan, serta berkeinginan untuk mencapai prestasi kerja yang optimal.
    Jika karyawan kurang berprestasi maka sulit bagi organisasi perusahaan dapat
    memperoleh hasil yang baik. Hal ini mengharuskan pemimpin menggunakan
    kewenangannya untuk mengubah sikap dan perilaku karyawan supaya mau bekerja giat
    serta berkeinginan mencapai hasil yang optimal.
    Pengintegrasian adalah kegiatan menyatupadukan keinginan karyawan dan
    kepentingan perusahaan, agar tercipta kerja sama yang memberikan kepuasan.
    Usaha untuk pengintegrasian dilakukan melalui hubungan antar manusia (human
    relation), motivasi, kepemimpinan, kesepakatan kerja bersama (KKB), dan Collective
    Bargaining.
    Jadi pengintegrasian adalah hal yang sangat penting dan merupakan salah satu
    kunci untuk mencapai hasil yang baik bagi perusahaan maupun terhadap karyawan
    sehingga memberikan kepuasan kepada semua pihak. Kayawan dapat memenuhi
    kebutuhannya dan perusahaan memperoleh laba.


    Tujuan Pengintegrasian
    Tujuan pengintegrasian adalah memanfaatkan karyawan agar mereka bersedia
    bekerja keras dan berpartisipasi aktif dalam menunjang tercapainya tujuan perusahaan
    serta terpenuhinya kebutuhan karyawan.
    Prinsip Pengintegrasian
    Prinsip pengintegrasian adalah menciptakan kerjasama yang baik dan saling
    menguntungkan.
    Metode Pengintegrasian
    Metode-metode pengintegrasian yang kita kenal adalah sebagai berikut :
    1). Hubungan antar manusia (Human Relations)
    2). Motivasi (Motivation)
    3). Kepemimpinan (Leadership)
    4). Kesepakatan Kerja Bersama (KKB)
    5). Collective Bargaining
    B. Hubungan Antarmanusia
    Hubungan antarmanusia (Human Relation) adalah hubungan kemanusiaan yang
    harmonis, tercipta atas kesadaran dan kesediaan melebur keinginan individu demi
    terpadunya kepentingan bersama. Tujuannya adalah menghasilkan integrasi yang cukup
    kukuh, mendorong kerjasama yang produktif dan kreatif untuk mencapai sasaran
    bersama. Manajer dalam menciptakan hubungan antarmanusia yang harmonis
    memerlukan kecakapan dan keterampilan tentang komunikasi, psikologi, sosiologi,
    antropologi dan etologi, sehingga dia memahami serta dapat mengatasi masalah-masalah
    dalam hubungan kemanusiaan.
    C. Pengertian dan Teori-Teori Motivasi
    1). Pengertian Motif dan Motivasi
    Motivasi berasal dari kata latin movere yang berartin dorongan atau
    menggerakkan. Motivasi (motivation) dalam manajemen hanya ditujukan pada sumber
    83
    daya manusia umumnya dan bawahan khususnya. Motivasi mempersoalkan bagaimana
    caranya mengarahkan daya dan potensi bawahan, agar mau bekerja sama secara produktif
    berhasil mencapai dan mewujudkan tujuan yang telah ditentukan.
    Pentingnya motivasi karena motivasi adalah hal yang menyebabkan, menyalurkan
    dan mendukung perilaku manusia, supaya mau bekerja giat dan antusias mencapai hasil
    yang optimal. Motivasi semakin penting karena manajer membagikan pekerjaan pada
    bawahannya untuk dikerjakan dengan baik dan terintegrasi kepada tujuan yang
    diinginkan.
    Perterson dan Plowman mengatakan bahwa orang mau bekerja karena faktorfaktor
    berikut :
    a. The desire to live (keinginan untuk hidup)
    b. The desire for position (keinginan untuk suatu posisi)
    c. The desire for power (keinginan akan kekuasaan)
    d. The desire for recognation (keinginan akan pengakuan)
    Motivasi adalah pemberian daya penggerak yang menciptakan kegairahan kerja
    seseorang agar mereka mau bekerja asma, bekerja efektif dan terintegrasi dengan segala
    daya upayanya untuk mencapai kepuasan.
    Edwin B Flippo
    Direction or motivation is essence, it is a skill in aligning employee and
    organization interest so that behavior result in achievement of employee want
    simultaneously with attainment or organizational objectives.
    (Motivasi adalah suatu keahlian, dalam mengarahkan pegawai dan organisasi agar mau
    bekerja secara berhasil, sehingga keinginan para pegawai dan tujuan organisasi sekaligus
    tercapai).
    Menurut American Encyclopedia
    Motivation: That predisposition (it self the subject of much controvency) within
    the individual wich arouses sustain and direct his behavior. Motivation involve such
    factor as biological and emotional needs that can only be inferred from observation
    behavior).
    84
    (Motivasi adalah kecenderungan (suatu sifat yang merupakan pokok pertentangan) dalam
    diri seseorang yang membangkitkan topangan dan mengarahkan tindak-tanduknya.
    Motivasi meliputi faktor kebutuhan biologis dan emosional yang hanya dapat diduga dari
    pengamatan tingkah laku manusia).
    Merle J. Moskowits
    Motivation is usually refined the initiation and direction of behavior, and the
    study of motivation is in effect the study of course of behavior.
    (Motivasi secara umum didefinisikan sebagai inisiasi dan pengarahan tingkah laku dan
    pelajaran motivasi sebenarnya merupakan pelajaran tingkah laku).
    Motif
    Motif adalah suatu perangsag keinginan (want) dan daya penggerak kemauan
    bekerja seseorang. Setiap motif mempunyai tujuan tertentu yang ingin dicapai (Penulis).
    Perbedaan pengertian keinginan (want) dan kebutuhan (needs) adalah keinginan
    (want) dari setiap orang berbeda karena dipengaruhi oleh selera, latar belakang dan
    lingkungannya, sedangkan kebutuhan (needs) semua orang adalah sama.
    Konsep motif dan motivasi
    Perangsang materiil &
    nonmateriil oleh internal &
    eksternal
    Pemenuhan
    kebutuhan
    Rangsangan keinginan
    dan perilaku individu
    manusia
    Daya penggerak dan
    kemauan bekerja
    85
    Keterangan ;
    1). Perangsang berbentuk materiil atau nonmateriil yang tercipta oleh internal
    (keinginan) maupun eksternal yang dilakukan oleh manajer.
    2). Rangsangan yang menciptakan keinginan (want) dan mempengaruhi perilaku
    seseorang (individu)
    3). Keinginan menjadi daya penggerak dan kemauan bekerja seseorang (individu)
    4). Kemauan bekerja menghasilkan pemenuhan kebutuhan dan kepuasan seseorang.
    5). Kebutuhan dan kepuasan mendorong menciptakan perangsang selanjutnya dan
    seterusnya, jadi merupakan siklus.
    Menurut Dr. David Mc. Clelland terdapat pola motivasi yang menonjol :
    1). Achievement motivation, yaitu suatu keinginan untuk mengatasi/ mengalahkan suatu
    tantangan, untuk kemajuan, dan pertumbuhan.
    2). Affiliation motivation, yaitu dorongan untuk melakukan hubungan dengan orang lain.
    3). Competence motivation, yaitu dorongan untuk melakukan pekerjaan yang bermutu
    4). Power motivation, yaitu dorongan yang dapat mengendalikan suatu keadaan. Dalam
    hal ini ada kecenderungan untuk mengambil risiko dan menghancurkan rintangan
    yang terjadi.
    Sifat ini banyak dilakukan/terdapat pada orang-orang yang berkecimpung dalam
    bidang politik. Power motivation ini tidak akan berakibat terlalu buruk, jika diikuti oleh
    achievement, affiliation dan competence motivation.
    2). Tujuan Motivasi
    Tujuan motivasi antara lain sebagai berikut :
    a. Meningkatkan moral dan kepuasan kerja karyawan
    b. Meningkatkan produktivitas kerja karyawan
    c. Mempertahankan kestabilan karyawan perusahaan
    d. Meningkatkan kedisiplinan karyawan
    e. Mengefektifkan pengadaan karyawan
    f. Menciptakan suasana dan hubungan kerja yang baik
    g. Meningkatkan loyalitas, kreativitas dan partisipasi karyawan
    86
    h. Meningkatkan tingkat kesejateraan karyawan
    i. Mempertinggi rasa tanggung jawab karyawan terhadp tugas-tugasnya
    j. Meningkatkan efisiensi penggunaan alat-alat dan bahan baku
    3). Asas-asas Motivasi
    a. Asas Mengikutsertakan
    Maksudnya mengajak bawahan untuk ikut berpartisipasi dan memberikan kesempatan
    kepada mereka mengajukan ide-ide, rekomendasi dalam proses pengambilan
    keputusan.
    b. Asas Komunikasi
    Maksudnya menginformasikan secara jelas tentang tujuan yang ingin dicapai, cara
    mengerjakannya dan kendala yang dihadapi.
    c. Asas Pengakuan
    Maksudnya memberikan penghargaan dan pengakuan yang tepat secara wajar kepada
    bawahan atas prestasi kerja yang dicapainya.
    d. Asas Wewenang yang Didelegasikan
    Maksudnya mendelegasikan sebagian wewenang serta kebebasan karyawan untuk
    mengambil keputusan dan berkreativitas dan melaksanakan tugas-tugas atasan atau
    manajer.
    e. Asas Perhatian Timbal Balik
    Asas perhatian timbal balik adalah memotivasi bawahan dengan mengemukakan
    keinginan atau harapan perusahaan disamping beruasha memenuhi kebutuhankebutuhan
    yang diharapkan bawahan dari perusahaan.
    4). Metode Motivasi
    a. Motivasi Langsung (Rirect Motivation)
    Adalah motivasi (materiil dan nonmateriil) yang diberikan secara langsung
    kepada setiap individu karyawan untuk memenuhi kebutuhan serta kepuasannya.
    87
    b. Motivasi Tak Langsung (Indirect Motivation)
    Adalah motivasi yang diberikan hanya merupakan fasilitas-fasilitas yang
    mendukung serta menunjang gairah kerja/kelancaran tugas sehingga para
    karyawan betah dan bersemangat melakukan pekerjaannya.
    5). Alat-Alat Motivasi
    Alat-alat motivasi (daya perangsang) yang diberikan kepada bawahan dapat
    berupa material incentive dan nonmaterial incentive. Material incentive adalah motivasi
    yang bersifat materiil sebagai imbalan prestasi yang diberikan oleh karyawan. Yang
    termasuk material incentive adalah yang berbentuk uang dan barang-barang.
    Nonmaterial incentive adalah motivasi (daya perangsang) yang tidak berbentuk
    materi. Yang termasuk nonmaterial adalah penempatan yang tepat, pekerjaan yang
    terjamin, piagam penbghargaan, bintang jasa, perlakuan yang wajar, dan sejenisnya.
    6). Jenis-Jenis Motivasi
    a. Motivasi Positif (Insentif Positif)
    Maksudnya manajer memotivasi (merangsang) bawahan dengan memberikan
    hadiah kepada mereka yang berprestasi di atas prestasi standar.
    b. Motivasi negatif (Insentif Negatif)
    Maksudnya manajer memotivasi bawahan dengan standar mereka akan mendapat
    hukuman.
    7). Teori – Teori Motivasi
    a. Teori Motivasi Klasik
    Frederik Winslow Taylor mengemukakan teori motivasi klasik atau teori motivasi
    kebutuhan tunggal. Teori ini berpendapat bahwa manusia mau bekerja giat untuk
    dapat memenuhi kebutuhan fisik/biologisnya, berbentuk uang/barang dari hasil
    pekerjaannya.
    Konsep dasar teori ini adalah orang akan bekerja giat bilamana ia mendapat
    imbalan materi yang mempunyai kaitan dengan tugas-tugasnya. Manajer
    menentukan bagaimana tugas dikerjakan dengan menggunakan sistem insentif
    88
    untuk memotivasi para pekerja. Semakin banyak mereka berproduksi, semakin
    besar penghasilan mereka.
    b. Maslow’s Need Hierarchy Theory
    Maslow (1943) mengemukakan teori motivasi yang dinamakan Maslow’s Need
    Hierarchy Theory/A Theory of Human Motivation atau Teori Hierarki Kebutuhan
    dari Maslow. Hierarki Kebutuhan dari maslow ini diilhami oleh Human Science
    Theory dari Elton Mayo.
    Hierarki kebutuhan mengikuti teori jamak yakni seseorang berperilaku/bekerja,
    karena adanya dorongan untuk memenuhi bermacam-macam kebutuhan. Maslow
    berpendapat, kebutuhan yang diinginkan seseorang itu berjenjang. Artinya, jika
    kebutuhan yang pertama telah terpenuhi, kebutuhan tingkat kedua akan muncul
    menjadi yang utama. Selanjutnya jika kebutuhan tingkat kedua telah terpenuhi,
    muncul kebutuhan tingkat ketiga dan seterusnya sampai tingkat kebutuhan
    kelima.
    5. Self Actualization
    4. Esteem or Status
    3. Affiliation or Acceptance
    2. Safety and Security
    1. Physicological
    Pemuas kebutuhan-kebutuhan
    Tingkat-tingkat kebutuhan
    89
    Teori X dan Teori Y Mc. Gregor
    Teori X
    [1] Rata-rata karyawan malas dan tidak suka bekerja
    [2] Umumnya karyawan tidak berambisi mencpaai prestasi yang optimal dan selalu
    menghindarkan tanggung jawabnya dengan cara mengkambinghitamkan orang lain
    [3] Karyawan lebih suka dibimbing, diperintah dan diawasi dalam melaksanakan
    pekerjaannya
    [4] Karyawan lebih mementingkan diri sendiri dan tidak mempedulikan tujuan
    organisasi.
    Menurut teori X ini untuk memotivasi karyawan harus dilakukan dengan cara
    pengawasan yang ketat, dipaksa dan diarahkan supaya mereka mau bekerja sungguhsungguh.
    Jenis motivasi yang diterapkan adalah cenderung kepada motivasi negatif yakni
    dengan menerapkan hukuman yang tegas.
    Tipe kepemimpinan teori X adalah otoriter sedangkan gaya kepemimpinannya
    berorientasi pada prestasi kerja.
    Teori Y
    [1] Rata-rata karyawan rajin dan menganggap sesungguhnya bekerja sama wajarnya
    dengan bermain-main dan beristirahat. Pekerjaan tidak perlu dihindari dan
    dipaksakan, bahkan banyak karyawan tidak betah dan merasa kesal jika tidak
    bekerja.
    [2] Lazimnya karyawan dapat memikul tanggung jawab dan berambisi untuk maju
    dengan mencapai prestasi kerja yang optimal.
    [3] Karyawan selalu berusaha mencpaai sasaran organisasi dan mengembangkan dirinya
    untuk mencapai sasaran itu. Organisasi seharusnya memungkinkan karyawan
    mewujudkan potensinya sendiri dengan memberikan sumbangan pada tercapainya
    sasaran perusahaan.
    90
    Menurut teori Y ini untuk memotivasi karyawan hendaknya dilakukan dengan
    cara peningkatan partisipasi karyawan, kerjasama dan keterikatan pada keputusan.
    Tegasnya, dedikasi dan partisipasi akan lebih menjamin tercapainya sasaran.
    Jenis motivasi yang diterapkan adalahg motivasi positif, sedangkan tipe
    kepemimpinannya adalah kepemimpinan partisipatif.
    A. W. Willsmore menggambarkan teori X dan Y secara umum sebagai konsep di
    bawah ini.
    Bagan teori X dan Y menurut A.W. Willismore
    D. Pemimpin dan Teori Kepemimpinan
    Kepemimpinan (leadership) yang ditetapkan oleh seorang manajer dalam
    organisasi dapat menciptakan integrasi yang serasi dan mendorong gairah kerja karyawan
    untuk mencapai sasran yang maksimal. Kepemimpinan adalah kata benda dari pemimpin
    (leader).
    Pemimpin (Leader = head) adalah seseorang yang mempergunakan wewenang
    dan kepemimpinannya, mengarahkan bawahan untuk mengerjakan sebagian
    pekerjaannya dalam mencapai tujuan organisasi.
    X-Theory
    People dislike work
    They must be coerced,
    controlled, directed
    And this is all they really
    want
    Y-Theory
    Work is as natural as restorplay
    People don’t have to be forced or
    thretened to make them work
    But they will work like this if
    commited & if they see
    satiefaction for their ego &
    development needs
    External control threat of
    punishment
    Self control
    Self direction
    91
    Kepemimpinan adalah cara seorang pemimpin mempengaruhi perilaku bawahan,
    agar mau bekerjasama dan bekerja produktif untuk mencapai tujuan organisasi.
    Gaya kepemimpinan menurut pendapat penulis, yaitu :
    1). Kepemimpinan Otoriter
    Adalah jika kekuasaan atau wewenang, sebagian besar mutlak tetap berada pada
    pimpinan atau kalau pimpinan itu menganut sistem sentralisasi wewenang.
    Pengambilan keputusan dan kebijaksanaan hanya ditetapkan sendiri oleh pemimpin,
    bawahan tidak diikutsertakan untuk memberikan saran, ide dan pertimbangan dalam
    proses pengambilan keputusan. Falsafah pemimpin ialah ”bawahan adalah untuk
    pimpinan/atasan”.
    Orientasi kepemimpinannya difokuskan hanya untuk peningkatan produktivitas kerja
    karyawan dengan kurang memperhatikan perasaan dan kesejahteraan bawahan.
    Pimpinan menganut sistem manajemen tertutup (closed management) kurang
    menginformasikan keadaan perusahaan pada bawahannya. Pengkaderan kurang
    mendapat perhatiannya.
    2). Kepemimpinan Partisipatif
    Adalah apabila dalam kepemimpinannya dilakukan dengan cara persuasif,
    menciptakan kerjasama yang serasi, menumbuhkan loyalitas, dan partisipasi para
    bawahan. Pemimpin memotivasi bawahan agar merasa ikut memiliki perusahaan.
    Falsafah pemimpin ialah ”pimpinan (dia) adalah untuk bawahan”.
    3). Kepemimpinan Delegatif
    Pada prindipnya pemimpin bersikap, menyerahkan dan mengatakan kepada bawahan
    ”Inilah pekerjaan yang harus saudara kerjakan, saya tidak peduli, terserah saudara
    bagaimana mengerjakannya asal pekerjaan tersebut bisa diselesaikan dengan baik”.
    Disini pimpinan menyerahkan tanggung jawab atas pelaksanaan pekerjaan kepada
    bawahan dalam arti pimpinan menginginkanagar para bawahan bisa mengendalikan
    diri mereka sendiri dalam menyelesaikan pekerjaan tersebut. Kematangan pekerjaan
    dikaitkan dengan kemampuan untuk melakukan sesuatu yang berdasarkan
    pengetahuan dan keterampilan. Kematangan psikologis dikaitkan dengan kemauan
    atau motivasi untuk melakukan sesuatu yang erat kaitannya dengan rasa yakin dan
    keterikatan.
    92
    E. Kesepakatan Kerja Bersama dan Collective Bargaining
    Kesekapatan Kerja Bersama (KKB)
    Kesepakatan Kerja Bersama (KKB) berperan penting dalam menciptakan
    pengintegrasian, membina kerja sama dan menghindarkan terjadinya konflik dalam
    perusahaan. Dengan KKB ini diharapkan permasalahan yang dihadapi karyawan dengan
    perusahaan dapat diatasi dengan baik.
    Misalnya : kenaikan gaji/upah, tunjangan hari raya, pemecatan buruh, dan lain-lain
    KKB adalah musyawarah dan mufakat antara pimpinan perusahaan dengan
    pimpinan serikat karyawan (buruh) dalam memutuskan masalah yang menyangkut
    kebutuhan karyawan dan kepentingan peruashaan. Dengan landasan musyawarah dan
    mufakafat diharapkan tercipta integrasi yang serasi dalam perusahaan. Kkkaryawan
    menjadi partner kerja sama yang baik bagi perusahaan.
    Collective Bargaining
    Collective bargaining adalah adanya pandangan antara pimpinan perusahaan
    denga pimpinan serikat buruh (karyawan) dalam menetapkan keputusan-keputusan yang
    menyangkut kepentingan perusahaan dan kebutuhan buruh. Hal ini dilakukan agar
    tercipta integrasi yang harmonis dan usaha-usaha untuk menghindari terjadinya konflik
    dalam perusahaan.
    Collective bargaining didasarkan atas perundingan yang berarti adu kekuatan,
    siapa yang mempunyai posisi kuat maka dialah yang banyak menentukan keputusan.
    Sedangkan KKB didasarkan atas musyawarah dan mufakat dalam menetapkan keputusan,
    bukan atas adu kekuatan/posisi.
    Collective bargaining dapat diibaratkan seperti demokrasi barat, sedangkan KKB
    seperti demokrasi Pancasila.

    0 komentar

  • Copyright © 2013 - Unbreakable Machine Doll - Ilmu Bermanfaat - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan