• Posted by : sahdarullah Kamis, 07 November 2013




    A. Pengertian MSDM
    MSDM (Manajemen Sumber Daya Manusia) adalah ilmu dan seni mengatur
    hubungan dan peranan tenaga kerja secara efisien dan efektif sehingga tercapai tujuan
    bersama perusahaan,karyawan dan masyarakat.
    B. Fungsi Operasional MSDM
    Fungsi operasional dalam Manajemen Sumber Daya Manusia merupakan basic (
    dasar ) pelaksanaan proses MSDM yang efisien dan efektif dalam pencapaian tujuan
    organisasi/perusahaan. Fungsi operasional tersebut terbagi 5 ( lima ), secara singkat
    sebagai berikut:
    _ Fungsi Pengadaan
    adalah proses penarikan ,seleksi,penempatan,orientasi,dan induksi untuk
    mendapatkan karyawan yang sesuai kebutuhan perusahaan.( the right man in the right
    place).
    _ Fungsi Pengembangan
    adalah proses peningkatan ketrampilan teknis,teoritis,konseptual, dan moral
    karyawan melalui pendidikan dan pelatihan. Pendidikan dan latihan yang diberikan
    harus sesuai dengan kebutuhan pekerjaan masa kini maupun masa depan.
    _ Fungsi Kompensasi
    adalah pemberian balas jasa langsung dan tidak lansung berbentuk uang atau
    barang kepada karyawan sebagai imbal jasa (output) yang diberikannya kepada
    perusahaan. Prinsip kompensasi adalah adil dan layak sesuai prestasi dan tanggung
    jawab karyawan tersebut.
    _ Fungsi Pengintegrasian
    adalah kegiatan untuk mempersatukan kepentingan perusahaan dan kebutuhan
    karyawan, sehingga tercipta kerjasama yang serasi dan saling menguntungkan.Dimana
    Pengintegrasian adalah hal yang penting dan sulit dalam MSDM, karena

    2
    mempersatukan dua aspirasi/kepentingan yang bertolak belakang antara karyawan dan
    perusahaan.
    _ Fungsi Pemeliharaan
    adalah kegiatan untuk memelihara atau meningkatkan kondisi fisik, mental
    dan loyalitas karyawan agar tercipta hubungan jangka panjang. Pemeliharaan yang
    baik dilakukan dengan program K3 ( Keselamatan dan Kesehatan Kerja ) .
    C. Peran Strategik MSDM
    Perubahan teknologi yang sangat cepat, memaksa organisasi untuk menyesuaikan
    diri dengan lingkugnan usahanya. Perubahan tersebut telah menggeser fungsi-fungsi
    manajeman sumber daya manusia yang selama ini hanya dianggap sebagai kegiatan
    administrasi, yang berkaitan dengan perekrutan pegawai staffing ,coordinating yang
    dilakukan oleh bagian personalia saja.
    Saat ini manajeman SDM berubah dan fungsi spesialisasi yang berdiri sendiri
    menjadi fungsi yang terintegrasi dengan seluruh fungsi lainnya di dalam organisasi, untuk
    bersama-sama mencapai sasaran yang sudah ditetapkan serta memiliki fungsi
    perencanaan yang sangat strategik dalam organisasi, dengan kata lain fungsi SDM lama
    menjadi lebih bersifat strategik.
    Oleh karenanya manajemen SDM mempunyai kewajiban untuk : memahami
    perubahan yang semakin komplek yang selalu terjadi di lingkungan bisnis, harus
    mengantisipasi perubahan teknologi, dan memahami dimensi internasional yang mulai
    memasuki bisnis akibat informasi yang berkembang cepat. Perubahan paradigma dari
    manajemen SDM tersebut telah memberikan fokus yang berbeda dalam melaksanakan
    fungsinya di dalam organisasi.
    Ada kecenderungan untuk mengakui pentingnya SDM dalam organisasi dan
    pemusatan perhatian pada kontribusi fungsi SDM bagi keberhasilan pencapaian tujuan
    strategi perusahaan. Hal ini dapat dilakukan perusahaan dengan mengintegrasikan
    pembuatan keputusan strateginya dengan fungsi-fungsi SDM maka akan semakin besar
    kesempatan untuk memperoleh keberhasilan.
    Tingkat integrasi antara perencanaan strategis dengan fungsi-fungsi SDM
    terwujud dalam empat macam hubungan :
    3
    1. Hubungan Administrasi
    Disini manajer puncak dan manajer fungsional yuang lainnya menganggap fungsi
    SDM relatif tidak penting dan memandang manusia bukan sebagai keterbatasan
    maupun aset perusahaan dalam pengambilan keputusan bisnis.
    2. Hubungan Satu Arah
    Terdapat hubugan skuensial antara perencanaan strategis dengan fungsi-fungsi SDM.
    Fungsi SDM merancang program dan sistem untuk mendukung tujuan strategis
    perusahaan. Jadi SDM bereaksdi terhadap inisiatif strategis tetapi tidak memiliki
    pengaruh, karena meskipun sudah dianggap penting namun belum dianggap sebagai
    mitra bisnis yang strategis.
    3. Hubungan Dua Arah
    Ditandai dengan hubungan resiprokal dan saling ketergantungan antara perencanaan
    strategi dengan SDM. Fungsi SDM dipandang penting dan dapat dipercaya. SDM
    berperan dalam penentuan arah strategis perusahaan dan sudah dijadikan mitra
    strategis.
    4. Hubungan Integratif
    Ditandaioleh hubungan yang dinamis dan inter aktif antar fungsi-fungsi SDM dan
    perencanaan strategis. Di sini manajer SDM dipandang sebagai sebenar-benarnya
    mitra bisnis staregis dan dilibatkan dalam keputusan strategis.
    D. Faktor Pendorong Pembentukan Integrasi yang Efektif
    Lingkungan : Kekuatan lingkungan yang sangat berperan dalaam persaingan yang
    semakin meningkat, perubahan teknologi dan perubahan femografi tenaga kerja
    Sejarah dan kultur organisasi : Budaya organisasi yang berorientsi pada sumber
    daya manusia yang kuat mampu mengembangkan hubungan alamiah antara kegiatan
    sumber daya manusia dengan perencanaan strategis.
    Strategis : Strategi pemusatan pada satu jenis bisnis inti dapat memacu potensi bagi
    terciptanya hubungan perencanaan strategis dengan sumber daya manusia yang
    semakin integratis karena memungkinkan dikembangkannya dan diterapkannya
    program dan sistem sumber daya manusia di seluruh perusahaan.
    4
    Struktur : Penempatan unit sumber daya manusia dalam struktur organisasi, senior
    eksekutif sumber daya manusia di beri status sama seperti direktur fungsional lainnya
    Keterampilan dan Nilai yang dianut eksekutif : Sumber daya manusia memiliki
    pengetahuan yang baik mengenai bisnis dan mampu memberikan masukan kedalam
    proses perencanaan strategis.
    Keterampilan dan Nilai yang dimiliki Karyawan : bantuan fungsi SDM yang
    diterima manajemen untuk memecahkan masalah ketenagakerjaan akan menguatkan
    pentingnya fungsi SDM.
    Sistem Manajemen yang meliputi sistem imbalan, sistem komunikasi dan informasi
    SDM sehingga SDM dan perencanaan strategi akan semakin terintegrasi jika para
    senior eksekutifnya memiliki persentase yang substansial konpensasi menanggung
    resiko.
    Sistem Komunikasi yang memiliki tujuan membangun kesadaran manajer terhadap
    tujaun strategis perusahaan dan mendorong mereka mendorong mereka
    mengembangkan motivasi bawahannya didukdung dengan database SDM yang
    dikembangkan dengan baik.
    Menurut Nkomo (1980) evolusi manajemen SDM melewait tiga tahap, yaitu ;
    1. Defenisi Stage : Yaitu ketika manajer personalia menyelenggarakan programprogaram
    yang kurang memberikan manfaat untuk kengurangi kekacauan karyawan
    dan kemungkinan perpecahan.
    2. Perencanaan Manpower : dalam tahap ini digunakan kebutuhan pekerja dan
    perekrutan seleksik, training untuk menjamin terpenuhinya target manpower.
    3. Manajemen SDM Strategis Ketika manajer SDM seharusnya lebih proaktif dalam
    memecahakan masalah manajemen perusahaan dan dalam memberikan kontribusi
    efektivitas organisasional yang lebih besar.
    E. Paradigma Lama MSDM
    Manajemen Sumber Daya Manusia yang biasanya disebut manajemen personalia,
    selama ini memiliki fungsi spesialisasi yang berkaitan dengan kegiatan adaministrasi
    bagian karwayan,yaknidalam masalah dengan perekrutan, pelatihan dan pengupahan dan
    5
    sebagainya. Hasil yang diperoleh dari pengelolaan SDM yang baik dapat dipastikan
    bahwa karyawan yang direkrut telah memenuhi kriteria yang dibutuhkan sesuai dengan
    kebutuhan bagian produksi, bagian fungsional lainnya dan menerima imbalan yang
    sesuai.
    Di sini terlihat bahwa paradigma lama dari manajemen SDM lebih banyak
    melayani manajemen fungsional yang lain dalam organisasi, seperti fungsi pemasarna,
    keuangan, produksi atau lainnya.
    Dengan berubahnya lingkungan bisnis yang diakibatkan oleh perubahan teknologi
    serta dampak globalisasi, maka merupakan keharusan bagi manajemen SDM untuk
    merubah perannya gar memiliki fungsi yang lebih strategi dalam organisasi. Oleh sebab
    itu departemen SDM harus menajalankan peran baru dan berkerjasama dengan menajer
    lini lainnya untuk membuat perencanaan secara terpadu yang sesuai dengan kebutuhan
    organisasi. Perencanaan secara terpadu yang sesuai dengan kebutuhan organisasi.
    Perubahan tersebut terjadi berkaitan dengan (Schuler, 1990).
    1. Perubahan lingkungan bisnis yang sangat cepat dan tingginya tingkat ketidakpastian
    2. Kemauan beradaptasi secara cepat untuk memprediksi perubahan yang tidak terduga
    3. Peningkatan biaya, karena persaingan untuk memperoleh keuntungan yang tinggi.
    4. Perubahan teknologi yang cepat menyebabkan meningkatnya permintaan karyawan
    dengan skill yang lebih baik melalui pendidikan dan pelatihan.
    5. Organisasi lebih kompleks berkaitan dengan produk, geografi, fungsi bisnis maupun
    konsumen (pasar).
    6. Respon terhadap kekuatan eksternal berkaitan dengan perundang-undang dan
    religulasi, proses peradilan, serta peraturan lainnya.
    7. Perubahan struktur organisasi yang lebih fleksibel, lebih rata (flater) dan lebih
    (leaner) menyebabkan jumlah karyawan dan tipe pekerjaan yang dihadapi berbeda.
    8. Meningkatnya persaingan dan kerjasama internasional
    9. Terdapat diversitas dari angkatan kerja
    Akibat perubahan-perubahan tersebut, SDM harus mampu beradaptasi dengan
    cepat untuk memprediksi perubahan yang tidak terduga dengan perubahan paradigma
    lama ke paradigma baru karena perubahan tersebut juga, menyediakan kesempatan baik
    bagi manajemen SDM maupun manajer lini.
    6
    Tabel 1.1. pergeseran paradigama Depertemna SDM
    Faktor Paradigma lama Paradigma baru
    Sasaran Keuntungan
    Produktivitas
    Individual
    Kepuasan konsumen
    Kualits
    Team
    Desain pekerjaan Efiesien
    Produktivitas
    Standar
    Kualitas
    Costomization
    Inovasi
    Struktur Sentralisasi
    Sedikit keterlibatan
    manajer lini
    Persaingan
    Desentralisasi
    Komunikasi Satu arah
    Top down
    Fokus ke struktur
    Organisasi
    Dua arag
    Bottom up
    Fokus ke SDm
    Dasar kompensasi Kinerja individual Team atau Group
    Sumber : Diolah dari Blackburn & Rossen (1993) dan Marco (1997)
    F. Paradigma Baru MSDM
    Perubahan lingkungan bisnis yang sangat cepat dan komplek seperti demografi,
    geografis, jenis bisnis, lingkungan hidup, serta dampak globalisasi, mengharuskan
    organisasi untuk beradaptasi secara cepat dengan lingkungan yang turbulens dengan
    bersikap proaktif. Artinya manajeman SDM harus mampu mengantisipasi berbagai
    perkembangan yang sedang dan akan terjadi, kemudian melakukan berbagai tindakan
    untuk menjawab tantangan tersebut, yang pada akhirnya dapat menciptakan keunggulan
    kompetitif yang tidak dimiliki oleh organisasi lainnya, mengingat bentuk-bentuk
    kompetisi tradisional seperti biaya produksi rendah, peningkatan teknologi, kecepatan
    distribusi, efisisensi produk serta pengembangan produk yang berkualitas akan mudah
    ditiru oleh pesaing.
    7
    Dengan tuntutan seperti ini, merupakan keharusan bagi MSDM untuk merubah
    peranannya yang berorientasi pada “result”. Dengan demikian Departemen MSDM harus
    berperan sebagai mita bagi manajemen fungsional lainnya atua dengan manajer lini,
    artinya MSDM harus terlibat aktif dalam perencanaan, pengelolaan serta pengendalian
    organisasi yang berkaitan dengan alokasi dan pengembangan SDM. Perubahan peran
    tersebut dari sistem kerja yang responsive menjadiproaktif, dan sktruktur fungsional ke
    struktur yang lebih fleksibel danmelaksankan kebijakan strategis. Hal ini menjadi sumber
    daya manusia mempunyai peran penting untuk kesuksesan bisnis yang dikaitkan dengan
    peningkatan laba, kemampuan bersaing, daya adaptasi juga fleksibelitas.
    Tabel 1.2. Perubahan Fungsi Departemen SDM
    Keterangan Spesialisasi Fungsional Mitra Bisnis
    Sistem kerja Responsif / reaktif Proaktif
    Sudut pandang Operasional harian Strategi
    Lingkup perhatian Internal Dep. Lebih ke
    karyawan
    Komprehensif perusahaan
    Organisasi fungsi
    MSDM
    Struktur fungsional Sturktur fleeksibel
    Kebijakan Strategis
    MSDM
    Dept MSDM Mempunyai
    tanggung jawab lebih besar
    Menjadi tanggung jawab
    bersama antar manajer
    lini dan Dept. SDM
    Fungsi oprasional Menjawab visi manajemen
    tentang perubahan
    Secara proaktif
    menciptakan dan
    menangani akibat
    perubahan
    Fokus perhatian Mas akini Masa datang
    Sudut pandang Bsifat nasional Bersifat global
    Sumber : Widyarto, 1996
    8
    G. Peran MSDM Untuk Meraih Keunggulan Kompetitif
    Agar tujuan sumber daya manusia memberikan kontribusi yang lebih besar bagi
    organisasi untuk meraih keunggulan kompetitif diperlukan strategi yang tepat dalam
    perencanaan SDM secar terpadu. Kegiatan dari strategi SDM didasarkan kerjasama antar
    departemen SDM secara terpadu. Kegiatan dri strategi SDM didasarkan kerja sama antar
    departemen SDM dngan manajer lini serta keterlibatan manajemen puncuk dalam
    menjelaskan visi dan misi organisasi yang dapt dijabarkan dalam tujuan bisnis yang
    strategi.
    Tujuan utama sri strategi ini sangatr meningkatkan kinerja sekarang dan yang
    akan datang secara berkesinambungan sehingga dapat mempertahankan keunggulan
    kompetitifnya. Proses pengembangan stategi MSDM memberikan keuntungan bagi
    organisasi, yaitu :
    a. Mendefenisikan kesempatan kendala MSDM dalam mencapai tujuan bisnisnya
    b. Memperjelas gagasan baru terhadap isu-isu MSDM yang berorientasi pada hasil dan
    memberi persepktif yang lebis luas
    c. Melakukan tes komitmen manajemen pada kegiatan, menciptakan proses
    pengalokasian SDM untuk program dan kegiatan yang spesifik
    d. Memfokuskan pada kegiatan jangka panjang yang dipilih dengan mempertimbangkan
    prioritas pertama untuk 2 atua 3 tahun mendatang.
    e. Melakukan strategi yang memfokuskan pada pengelolaan fungsi SDM dan
    pengembangan staff yang berkat.
    Departemen SDM dapat menciptakan keunggulan kompetitif dengan empat
    pendekatan,yakni:
    1. Strategic Patner menjadi mitra menajer senior dan manajer lini dalam melaksanakan
    strategi yang telah direncanakan, menterjemahkan strategi bisnis ke dlaam tindakan
    nyata dengan diagnosis organisasi, yakni sistem penilaian (assessmen) dan
    pengabungan praktek organisasi dengan tujuan bisnis yang dapat dibentuk pada setiap
    level organisasi.
    9
    2. Administrasi Expert, Menjadi ahli dalam mengatur pelaksanaan pekerjaan serta
    efisiensii adaministrasi agar dihasilkan output denganbiaya rendah namum kualitas
    terjamin. Uapaya ini dapat dilakukan dengan rekayasa ualng (reengineering),
    termasuk merekayasa kembali bidang SDM. Menjadi pakar administrasi perlu
    menguasai dua fase rekayasa kembali. Pertama, proses perbaikan, menfokuskan pada
    indentifikasi proses-proses yang tidak efektif dan merencanakan metode alternatif
    untuk meningkatkan kualitas pelayanan. Kedua memikirkan penciptaan ulang
    (rethinking value creation values) yang prosesnya dimulai pelanggan. Sehingga dapat
    mengubah focus kerja dari apa yang dapat dilakukan menjadi apa yang harus
    dihasilkan.
    3. Employee Champion, menjadi penengah antara karyawan dan manajemen untuk
    memenuhi kepentingan dua belah pihak. Dengan persaingan bisnis yang semakin kuat
    menyebabkan tuntutan menajemen terhadap karyawan semakin tinggi. Oleh karena
    menajer lini harus memperhatikan keadaan karyawan yang berkaitan dengan.
    Pertama, kurangi tuntutan (demand) dengan cara mengurangi beban kerja dan
    menyeimbangkan dengan sumber daya yang dimiliki oleh karyawan. Kedua,
    tingkatan sumber daya dengan membantu karyawan mendefenisikan sumber daya
    baru (dalam dari karyawan) sehingga mereka dapat menyesuaikan diri dengan
    kebuthan organisasi. Ketiga,mengubah tuntutan menjadi sumber daya dengan cara
    membantu karyawan mempelajari transformasi demand ke dalam sumber daya.
    4. Chang Agent, menjadi agent perubahan, mempertajam proses dan budaya yang dapat
    meningkatkan kapasitas organisasi untuk berubah. Terdapat tiga tipe perubahan yaitu
    : pertama, perubahan inisiatif, memfokuskan pada penerapan program, proyek tau
    prosedur baru. Kedua perubahan proses dalam organisasi dengan memfokuskan
    kepada cara bagaimana melakukan kerja sama optimal. Ketiga, perubahan budaya
    akan terjadi jika strategi dasar organisasi bisnis dikonseptualkan kembali.
    Keempat hal tersebut merupakan peran baru dari Departemen MSDM yang
    akan dapat meraih keunggulan kompetitif dengan kerja sama dengan manajer lini dan
    manajer pucak. Keunggulan kompetitif akan dicapai dengan tiga strategi yaitu : inovasi
    (innovation), peningkatan kualitas (quaity enhancement) serta penurunan biaya (cost
    reduction).

    0 komentar

  • Copyright © 2013 - Unbreakable Machine Doll - Ilmu Bermanfaat - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan