• Posted by : sahdarullah Rabu, 26 Agustus 2015



    Abstrak
    Perkiraan merupakan catatan untuk menampung suatu transaksi yang dicatat
    lewat jurnal. Sekumpulan perkiraan biasa disebut dengan istilah buku besar
    atau ledger. Perkiraan-perkiraan tersebut biasanya diberi nomer dan
    dikelompokkan berdasarkan kemunculannya di neraca atau laba rugi. Ada
    beberapa metode penomeran perkiraan. Tiap metode memiliki kelebihan dan
    kekurangan masing-masing. Walaupun dalam praktek lebih sering digunakan
    metode decimal. Kita boleh memilih metode mana saja, tetapi yang penting
    penyusunannya harus sistematis, praktis dan bisa mengantisipasi perubahan di
    masa datang.
    Kata Kunci: Kode perkiraan, chart of account, metode decimal, metode
    menmonic, metode kombinasi

    Pengertian Kode Perkiraan
    Pengkodean perkiraan gunanya memudahkan pencatatan ke perkiraan
    atau buku besar (posting). Selain itu untuk memudahkan klasifikasi perkiraan
    dan penyusunan laporan keuangan. Biasanya sebuah perusahaan membuat
    daftar kode perkiraan atau chart of account.
    Perkiraan dapat dikelompokkan menjadi perkiraan neraca dan perkiraan
    laba-rugi. Perkiraan neraca adalah perkiraan yang termasuk kelompok harta,
    kewajiban dan modal. Sedangkan perkiraan laba rugi adalah perkiraan yang
    termasuk kelompok pendapatan dan beban.

    Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pembuatan chart of account :
    1. nomer harus unik. Artinya satu nomer digunakan untuk satu perkiraan.
    2. perkiraan dimasukkan ke dalam kelompok atau sub kelompol. Misalnya:
    kas, piutand dagang dan persediaan dimasukkan ke dalam kelompok
    aktiva lancar.
    3. perkiraan yang berkaitan sebaiknya disusun berurutan. Misalnya piutang
    usaha dengan penyisihan piutang ragu-ragu.
    4. penomeran jangan terlalu ketat sehingga jika terjadi penambahan
    kemudian hari masih bisa tertampung. Misalnya kelompok beban diberi
    nomer 500. 569 beban angkutan. 599 beban lainnya. Jika kemudian hari
    akan menambahkan akun beban, maka dapat diselipkan antara 569
    sampai 599.
    5. nama rekening sebaiknya singkat dan jelas. Contoh lebih baik “Beban
    perjalan dinas” daripada “beban perjalanan ke luar kota untuk direksi”.
    Syarief HD: Akuntansi Dasar, Free Edition, Nov-09
    12
    Jenis-jenis Kode Perkiraan
    Kode perkiraan bisa disepertikan plat nomer pada kendaraan. Sebuah
    motor mempunyai nomer: D1234AB. Dari nomer tersebut kita bisa tahu kalau
    motor tersebut dari Bandung karena huruf awalnya D. Angka 1234
    menunjukkan nomer urut motor. Sedangkan huruf AB biasanya menunjukkan
    wilayah.
    Sistem Decimal
    Dasar kode perkiraan sistem decimal yaitu dengan memberi nomer 1
    sampai 9 untuk kelompok perkiraan. Contoh:
    1 Aktiva
    2 Kewajiban
    3 Ekuitas
    4 Pendapatan
    5 Harga Pokok Penjualan
    6 Beban Penjualan
    7 Beban Administrasi dan Umum
    8 Pendapatan Lain-lain
    9 Beban Lain-lain
    Penerapan nomer seperti di atas tidak mutlak. Bisa saja hanya dari
    angka 1 sampai 7. Yang penting suatu angka menunjukkan kelompok. Dengan
    cara ini bisa diketahui suatu perkiraan termasuk kelompok mana. Misalnya
    perkiraan dengan nomer 1109, bisa dipastikan perkiraan tersebut adalah
    kelompok Aktiva, karena nomer depannya angka 1.
    Sistem decimal lebih banyak dipakai di dalam praktek karena sistematis
    dan fleksibel. Nomer perkiraan juga tak terbatas mulai dari dua nomer sampai
    jutaan. Umumnya perusahaan menengah menggunakan nomer perkiraan 5
    digit.
    Berikut ini contoh chart of account sistem decimal 3 digit:
    1 AKTIVA
    11 Aktiva Lancar
    111 Kas
    112 Piutang Dagang
    113 Perlengkapan Kantor
    114 Sewa Dibayar Dimuka
    12 Aktiva Tetap
    121 Peralatan Kantor
    122 Akumulasi Penyusutan Peralatan Kantor
    2 KEWAJIBAN
    21 Kewajiban lancar
    2.1.1 Hutand Dagang
    2.1.1 Wesel Bayar
    22 Kewajiban Jangka Panjang
    221 Hutang Bank
    Syarief HD: Akuntansi Dasar, Free Edition, Nov-09
    13
    3 MODAL
    310 Modal Saham
    320 Saldo Laba
    4 PENDAPATAN
    410 jasa Konsultasi
    420 Pendapatan Training
    5 BEBAN
    501 Beban Gaji
    502 Beban Sewa
    503 Beban Penyusutan
    599 Beban Lain-lain
    Sistem Mnemonic
    Mnemonic berasal dari Bahasa Inggris yang artinya membantu ingatan.
    Pengkodean perkiraan dengan sistem mnemonic adalah membuat kode yang
    mudah diingat. Biasa menggunakan singkatan atau kode huruf. Contoh AL
    untuk Aktiva Lancar, AT untuk Aktiva Tetap, KL untuk Kewajiban Lancar, KJP
    untuk Kewajiban Jangka Panjang. Berikut beberapa contoh lainnya:
    AL-KK Kas Kecil
    AL-PBD Persediaan Barang Dagangan
    AT-Bang Bangunan
    B.Gj Beban Gaji
    B.Lst Beban Listrik
    B.Sw Beban Sewa
    Sistem Kombinasi
    Sistem ini menggabungkan huruf dengan angka untuk membuat kode
    perkiraan. Huruf biasanya diambil dari sistem Menemonic. Berikut contohnya:
    AL.01 Kas
    AL.02 Piutang Dagang
    AT.01 Tanah
    AT.02 Bangunan
    AT.03 Akumulasi Penyusutan Bangunan
    KL.01 Hutan Dagang
    M.01 Modal Saham
    B.01 Beban Gaji

    0 komentar

  • Copyright © 2013 - Unbreakable Machine Doll - Ilmu Bermanfaat - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan