• Posted by : sahdarullah Minggu, 23 Agustus 2015



    Salah satu bagian penting dalam ilmu statistika adalah persoalan inferensi yaitu penarikan
    lesimpulan secara statistik. Dua hal pokok yang menjadi pembicaraan dalam statistik inferens
    adalah penaksiran parameter populasi dan uji hipotesis.
    Teknik inferensi yang pertama dikembangkan adalah mengenai pembuatan sejumlah
    besar asumsi sifat populasi di mana sampel telah diambil. Teknk yang banyak digunakan pada
    metode-metode pengujian hipotesis dan penafsiran interval ini kemudian dikenal sebagai Statistik
    Parametrik, karena nilai-nilai populasi merupakan parameter. Distribusi populasi atau distribusi
    variabel acak yang digunakan pada teknik inferensi ini mempunyai bentuk matematik yang
    diketahui, akan tetapi memuat beberapa parameter yang tidak diketahui.
    Permasalahan yang harus diselesaikan adalah menaksir parameter-parameter yang tidak
    diketahui tersebut dengan data sampel atau melakukan uji hipotesis tertentu yang berhubungan
    dengan parameter populasi.
    Pada kenyataannya sangatlah sulit untuk mendapatkan sampel yang memenuhi asumsi
    mempunyai distribusi tertentu. Kebanyakan sampel yang diperoleh hanyalah sebatas mendekati
    tertentu, seperti mendekati normal. Bahkan banyak juga sampel yang distribusinya tidak
    diketahui sama sekali. Oleh karena itu kemudian dikembangkan suatu teknk inferensi yang tidak
    memerlukan uji asumsi-asmsi tertentu mengenai distribusi sampelnya, dan juga tidak
    memerlukan uji hipotesis yang berhubungan dengan parameter populasinya. Teknik statistik ini
    dikenal dengan Statistik Bebas Distribusi atau Statistik Non-Parametrik.
    Sudah tentu apabila asumsi-asumsi tertentu yang diperlukan dalam suatu pengujian dapat
    dipenuhi, maka seharusnya uji non-parametrik tidak digunakan. Uji non-parametrik digunakan
    sebagai alternatif, bila mana distribusi sampel tidak dapat memenuhi asumsi distribusi normal.


    7.1. Uji Statistik Non-Parametrik
    Dalam melakukan uji statistik non-parametrik kebaikan hasil uji-nya relatif lebih rendah
    dibanding dengan uji parametrik. Untuk meningkatkan kebaikan hasil ujina, ukuran sampel
    harus diperbesar. Akan tetapi bagaimanapun juga uji non-parametrik sangatlah mudah
    dimengerti dan relatif lebih sederhana dibandingkan dengan uji parametrik.
    Uji statistik non-parametrik dapat dikelompokkan menjadi 3 kategori, yaitu:
    1. Uji sebuah sampel yang dibandingkan dengan menggunakan suatu distribusi tertentu,
    misalnya, distribusi chi-kuadrat, binomial, normal dan distribusi lainnya.
    Untuk membandingkan frekuensi observasi dari variabel kategori dengan frekuensi
    harapan, digunakan uji Chi-kuadrat. Untuk membandingkan frekuensi observasi dari
    variabel dikotomi dengan frekuensi harapan digunakan uji Binomial. Untuk
    membandingkan distribusi kumulatif observasi suatu variabel dengan distribusi normal,
    uniform atau Poisson, digunakan uji Kolmogorov-Smirnov satu sampel. Uji Runs
    digunakan untuk mengetahui apakah urutan suatu barisan pengamatan berubah-ubah
    secara random.

    2. Uji untuk dua grup independen (bebas) atau lebih
    Perbandingan lokasi pemusatan dua buah distribusi yang diasumsikan mempunyai bentuk
    yang sama, digunakan uji 2 sampel independen U Mann Whitney yang merupakan versi
    non-parametrik uji T beda rata-rata. 2 sampel. Kelompok uji 2 sampel independen
    meliputi Uji Z Kolgomorov-Smirnov, Reaksi Ekstrem Moses dan Uji Runs Wald
    Wolfowitz. Untuk lebih dari 2 grup independen, digunakan Uji H Kruskal-Wallis.
    3. Uji variabel-variabel berpasangan (paired) atau berhubungan (related)
    Untuk membandingkan 2 variabel untuk masing-masing subyek, digunakan uji Wilcxon
    yang merupakan versi non-parametrik uji T berpasangan atau dependen. Kelompok uji
    ini meliputi uji Tanda (Sign) dan uji McNemar. Uji McNemar sangat cocok untuk
    membandingan 2 variabel kategori yang dikodekan dengan 2 nilai (biner). Untuk
    membandingkan lebih dari 2 pengukuran untuk masing-masing subyek, digunakan Uji
    Friedman (untuk variabel kategori tidak biner) atau uji W Kendall dan uji Q Cochran.

    7.2. Uji Satu Sampel
    . Uji Binomial
    Uji binomial digunakan untuk membandingkan frekuensi observasi dari 2 kategori
    pada sebuah variabel dikotomi terhadap frekuensi harapan di bawah distribusi binomial
    dengan parameter probabilitas tertentu.
    Dalam default, parameter probabilitas untuk kedua grup adalah 0.5 sehingga
    hipotesis dnyatakan:
    H0 : frekuensi observasi kategori 1 = frekuensi observasi kategori II
    H1 : frekuensi observasi kategori 1 ‚ frekuensi observasi kategori II
    Probabilitas dapat diubah dengan mengisi proporsi (probabilitas) kategori pertama,
    sehingga proporsi kategori kedua bernilai 1 . proporsi kelompok pertama.
    Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pemakaian uji binomial

    Data
    Variabel yang diuji harus bertipe numerik dan merupakan variabel dikotomi. Variabel
    dikotomi adalah variabel yang hanya terdiri dari dua macam nilai (value), misalnya benar
    atau salah, ya dan tidak, 0 dan 1, dan sebagainya. Jika variabel yang akan diuji tifak
    dikotomi, maka harus ditentukan cut point. Cut point tersebut akan membagi kasus ke
    dalam dua grup, yaitu kasus yang mempunyai value lebih kecil dari atau sama dengan cut
    point akan menjadi grup pertama dan sisanya menjadi grup kedua.
    Asumsi
    Uji ini tidak memerlukan asumsi bentuk distribusi. Data hanya diasumsikan dihasilkan
    dari sampel random.

    Langkah Uji Binomial
    1. Dari menu bar pilih Analyze > Nonparametric Tests > Binomial hingga tampil
    kotak dialog berikut:
    2. Pindahkan variabel yang akan diuji dari kotak daftar variabel ke kotak Test
    Variable List
    3. Tombol Option dapat ditekan untuk mendapatkan statistik deskriptif (rata-rata,
    standar deviasi, nilai maksimum, nilai minimum), banyaknya missing value dan
    kuartil/persentil.
    4. Pada menu Define Dichotomy terdapat pilihan:
    . Get from data: digunakan bila variabel uji adalah variabel dikotomi
    . Cut point. Pilihan ini mensyaratkan nilai cut point yang digunakan
    5. Test Proportion
    Default hipotesis nol: data berasal dari distribusi binomial dengan prbabilitas sama
    untuk kedua grup (proporsi yang diharapkan untuk grup pertama (P) dan grup
    kedua (Q) adalah sama. Hal ini ditunjukkan oleh nilai dalam kotak teks Test
    Proportion sebesar 0.50, yang artinya P = Q = 0.5. Nilai yang dimasukkan ke
    dalam Test Proportion adalah proporsi untuk grup pertama (P). Nilai P yang dapat
    diinput berkisar dari 0.001 sampai 0.999.

    . Uji Chi-Kuadrat
    Uji chi-kuadrat digunakan untuk uji hipotesis proporsi relatif dari kasus-kasus
    yang dikelompokkan ke dalam beberapa grup yang saling bebas. Uji ini digunakan untuk
    mengetahui apakah ada perbedaan signifikan antara frekuensi observasi dengan frekuensi
    harapan berdasarkan hipotesis nol.
    H0 : proporsi seluruh kategori bernilai sama
    H1 : ada proporsi pada kategori yang dibandingkan yang bernilai tidak sama
    atau
    H0 : proporsi kategori yang ada = nilai yang telah ditentukan
    H1 : proporsi kategori yang ada ‚ nilai yang telah ditentukan

    Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pemakaian uji chi-kuadrat
    Data
    Variabel yang diuji harus bertipe numerik baik yang tidak berurut (nominal) maupun yang
    berurut (ordinal).
    Asumsi
    Uji ini tidak memerlukan asumsi bentuk distribusi. Data hanya diasumsikan dihasilkan
    dari sampel random.
    Langkah Uji Chi-kuadrat
    1. Dari menu bar pilih Analyze > Nonparametric Tests > Chi-square
    2. Pindahkan variabel yang akan diuji dari kotak daftar variabel ke kotak Test
    Variable List
    3. Tombol Option dapat ditekan untuk mendapatkan statistik deskriptif (rata-rata,
    standar deviasi, nilai maksimum, nilai minimum), banyaknya missing value dan
    kuartil/persentil.
    4. Expected Range.
    Secara default, setiap nilai yang berbeda dari variabel yang diuji didefinisikan
    sebagai kategori. Hal ini ditandai dengan dipilihnya opsi Get from data sebagai
    default pada bagian Expected Range. Opsi Use specifed range dipilih bila
    kategori ditetapkan dari suatu selang (range), batas bawah selang diisi di bagian
    Lower, sedangkan batas atas diisi di bagian Upper. Kasus-kasus di luar selang
    tersebut tidak akan disertakan dalam pengujian.
    5. Expected Value.
    Nilai default Expected Value adalah semua variabel bernilai sama (All categories
    equal). Untuk proporsi kategori yang berbeda, opsi Value dipilih kemudian secara
    berturut-turut nilai proporsi kategori pertama, kedua, ketiga dan seterusnya.
    Misalkan untuk perbandingan kategori 1: kategori 2 : kategori 3 : kategori 4 =
    Metode PI Ekonomi : Presentasi Penelitian
    110
    3:4:5:4 Expected Value yang secara berturut dimasukkan adalah 0.1875; 0.25;
    0.3125 dan 0.25.
    . Uji Runs
    Uji Runs dignakan untuk menguji apakah uruan kejadian dari 2 jenis nilai suatu
    variabel dikotomi bersifat acak (random). Run(s) adalah kelompok dalam baris yang
    terdiri dari elemen yang sama. Misal: A A A B B B A B A A B terdiri dari 6 runs.
    H0 : susunan bersifat random
    H1 : susunan bersifat tidak random
    Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pemakaian Uji runs
    Data
    Variabel yang diuji dapat berupa data kategorik maupun numerik.
    Asumsi
    Uji ini tidak memerlukan asumsi bentuk distribusi. Data hanya diasumsikan dihasilkan
    dari sampel random.
    Langkah Uji Runs
    1. Dari menu bar pilih Analyze > Nonparametric Tests > Runs hingga tampil kotak
    dialog berikut:
    2. Pindahkan variabel yang akan diuji dari kotak daftar variabel ke kotak Test
    Variable List
    3. Tombol Option dapat ditekan untuk mendapatkan statistik deskriptif (rata-rata,
    standar deviasi, nilai maksimum, nilai minimum), banyaknya missing value dan
    kuartil/persentil.
    4. Pada menu Cut Point terdapat pilihan:
    . Median: nilai tengah seluruh observasi
    Metode PI Ekonomi : Presentasi Penelitian
    111
    . Mean: rata-rata
    . Mode: nilai yang paling sering muncul
    . Custom: nilai ditentukan sendiri oleh pemakai
    Cut point tersebut akan membagi kasus ke dalam dua grup, yaitu kasus yang
    mempunyai value lebih kecil dari atau sama dengan cut point akan menjadi grup
    pertama dan sisanya menjadi grup kedua.
    . Uji Kolmogorov-Smirnov (KS) 1 Sampel
    Uji KS 1 sampel merupakan goodness of fit atau uji kebaikan-suai. Uji ini
    digunakan untuk mengetahui apakah distribusi nilai dalam sampel sesuai dengan suatu
    distribusi teoretis tertentu (uniform/normal/Poisson)
    H0: distribusi sampel mengikuti distribusi uniform/normal/poisson/eksponensial
    H1: distribusi sampel mengikuti distribusi uniform/normal/poisson/eksponensial
    Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pemakaian Uji KS 1 sampel
    Data
    Variabel yang diuji dapat berupa data kuantitatif baik berskala interval maupun rasio
    Asumsi
    Uji ini mencakup prosedur yang mengestimasi parameter-parameter uyang diperlukan
    untuk distribusi uniform/normal/poisson.eksponensial.
    Langkah KS 1 sampel
    1. Dari menu bar pilih Analyze > Nonparametric Tests > 1-sample KS hingga tampil
    kotak dialog berikut:
    2. Pindahkan variabel yang akan diuji dari kotak daftar variabel ke kotak Test
    Variable List
    Metode PI Ekonomi : Presentasi Penelitian
    112
    3. Tombol Option dapat ditekan untuk mendapatkan statistik deskriptif (rata-rata,
    standar deviasi, nilai maksimum, nilai minimum), banyaknya missing value dan
    kuartil/persentil.
    4. Pada menu Test Distribution dapat ditentukan pilihan distribusi teoretis
    (uniform/normal/posson/eksponensial) yang akan diperbandingkan dengan
    distribusi sampel.
    7.3. Uji Dua Sampel dan Uji K-Sampel Independen
    Uji dua sampel independen digunakan untuk membandingkan distribusi sebuah variabel
    antara dua grup (dalam variabel) yang tidak berhubungan atau saling bebas. Perhatian utama dari
    uji ini adalah menguji signifikansi perbedaan antara dua sampel saling bebas, sehingga
    kesimpulan yang diperoleh dapat berupa mungkin atau tidak dua sampel saling bebas berasal dari
    populasi yang sama. Secara umum, hipotesis uji dalam kelompok ini adalah:
    H0: variabel pada kedua kelompok bernilai sama
    H1: variabel pada kedua kelompok bernilai sama
    Jenis-Jenis Uji Dua Sampel Independen dan Uji K-sampel Independen
    . Uji U Mann-Whitney
    Dalam kelompok uji 2 sampel independen, uji U Mann-Whitney adalah uji terkuat yang
    digunakan sebagai alternatif Uji parametrik T test.
    H0 : dua sampel independen berasal dari populasi yang sama (dengan nilai rata-rata
    sama)
    H1 : dua sampel independen berasal dari populasi yang berbeda (dengan nilai rata-rata
    berbeda)
    . Uji Z Kolmogorov-Sminov
    Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah dua sampel berasal dari 2 populasi yang
    terdistribusi sama. Uji ini sangat sensitif terhadap berbagai perbedaan dalam kedua distribusi,
    seperti median, kemiringan, dispersi dan lain-lain. Dasar pengujian ini adalah
    membandingkan dua distribusi kumulatif bservasi dan memfokuskan pada selisih terbesar
    antara kedua distribusi tersebut.
    H0 : dua sampel independen berasal dari populasi yang berdistribusi sama
    H1 : dua sampel independen berasal dari populasi yang berdistribusi tidak sama
    . Uji Runs Wald-Wolfowitz
    Uji Runs Wald-Wolfowitz digunakan untuk mengetahui apakah 2 sampel bebas berasal
    dari populasi yang terdistribusi sama. uji ini memerlukan satu pengukuran bersifat ordinal
    yang digunakan untuk membagi variabel uji menjadi 2 sampel independen. Distribusi sampel
    diuji berdasarkan pada banyaknya Runs dalam kedua sampel. Banyak runs yang sama
    menyatakan kesamaan distribusi.
    Metode PI Ekonomi : Presentasi Penelitian
    113
    H0 : dua sampel independen berasal dari populasi yang berdistribusi sama
    H1 : dua sampel independen berasal dari populasi yang berdistribusi tidak sama
    . Uji Reaksi Ekstrem Moses
    Uji Reaksi Ekstrem Moses digunakan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan nilai
    antara grup eksperimental dan grup kontrol. Untuk uji ini, diperlukan variabel ordinal yang
    digunaan untuk membedakan variabel eksperimental dari variabel kontrol.
    H0 : grup eksperimental = grup kontrol
    H1 : grup eksperimental = grup kontrol
    . Uji K-sampel Independen
    Uji ini merupakan perluasan uji 2 sampel independen. Dalam kelompok pengujian ini
    tercakup Uji H Kruskal-Wallis dan Uji Median. Uji ini memungkinkan pengujian kesamaan
    nilai variabel pada lebih dari 2 sampel saling bebas.
    H0 : semua variabel pada semua kelompok bernilai sama
    H1: ada variabel pada suatu kelompok yang bernilai tidak sama
    amaan distribusi.
    H0 : dua sampel independen berasal dari populasi yang berdistribusi sama
    H1 : dua sampel independen berasal dari populasi yang berdistribusi tidak sama
    . Uji Reaksi Ekstrem Moses
    Uji Reaksi Ekstrem Moses digunakan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan nilai
    antara grup eksperimental dan grup kontrol. Untuk uji ini, diperlukan variabel ordinal yang
    digunaan untuk membedakan variabel eksperimental dari variabel kontrol.
    H0 : grup eksperimental = grup kontrol
    H1 : grup eksperimental = grup kontrol
    . Uji K-sampel Independen
    Uji ini merupakan perluasan uji 2 sampel independen. Dalam kelompok pengujian ini
    tercakup Uji H Kruskal-Wallis dan Uji Median. Uji ini memungkinkan pengujian kesamaan
    nilai variabel pada lebih dari 2 sampel saling bebas.
    H0 : semua variabel pada semua kelompok bernilai sama
    H1: ada variabel pada suatu kelompok yang bernilai tidak sama
    7.4. Uji Dua Sampel Berkait (Related, Paired) dan Uji K-Sampel Berkait
    Pada sampel berkait (related), perlakuan atau treatment dilakukan pada satu individu yang
    sama atau mendekati sama. Bila 2 perlakuan diterapkan pada subyek yang sama, dapat
    digunakan uji Tanda, Wilcoxon dan uji McNemar dengan hipotesis uji
    H0 : nilai variabel pada perlakuan 1 = perlakuan 2
    Metode PI Ekonomi : Presentasi Penelitian
    114
    H1 : nilai variabel pada perlakuan 1 ‚ perlakuan 2
    Bila lebih dari 2 perlakuan diterapkan pada subyek yang sama (atau mendekati sama), maka uji
    yang digunakan adalah uji Friedman, Uji W Kendall and Uji Q Cochran. Uji W Kendal dan Uji
    Q-Cochran dapat digunakan untuk nilai variabel-variabel dikotomi (biner), sedangkan Uji
    Friednab dapat digunakan untuk nilai-nilai yang tidak biner. Hipotesis uji k-sampel berkait
    adalah
    H0 : nilai semua variabel pada semua perlakuan bernilai sama
    H1 : ada suatu variabel pada suatu perlakuan yang tidak sama

    { 1 komentar... read them below or add one }

  • Copyright © 2013 - Unbreakable Machine Doll - Ilmu Bermanfaat - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan