• Posted by : sahdarullah Selasa, 04 November 2014

    Oleh :Arif Rohman Mansur, S.Kep.Ns

    Pembaca majalah kesehatan muslim yang semoga senantiasa dirahmati AllahSubhanahu Wa Ta’ala, Solawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada baginda Nabi Muhammad Shallalallahu alaihi wa sallam. Sebentar lagi Insyaallah kita semua akan menjumpai bulan Dzulhijjah. Di mana umat Islam di seluruh dunia bagi yang sudah mampu dan telah memenuhi syarat akan menunaikan ibadah haji yang merupakan rukun agama Islam yang kelima, semoga Allah subhanahu wa ta’ala memudahan kita semua untuk melaksanakan ibadah yang mulia tersebut.
    Mengenal Penyakit Stroke
    Ibadah haji mensyaratkan kondisi kesehatan fisik yang baik, biasanya sebelum berangkat seorang jamaah haji harus menjalani tes kesehatan terlebih dahulu untuk mengetahui apakah kondisi kesehatannya memungkinkan atau tidak untuk melaksanakan ibadah haji. Walaupun sudah dilakukan hal tersebut, tetapi kita sering mendengar dan membaca berita mengenai jamaah haji Indonesia yang mengalami stroke, hal ini sangat mungkin terjadi bagi mereka yang mempunyai faktor risiko penyakit stroke. Namun sebelum kita membicarakan perawatan stroke ada baiknya kita mengetahui tentang apakah penyakit stroke itu sebenarnya. Penyakit stroke merupakan penyakit pembuluh darah otak yang terjadi karena berkurangnya aliran darah ke otak secara tiba-tiba yang disebabkan adanya penyumbatan, penyempitan atau pecahnya pembuluh darah yang menuju otak. Kondisi ini membuat jaringan otak kekurangan oksigen, kerusakan dan kematian sel-sel otak. Setelah kita memahami definisi tersebut, kita pun harus mengetahui bahwa stroke terdiri dari 2 jenis, yaitu :
    1. Stroke iskemik (angka kejadiannya 80%-85% ), yang disebabkan oleh gangguan aliran darah yang disebabkan karena penyempitan maupun penyumbatan pembuluh darah.
    2. Stroke perdarahan (angka kejadiannya 15% – 20%)
    Kondisi sangat mungkin terjadi pada jamaah haji, faktor kondisi tubuh yang menurun dan kecapekan karena menempuh perjalanan jauh di pesawat menjadi salah satu pemicu terjadinya penyakt ini. Khususnya bagi jamaah haji yang memiliki faktor risiko stroke seperti usia yang sudah tua, tekanan darah tinggi, penyakit gula, riwayat stroke sebelumnya, kadar kolesterol yang tinggi, riwayat merokok, dan penyakit jantung sangat penting untuk mewaspadai serangan penyakit ini.

    Tanda dan Gejala Stroke
    Tanda dan gejala penyakit stroke diantaranya adalah seseorang akan mengalami kehilangan fungsi gerak, biasanya mengalami kelemahan atau kelumpuhan pada salah satu bagian tubuhnya, kehilangan fungsi indra perasa, mudah merasa capek dan sulit tidur karena nyeri pada bagian kepala, gangguan proses berpikir, daya ingat, dan kemampuan bicara, serta kehilangan fungsi indra perasa baik yang bersifat sementara maupun menetap. Bahkan dapat kehilangan kesadarannya, gejala stroke ini terjadi lebih dari 24 jam.

    Perawatan Pertama Pada Stroke
    Perawatan ditujukan untuk meningkatkan aliran darah dan oksigen ke otak, mencegah atau meminimalkan kecacatan menetap, membantu jamaah haji untuk dapat tetap beribadah apabila kondisinya memungkinkan, memberikan dukungan dalam menghadapi penyakit stroke dan informasi mengenai proses penyakit, pengobatan dan perawatannya.

    Periode awal Pertolongan pertama pada awal serangan stroke dengan cepat dan tepat sangat dibutuhkan untuk mencegah terjadinya kecacatan dan kematian pada penderita stroke, sang penolong apabila menjumpai orang yang mengalami serangan stroke harus tetap tenang dan tidak boleh panik, pertama-tama hubungi rumah sakit atau tenaga kesehatan untuk segera menangani dan membawa penderita stroke ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut. Usahakan jangan sampai lebih dari 3-4 jam, semakin cepat penatalaksanaan yang tepat diawal terjadinya stroke maka semakin baik hasil keluarannya.

    Sembari menunggu bantuan datang pastikan orang yang terkena serangan stroke tetap dapat bernafas dengan baik, cek denyut nadinya, dan posisikan kepala penderita stroke lebih tinggi bisa diberikan bantal atau setengah duduk 30 derajat (kepala dan dada pada satu bidang) hal ini dilakukan untuk memastikan organ vital tubuh berfungsi dengan baik dan untuk melancarkan aliran darah yang kembali ke jantung serta mengurangi tekanan aliran darah yang menuju ke otak. Apabila penderita stroke belum sadar usahakan jangan terlalu banyak memindahkan atau mengangkat korban, mobilisasi yang terlalu banyak dapat menyebabkan meningkatnya tekanan pembuluh darah diotak yang dapat menyebabkan kondisi penyakit stroke ini lebih parah.

     Sediakan ruangan yang tenang, memiliki sirkulasi udara yang cukup agar kebutuhan oksigen pasien stroke dapat terpenuhi dengan baik. Berikan dukungan mental pada pasien stroke tersebut ke bahwa penyakit ini Insyaallah apabila ditangani dengan baik, maka peluang sembuhnya juga semakin besar dan berikan penjelasan kepada keluarganya agar tetap tenang, banyak berdzikir dan berdoa untuk kesembuhan pasien yang terkena stroke. Apabila bantuan tenaga kesehatan sudah datang maka segera bawa penderita stroke ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan lebih lanjut.
    Demikian mengenai pertolongan dan perawatan pertama pada penderita stroke. Semoga Bermanfaat

    0 komentar

  • Copyright © 2013 - Unbreakable Machine Doll - Ilmu Bermanfaat - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan