• Posted by : sahdarullah Selasa, 04 November 2014

    Penyusun : dr. Raehanul Bahraen

    Ibadah haji sangat membutuhkan stamina dan kesehatan yang prima, karena aktifitasnya yang penuh dan sangat banyak. Kelelahan dan kurang tidur serta keadaan yang memudahkan timbulnya pentakit menyebabkan cukup banyak dari jamaah haji yang terkena penyakit selama ibadah haji. Mulai dari sakit yang ringan sampai sakit yang parah. Berikut sedikit pembahasan mengenai hal ini.

    Penyakit yang Banyak Menimpa Jamaah Haji
    Perlu diketahui juga penyakit apa saja yang sering terjadi, agar kita bisa melakukan banyak persiapan dan bisa mencegah terjadinya. Data perbandingan jumlah jemaah haji berdasarkan kelompok usia dalam 3 tahun terakhir (tahun 2006 – 2008) adalah:
    -kelompok usia < 50 tahun (50,6% ; 52,3% dan 43%)
    -kelompok usia ≥ 50 tahun (49,4% ; 47,7% dan 57%).
    Sesuai dengan International Classification of Disease - X (ICD-X), data penyebab utama penyakit jemaah haji Indonesia yang berobat jalan pada tahun 2008:
    1.Penyakit sistem pernapasan (54,1%)
    2.penyakit sistem otot, tulang dan jaringan penyambung (11,1%)
    3.penyakit sistem sirkulasi (10,7%)
    4.penyakit sistem pencernaan (9,7%).
    Sedangkan penyebab utama angka kesakitan yang dirawat inap adalah:
    - penyakit sistem pernapasan (27%)
    - penyakit sistem sirkulasi (24,5%)
    - penyakit sistem pencernaan (15,1%).
    Data penyebab utama kematian adalah:
    -Penyakit sistem sirkulasi (66,4%)
    -penyakit sistem pernapasan (28%)
    -penyakit sistem saraf (1,6%) dan neoplasma (1,3%).
    Jumlah jemaah haji yang wafat berdasarkan kelompok umur pada 2 tahun terakhir (2007 –2008) berturut-turut yaitu:
    - kelompok usia < 40 tahun (1,7% ; 9%)
    -kelompok usia 40 –50 tahun (7,6% ; 7%)
    - kelompok usia 51 – 60 tahun (23,2% ; 21,5%)
    -kelompok usia 61 – 70 tahun (35,7% ; 36,5%)
    - kelompok usia > 70 tahun (31,8% ; 33,9%).
    Berdasarkan data-data tersebut dapat diasumsikan bahwa bagi kelompok usia ≥ 50 tahun dengan atau tanpa faktor resiko penyakit, kemampuan kesehatan termasuk kemampuan fisik sangat mempengaruhi angka kesakitan dan angka kematian jemaah haji.
    (sumber: buku pembinaan kesehatan jamaah haji dengan perubahan)


    Mencegah Sakit Saat Ibadah Haji
    Untuk mencegah terjadi sakit saat ibadah haji salah satunya perlu menjaga stamina dan ketahanan tubuh. Untuk hal ini, bisa dilakukan sebelum berangkat haji dengan melatih stamina yaitu melakukan beberapa latihan fisik ringan secara bertahap.
    Persiapan fisik yang dianjurkan berupa latihan senam ringan dan semacam jogging ringan dengan rutin guna menjaga stamina dan kekuatan fisik selama melakukan haji. Secara umum, olahraga apapun bisa asalkan aman dan perlu memperhatikan prinsip-prinsip berikut :
    a. Perlu menerapkan prinsip latihan fisik yang baik, benar, terukur, dan teratur guna mencegah timbulnya dampak yang tidak diinginkan.
    b. Latihan fisik terdiri dari pemanasan, latihan inti dan diakhiri dengan pendinginan. Pemanasan dan pendinginan berupa peregangan dan relaksasi otot serta sendi serta dilakukan secara hati-hati dan tidak berlebihan.
    c. Frekuensi latihan fisik dilakukan 3-5 x/minggu dengan selang 1 hari istirahat.
    d. Latihan fisik dilakukan pada intensitas ringan-sedang dengan denyut nadi : 70 – 80 % x Denyut Nadi Maksimal (DNM) untuk jemaah haji sehat dan 60 – 70 % x Denyut Nadi Maksimal (DNM) untuk jemaah haji risti. DNM = 220 – umur.
    e. Latihan fisik dilakukan secara bertahap dan bersifat individual, namun dapat dilakukan secara mandiri dan berkelompok
    f. Latihan fisik bagi jemaah haji risti dilakukan dibawah pengawasan tenaga kesehatan yang terlatih dalam kesehatan olahraga.
    (sumber: buku pembinaan kesehatan jamaah haji dengan perubahan)

    Selain itu hendaknya jamaah haji menerapkan pola hidup sehat dan memperhatikan hal-hal yang bisa menyebabkan timbulnya penyakit. Jamaah haji bisa melakukan beberapa kiat-kiat untuk menjaga kesehatan selama ibadah haji.

    1.Tetap melakukan melakukan aktivitas olahraga rutin (sebagaimana persiapan fisik), jangan terlalu berat paling minimal senam ringan pergangan. Olahraga misalnya rutin berjalan kaki cepat, atau melakukan jogging ringan.
    2.Jika perlu rutin memeriksakan kesehatan di pelayanan kesehatan. Bagi yang memiliki hipertensi atau hipotensi bisa melakukan kontrol tensi, bagi yang mempunya sakit gula darah, asam urat tinggi dan kolesterol tinggi selalu ingat minum obat untuk kontrol.
    3.Beribadah sesuai dengan kemampuan, fokus kepada ibadah yang haji sedangkan yang sunnah bisa dikurangi jika tidak mampu.
    4. Lebih memperhatikan kesehatan teruatam sehari sebelum wukuf di Arafah. Mengurangi kegiatan yang tidak perlu jika tidak saanggup.
    5. Cukup istirahat dan makan sehat bergizi, jangan terlalu banyak berjalan-jalan seperti berbelanja, tetap jaga stamina dan kesehatan untuk menjalankan ibadah.
    6. Cukup minum dan cairan, bagi yang sering kurang cairan (dehidrasi) bisa bawa botol kecil untuk minum kapan saja. Jangan serign minum air zam-zam yang dingin.
    7 .Tetap siap dengan obat-obat pribadi misalnya obat “maag”, obat tensi, obat flu, obat batuk (bedakan batuk berdahak dengan batuk kering) dan dan obat antinyeri secukupnya.
    8.Berusaha mengetahu letak pos pelayanan kesehatan haji Indonesia dan juga mencatat nomor telepon yang bisa dihubungi sewaktu-waktu.

    Jika Jatuh Sakit Selama Ibadah Haji
    Hal ini mungkin tidak diharapkan oleh jamaah haji. Karena mereka tentu berpikir sangat sayang sekali, jauh-jauh dari Indonesia kemudian berangkat dengan penuh perjuangan, sampai di Mekkah jatuh sakit. Jika memang diuji oleh Allah dengan penyakit maka kita harus bersabar dan berusaha menerima takdir. Kita harus ber-husnudzan kepada Allah. Jika penyakitnya ringan seperti batuk-pilek atau alergi ringan, mungkin bisa sembuh dengan pengobatan dasar, istirahat dan selalu berkonsultasi dengan dokter.
    Akan tetapi jika sakitnya berat, maka kita harus bersabar. Bisa jadi ini adalah penghapus dosa kita, walaupun tidak bisa menjalani haji sebagian atau penuh. Kita ber-husnudzan bahwa penyakit ini bisa membersihkan dosa kita.

    Nabi shallallahu 'alihi wa sallam bersabda,

    مَا مِنْ مُسْلِمٍ يُصِيْبُهُ أَذًى مِنْ مَرَضٍ فَ ا م سِوَاهُ إِلاَّ حَطَّ اللهُ بِهِ سَيّئَاتِهِ كَ ا م تَحُطُّ الشَّجَرَةُ وَرَقَهَاَِ

    “Setiap muslim yang terkena musibah penyakit atau yang lainnya, pasti akan hapuskan kesalahannya, sebagaimana pohon menggugurkan daun-daunnya”
    (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

    Nabi shallallahu 'alihi wa sallam bersabda,

    مَا يَزَالُ الْبَلاَءُ بِالْمُؤْمِنِ وَالْمُؤْمِنَةِ يف يف جَسَدِهِ وَمَالِهِ وَوَلَدِهِ حَتَّى يَلْقَى اللهَ وَمَا عَلَيْهِ خَطِيْئَةٌ

    “Cobaan akan selalu menimpa seorang mukmin dan mukminah, baik pada dirinya, pada anaknya maupun pada hartanya, sehingga ia bertemu dengan Allah tanpa dosa sedikitpun.” (HR. Ahmad, shahih)
    Jika sakit segera juga hubungi dokter haji, nanti dokter haji akan memeriksa dan jika perlu anda akan dirujuk ke rumah sakit terdekat. Perlu diketahui tim kesehatan Indonesia ada dua, ada yang ikut dengan jamaah haji dana ada yang stand by di rumah sakit khusus untuk menangani jamaah haji yang perlu penanganan khusus.
    Tiidak perlu khawatir dengan biaya, karena kemurahan hati pemerintah Saudi menjamin biaya pengobatan jamaah haji. Tidak perlu khawatir juga tidak bisa menyelesaikan ibadah haji. Karena ibadah haji adalah wukuf Arafah sebagaimana hadits. Maka tim kesehatan berusaha membawa jamaah haji yang sakit ketika tiba waktu wukuf, mereka dibawa ke Arafah dengan segala bantuan medis untuk melakukan wukuf di Arafah.

    Selama sakit anda tetap bisa banyak berdzikir, berdoa dan membaca Al-Quran untuk mengisi waktu atau “mencuri” waktu selama sakit serta mengisi dengan kegiatan positif. Demikian yang bisa kami sampaikan, semoga bermanfaat.



    0 komentar

  • Copyright © 2013 - Unbreakable Machine Doll - Ilmu Bermanfaat - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan